Hubungan Platonic: Definisi, Tanda-Tanda, hingga Manfaat
ilustrasi orang ngobrol (unsplash.com/Surface)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa dari kamu mungkin sudah sering mendengar istilah platonic. Hubungan platonic identik dengan hubungan pertemanan atau persahabatan yang tidak roamantis. Walaupun terdengar seperti hanya berteman, hubungan platonic ternyata memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar persahabatan, lho.
Apakah kamu pernah merasa bingung bahwa hubunganmu platonic atau romantic bersama temanmu atau gebetanmu? Nah, daripada penasaran, yuk langsung simak pengertian, tanda-tanda, hingga manfaat memiliki hubungan platonic di bawah ini.
1. Pengertian hubungan platonic
ilustrasi teman ngobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)Sebelum kita melompat lebih jauh ke dalam tanda-tanda hingga manfaat, ada baiknya kita mengetahui apa pengertian hubungan platonic itu. Melansir Verywell Mind, Kendra Cherry, MSEd, seorang spesialis rehabilitasi psikososial, pendidik psikologi, dan penulis mengatakan bahwa hubungan platonic adalah hubungan di mana dua orang memiliki ikatan yang erat tetapi tidak memiliki hubungan seksual.
Mereka bahkan mungkin merasakan cinta satu sama lain, yang disebut sebagai cinta platonis. Konsep ini berasal dari gagasan filsuf kuno Plato, yang namanya berasal dari istilah tersebut.
Cherry juga menambahkan, "Plato percaya bahwa cinta platonis dapat membawa orang lebih dekat kepada tujuan. Namun, penggunaan 'hubungan platonis' atau 'cinta platonis' modern difokuskan pada gagasan tentang orang yang berteman dekat tanpa hasrat seksual. Istilah ini dapat berlaku untuk persahabatan lawan jenis dan sesama jenis."
2. Tanda-tanda kamu memiliki hubungan platonic
ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/ELEVATE)Kalau kamu pernah merasa bingung apakah kamu pernah berada di hubungan platonic atau belum, kamu wajib menyimak tanda-tanda ini. Cherry mengatakan bahwa tanda-tanda hubungan platonic terbagi menjadi empat kategori, yakni, kedekatan, kejujuran, penerimaan, dan pengertian.
Kedekatan di sini berarti bahwa masing-masing orang merasa mereka dekat dengan satu sama lain dan memiliki persamaan antara mereka berdua. Selain itu, hubungan platonic bisa tergambar dari kejujuran antar satu sama lain.
Mereka merasa bahwa bisa membagikan apa pun yang mereka pikirkan dan dapat bersikap transparan tanpa harus ada yang ditutup-tutupi. Hubungan platonic juga membuat masing-masing orang merasa nyaman dan bisa menjadi diri mereka sendiri. Yang terakhir, walaupun orang-orang dengan hubungan platonic ini bisa membagikan apa pun satu sama lain, mereka juga masih memiliki batasan dan dapat menghargai satu sama lain.
3. Cara membangun hubungan platonic
Editor’s picks
ilustrasi ngobrol (pexels.com/Tirachard Kumtanom)Hubungan platonic bisa memberikan manfaat untuk pribadi dan kehidupan kita. Tidak heran, banyak orang bertanya-tanya bagaimana caranya untuk membangun hubungan tersebut. Walaupun terdengar mudah, namun memiliki seseorang yang bisa sangat dekat dan bisa mengerti dengan kita gak segampang yang dipikirkan, lho.
Cherry mengatakan kita bisa memperoleh hubungan platonic dengan cara memperluas hubungan kita dengan orang lain. Kamu bisa bergabunglah dengan grup jejaring sosial tempatmu dapat bertemu orang, mendaftar untuk lokakarya atau kelas tentang topik yang kamu minati, berpartisipasi dalam komunitas daring, atau mengikuti program relawan untuk tujuan yang kamu pedulikan di komunitasmu. Nah, dengan mengeksplor apa yang kamu suka, kesempatanmu untuk mendapatkan sahabat yang bisa mengerti dan nyambung denganmu akan semakin besar, lho.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Komunikasi Penting dalam Hubungan Asmara, Cek Bro!
4. Perbedaan hubungan platonic dan hubungan romantis
ilustrasi pasangan (pexels.com/Rodrigo Souza)Melansir MindBodyGreen, Kelly Gonsalves, seorang pendidik seks, relationship coach dan jurnalis membedakan antara hubungan romantis dan hubungan platonic sebagai berikut. Hubungan romantis adalah hubungan antara pasangan romantis, yang melibatkan campuran gairah, ketertarikan seksual, keterikatan, dan komitmen. Sedangkan hubungan platonis menghilangkan seks dan romansa, sambil tetap melibatkan tingkat kedekatan, komitmen, dan perhatian yang serupa. Yang penting, hubungan platonis bukanlah bentuk cinta yang "lebih rendah" daripada hubungan romantis.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa hubungan platonis berbeda dengan hubungan romantis walaupun sama-sama mengutamakan kedekatan dan rasa sayang yang sama tingginya. Kamu pernah memiliki rasa sayang dengan sahabatmu belum, nih? Kalau sudah, bisa jadi hubunganmu dengan sahabatmu merupakan hubungan platonis. Dan hal tersebut juga sah-sah saja, kok.
5. Manfaat memiliki hubungan platonic
ilustrasi ngobrol (pexels.com/fauxels)Sama seperti hal lainnya, hubungan platonis memiliki manfaat tersendiri. Dilansir dari MindBodyGreen, psikolog somatik dan terapis seks, Holly Richmond, Ph.D., LMFT, CST, mengatakan bahwa teman membawa perspektif baru dan pengalaman baru, yang meningkatkan perasaan, perilaku, dan pengalaman kita di dunia. Maka dari itu, memiliki hubungan platonis bisa membuat kita merasa lebih gembira.
Selain itu, Richmond juga menambahkan, "Hubungan platonis kita biasanya tidak seberat hubungan romantis kita. Kita tidak hidup dengan orang itu setiap hari, dan karena itu kita tidak menaruh harapan yang sama pada hubungan platonis."
Nah, ternyata hubungan platonic menggambarkan kedekatan kita dengan seseorang tanpa harus melibatkan hubungan seksual seperti hubungan romantis. Hubungan ini bisa kamu rasakan kepada sahabatmu yang mungkin sudah bersahabat bertahun-tahun hingga perasaan tersebut muncul. Jika kamu memiliki hubungan platonic dengan seseorang, manfaat-manfaat di atas bisa kamu pertimbangkan agar kamu bisa menjaga hubungan tersebut.
Baca Juga: 5 Tanda Hubungan Asmara Kamu Masuk Tahap Serius, Jangan Sampai Lepas!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
