5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open Marriage

Jangan terburu-buru

Apakah kamu pernah mendengar istilah "open marriage"? Mungkin beberapa orang sudah familiar dengan kalimat tersebut atau bahkan sedang menjalani hal tersebut dalam pernikahannya. Jika diterjemahkan, open marriage berarti pernikahan yang terbuka. Lalu, maksudnya bagaimana, ya?

Melansir laman Cosmopolitan, Wendasha Jenkins Hall, seorang penemu The Sensible Sexpert, menjelaskan, pernikahan terbuka dimulai dengan dua individu yang telah bersatu secara legal dan spiritual, tetapi mengizinkan satu sama lain untuk terlibat dalam hubungan seksual atau romantis dengan orang lain.

Kalau open marriage terbesit di pikiranmu, tunggu dulu jangan buru-buru. Kamu perlu mempertimbangkan lima hal di bawah ini sebelum yakin untuk melakukan open marriage. Simak bersama, yuk!

1. Kestabilan mental dan emosional

5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open MarriageIlustrasi pasangan (pexels.com/J carter)

Kesehatan mental menjadi hal pertama yang harus kamu pertimbangkan sebelum melakukan open marriage. Apakah kamu secara mental stabil dan siap dalam menghadapi open marriage? Jika kamu belum yakin dengan kestabilan mentalmu, maka ada baiknya keinginanmu untuk melakukan open marriage kamu tunda terlebih dahulu.

Melansir Good Therapy, Rachel Keller, LCSW-C, seorang topic expert dari Good Therapy mengatakan bahwa hubungan terbuka dapat berhasil dengan baik bagi banyak pasangan, tetapi mungkin bukan ide yang baik jika dirimu atau pasangan memiliki masalah kesehatan mental yang tidak terkendali, seperti depresi, kecemasan, kondisi suasana hati, stres pascatrauma (PTSD), atau bipolar. Kompleksitas gaya hubungan terbuka dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang tidak diobati.

"Jika kamu bergumul dengan kesehatan mental, seperti yang dialami banyak orang, pertimbangkan untuk menemui terapis dan/atau psikiater untuk memenuhi kebutuhanmu dan mendiskusikan potensi implikasi kesehatan mental dari open marriage," ungkap Keller.

2. Kamu harus tahu attachment style-mu seperti apa

5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open MarriageIlustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Attachment style atau gaya keterikatan menjadi hal yang gak kalah penting untuk dipertimbangkan. Sebelum memutuskan untuk melakukan open marriage, kamu harus tahu dulu attacment style-mu seperti apa. Jika kamu merupakan orang yang gampang cemburu dan selalu takut kehilangan pasangan, maka jangan buru-buru menerapkan open marriage dalam pernikahanmu.

Keller menambahkan, "Gaya keterikatanmu menentukan seberapa aman perasaan kamu dalam hubungan romantis, dan biasanya terbentuk di masa kanak-kanak berdasarkan hubunganmu dengan orang tua atau pengasuh. Jika kamu terikat dengan cemas dan sering takut pasanganmu akan meninggalkan kamu, hubungan terbuka dapat memicu ketakutan tersebut dan menimbulkan masalah."

Baca Juga: 5 Perilaku Toksik dalam Pernikahan yang Wajib Diwaspadai, Hati-hati!

dm-player

3. Seberapa sering kamu berkomunikasi dengan pasangan

5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open MarriageIlustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Komunikasi menjadi salah satu kunci sebuah hubungan bisa berjalan dengan baik. Termasuk hubungan open marriage. Tanpa komunikasi yang baik, tentu open marriage tidak akan berhasil sesuai keinginan kita. Kalau komunikasimu dan pasangan tidak baik, ada baiknya kamu memperbaiki kemampuan komunikasimu dan pasanganmu terlebih dahulu.

Keller mengatakan bahwa memiliki hubungan terbuka yang sukses membutuhkan banyak komunikasi. Jika kamu dan pasangan kesulitan untuk bersikap terbuka dan jujur ​​satu sama lain, terapi pasangan adalah tempat yang bagus untuk belajar dan mempraktikkan komunikasi yang sehat. Dan ini juga berguna untuk membicarakan segala kekhawatiran yang mungkin kamu miliki tentang open marriage.

4. Perasaanmu bisa tiba-tiba berubah

5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open MarriageIlustrasi pasangan (pexels.com/Vera Arsic)

Sebagai manusia, perasaan kita bisa tiba-tiba berubah atau bisa jadi plin-plan. Hal ini bisa banget jadi bahan pertimbanganmu untuk melakukan open marriage, mengingat hal tersebut bukanlah sesuatu yang sepele. Jadi, jangan terburu-buru dalam memutuskan ingin masuk ke dalam open marriage.

Melansir Cosmopolitan, Dr. Kimberly Moffit, seorang relationship expert, mengatakan "Penting untuk jujur ​​​​saja, tetapi juga memaafkan diri sendiri jika kamu berubah pikiran. Karena terkadang hubungan terbuka terjadi secara tidak terduga."

5. Pikirkan akibatnya dalam jangka waktu yang panjang

5 Hal untuk Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Open MarriageIlustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap hal memiliki akibatnya masing-masing, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Kamu harus mempertimbangkan efek melakukan open marriage untuk masa depanmu. Apakah kamu akan terus melakukan open marriage selamanya?

Melansir Cosmopolitan, Antonia "Toya" Wright, seorang reality TV star mengatakan jika kita melakukan open marriage, itu adalah sesuatu yang akan sulit dihentikan. Tentu saja, orang bebas bereksperimen sesuka mereka, tetapi kamu juga ingin memikirkan masa depan sebelum mengubah hubunganmu.

Lima hal di atas bisa jadi bahan pertimbanganmu untuk menerapkan open marriage. Ingatlah bahwa ini merupakan keputusan bersama dan persetujuan antara dirimu dan pasanganmu. Jadi, yakinkan dulu hal ini sebelum kamu terburu-buru ingin melakukan open marriage, ya.

Baca Juga: Apa Itu Marriage with Benefits? Simak Penjelasannya!

Alma S Photo Verified Writer Alma S

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya