Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gimana agar Perbedaan Gak Jadi Sumber Drama dalam Hubungan?

ilustrasi pasangan bertengkar
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Production)
Intinya sih...
  • Perbedaan dalam hubungan merupakan hal wajar dan bisa memperkaya hubungan jika disikapi dengan saling memahami.
  • Kuncinya ada pada komunikasi yang sehat, menghargai perbedaan tanpa memaksakan kesamaan, dan menggunakan humor untuk meredakan ketegangan.
  • Hubungan yang langgeng bukan karena pasangan selalu sama, tapi karena keduanya mampu menerima dan tumbuh bersama di tengah perbedaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam setiap hubungan, entah itu pacaran atau pernikahan, perbedaan pasti ada. Mustahil dua orang punya cara berpikir, kebiasaan, atau pandangan yang persis sama. Mungkin kamu suka makanan asin, dia lebih suka yang manis. Kamu tipe yang on time, dia santai. Kalau gak disikapi dengan bijak, hal-hal kecil seperti ini bisa jadi sumber drama yang bikin hubungan renggang.

Padahal, perbedaan bukan musuh. Justru itu yang bikin hubungan berwarna dan berkembang. Tantangannya bukan menghapus perbedaan, tapi gimana cara kamu dan pasangan belajar berdamai dengan hal-hal yang gak selalu sejalan. Yuk, bahas gimana caranya biar perbedaan gak berubah jadi bahan pertengkaran yang gak ada ujungnya.

1. Pahami dulu, bukan langsung menyerang 

ilustrasi suami dan istri sedang bertengkar
ilustrasi suami dan istri sedang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Sering kali drama muncul karena kita buru-buru merespons tanpa benar-benar paham maksud pasangan. Misalnya, dia gak suka kamu main HP pas makan malam, terus kamu langsung defensif, “Kan cuma scroll bentar!” Padahal mungkin dia cuma pengen menggunakan waktu malam untuk ngobrol dan quality time. Coba deh ubah cara pandang, daripada langsung bela diri, dengarkan dulu alasan di balik sikapnya. Dengan begitu, kamu gak cuma menghindari konflik, tapi juga bikin komunikasi lebih sehat.

2. Gak semua harus sama

ilustrasi dua orang main game bareng
ilustrasi dua orang main game bareng (pexels.com/cottonbro)

Kamu suka nonton film horor, dia lebih suka drama Korea, gak masalah. Perbedaan minat bukan tanda hubungan gak cocok. Justru, kamu bisa saling mengenal dunia masing-masing. Sesekali ikut nonton film pilihannya, terus gantian dia yang menemani kamu. Kalau dipikir-pikir, perbedaan itu seperti bumbu: kalau semuanya sama, rasanya bakal hambar. Jadi, biarkan masing-masing punya wilayah pribadi dan hobi sendiri, selama masih saling menghargai.

3. Bedakan mana perbedaan nilai dan preferensi

ilustrasi suami dan istri sedang berbicara
ilustrasi suami dan istri sedang berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Gak semua perbedaan punya bobot yang sama. Ada yang cuma soal selera (seperti makanan atau musik), tapi ada juga yang menyangkut nilai hidup (seperti agama, keuangan, visi masa depan, atau cara mengasuh anak). Kalau perbedaannya soal nilai, kamu dan pasangan perlu ngobrol serius dari hati ke hati. Jangan ditunda, karena hal seperti ini bisa berdampak jangka panjang. Namun, kalau cuma beda selera, gak perlu dibikin ribet, fokus ke kompromi kecil yang bisa bikin dua-duanya nyaman.

4. Gunakan humor untuk menyelamatkan banyak hal

ilustrasi pasangan sedang tertawa
ilustrasi pasangan sedang tertawa (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kadang, cara paling ampuh mengurai ketegangan adalah dengan tertawa bersama. Kalau kamu dan pasangan bisa menghadapi perbedaan dengan humor, drama bakal jauh berkurang. Misalnya, ketika pasangan lupa ulang tahunmu, daripada langsung marah besar, kamu bisa menggodanya dengan kalimat, “Kayaknya aku harus bikin kalender gede di ruang tamu deh biar kamu ingat.” Kamu mungkin sebenarnya kecewa, tapi asal disampaikan dengan nada ringan, konflik bisa diselesaikan tanpa bikin suasana panas.

5. Saling menghargai tanpa niat mengubah

ilustrasi suami dan istri sedang berpelukan
ilustrasi suami dan istri sedang berpelukan (pexels.com/Annushka Ahuja)

Ini poin penting banget. Banyak orang masuk hubungan dengan mindset “aku bisa bikin dia berubah.” Padahal, harapan seperti ini justru sering berakhir frustrasi. Kalau kamu terus berusaha memperbaiki pasangan biar sesuai ekspektasimu, ini justru bikin dia merasa gak cukup baik. Belajar menerima kalau dia punya sisi yang berbeda itu bentuk cinta yang dewasa. Menghargai tanpa niat mengubah artinya kamu mencintai dia apa adanya, bukan versi yang kamu inginkan.

Perbedaan dalam hubungan itu seperti ombak di laut, kadang tenang, kadang bergelombang. Namun, kalau kamu dan pasangan belajar berenang bareng, ombak itu gak akan menenggelamkan kalian. Jadi, daripada sibuk menyalahkan perbedaan, mending fokus gimana caranya tetap solid di tengah perbedaan itu. Karena pada akhirnya, bukan kesamaan yang bikin hubungan langgeng, tapi kemampuan untuk saling memahami meski berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Temukan Circle yang Sehat di Usia Dewasa, Gak Banyak Drama!

06 Nov 2025, 23:42 WIBLife