Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Salah Menikah, tapi Tidak Mengundang Keluarga Besar?

ilustrasi menikah
ilustrasi menikah (pexels.com/Анна Хазова)
Intinya sih...
  • Menikah tanpa mengundang keluarga besar bukan keputusan salah selama dilakukan sesuai kebutuhan, kondisi, dan kesepakatan pasangan.
  • Kunci agar tidak menimbulkan konflik ialah komunikasi yang jujur dan jelas agar keluarga memahami alasan di balik pilihan tersebut.
  • Hubungan keluarga tetap bisa dijaga melalui pendekatan personal meski tidak semua dilibatkan dalam acara pernikahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keputusan menikah biasanya bersentuhan dengan banyak harapan, terutama dari keluarga besar yang menilai momen ini sebagai acara bersama. Namun, beberapa pasangan memilih langkah berbeda karena ingin menjaga ruang pribadi, menjaga biaya tetap hemat, atau menyesuaikan kondisi yang sedang mereka jalani. Pilihan tersebut membuat sebagian orang ragu apakah keputusan itu dapat diterima atau justru memicu anggapan negatif dari sekitar.

Situasi ini sering memunculkan rasa serbasalah karena standar pernikahan di masyarakat masih kurang fleksibel. Banyak pasangan akhirnya bingung menentukan cara terbaik untuk tetap menghargai diri sendiri tanpa merasa menyinggung siapa pun. Berikut hal-hal yang kerap dipertimbangkan.

1. Mengatur prioritas pernikahan sesuai kebutuhan pasangan

ilustrasi menikah
ilustrasi menikah (pexels.com/Jonathan Nenemann)

Beberapa pasangan memilih pernikahan dengan skala kecil karena merasa lebih tenang ketika tamu yang hadir benar-benar yang mereka kenal baik. Kondisi ini membantu mereka menjalani momen penting tanpa harus menyapa terlalu banyak orang sekaligus. Pilihan tersebut biasanya muncul setelah menimbang kesehatan mental, kenyamanan, dan batas energi yang mereka punya. Ada pula yang lebih nyaman jika acara berlangsung singkat agar tidak kelelahan.

Pertimbangan lain datang dari kebutuhan finansial yang sedang diatur dengan ketat. Mengurangi jumlah tamu membantu mereka mengalokasikan anggaran untuk hal yang lebih penting setelah menikah. Keputusan seperti ini cukup umum bagi pasangan yang ingin hidup lebih realistis. Cara ini bukan bentuk penolakan terhadap keluarga besar, melainkan cara menjaga kondisi agar tidak memberatkan diri sendiri.

2. Menyampaikan rencana pernikahan dengan cara yang lebih jelas

ilustrasi menikah
ilustrasi menikah (vecteezy.com/Volodymyr Herasymchuk)

Banyak masalah muncul bukan karena keputusan acaranya, tetapi karena cara komunikasinya kurang tepat. Penjelasan yang terlalu singkat kadang ditangkap sebagai sikap menjauh, padahal tujuannya hanya menyederhanakan acara. Menyampaikan gambaran acara sejak awal membantu keluarga memahami kondisi tanpa mengira-ngira.

Menjelaskan alasan secara lugas juga membuat keluarga merasa tetap dihargai meski tidak hadir. Kalimat yang sederhana, seperti menjelaskan kapasitas tempat atau kondisi pasangan, biasanya cukup membantu. Orang yang mendapat penjelasan secara langsung cenderung lebih mudah menerima keputusan tersebut.

3. Menjaga hubungan keluarga dengan cara yang lebih personal

ilustrasi panggilan video
ilustrasi panggilan video (vecteezy.com/Tirachard Kumtanom)

Tidak mengundang ke pernikahan bukan berarti memutus hubungan dengan keluarga besar. Banyak pasangan memilih mengatur pertemuan kecil setelah acara selesai agar tetap memberikan ruang kebersamaan. Bentuknya bisa makan bersama, kunjungan singkat, atau memberi kabar lewat panggilan video.

Ada juga pasangan yang mengirim pengumuman pernikahan dalam bentuk pesan pribadi agar setiap orang tetap mendapat kabar. Hal kecil seperti itu membuat keluarga tetap merasa diperhatikan tanpa perlu ikut dalam acara besar. Pendekatan ini cocok untuk pasangan yang ingin menjaga hubungan tetap hangat tanpa membuka acara untuk terlalu banyak orang.

4. Meminimalkan tekanan sosial yang merasa pernikahan harus ikut standar tertentu

ilustrasi menikah
ilustrasi menikah (vecteezy.com/Vasil Docinets)

Standar pernikahan sering membuat pasangan merasa terbebani karena harus memenuhi ekspektasi yang tidak sesuai kenyataan. Tekanan itu muncul dari anggapan bahwa pernikahan harus besar agar dianggap sah atau layak. Padahal, banyak pasangan menjalani kehidupan yang berbeda dan tidak ingin mempertahankan aturan lama yang kurang relevan.

Pasangan yang menolak tekanan sosial seperti ini biasanya ingin memulai pernikahan dengan keputusan yang benar-benar mereka yakini. Mereka menghindari drama keluarga besar yang sering muncul ketika acara terlalu ramai. Pilihannya bukan untuk melawan tradisi, tetapi untuk menjalani awal yang lebih tenang.

5. Menghadapi reaksi keluarga secara lebih dewasa

ilustrasi menikah
ilustrasi menikah (vecteezy.com/Vasil Docinets)

Reaksi keluarga besar memang tidak selalu mudah ditebak, terutama jika mereka terbiasa dengan acara yang melibatkan banyak orang. Ketidakhadiran dalam undangan bisa membuat sebagian dari mereka merasa kehilangan momen. Namun, respons seperti ini biasanya berkurang setelah dijelaskan dengan baik. Waktu yang tepat untuk membahasnya membantu mereka memahami alasan yang sebenarnya.

Respons yang kurang menyenangkan kadang membuat pasangan merasa bersalah, tetapi hal itu tidak berarti keputusan mereka salah. Setiap pasangan punya hak menentukan cara menikah yang paling masuk akal untuk kehidupan mereka. Reaksi keluarga bisa dikelola secara perlahan sampai suasana kembali normal. Sikap dewasa sering terlihat dari kemampuan menjelaskan keputusan tanpa menyinggung siapa pun.

Pilihan menikah tanpa mengundang keluarga besar bukan langkah yang harus dianggap keliru karena setiap pasangan punya kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting ialah cara menyampaikan keputusan tersebut agar hubungan tetap terjaga. Pada akhirnya, siapa yang paling memahami kebutuhan pernikahanmu kalau bukan dirimu sendiri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Life

See More

Apakah Salah Menikah, tapi Tidak Mengundang Keluarga Besar?

01 Des 2025, 20:24 WIBLife