"Dari Aku, Yang Pernah “Tak Sengaja” Menyakitimu"

#14HariBercerita Tak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan tanpa melibatkan perasaan didalamnya

Kau yang dari dulu kusebut sebagai sahabat, bagaimana kabarmu sekarang? Lama tak dapat kabar darimu, sejak hari itu ku tahu bahwa ternyata diam-diam kau memendam rasa. Sudah lama kita tidak bertegur sapa hanya karena hubungan kita tidak naik strata.

Maaf…

Hanya Kata itu yang mungkin bisa mewakili atas harapanmu yang tidak bisa jadi nyata….

***

Perkenalan kita empat tahun silam, akrab karena memiliki kegemaran yang sama bisa dikata kita adalah pengagum berat hal-hal yang berbau sastra. Singkat cerita, karena hobi yang sejalan, kita sering bertukar cerita bahkan untuk hal yang pribadi. Kau tak segan-segan berbicara tentang keluargamu, termasuk asmaramu. Dan katamu, kau suka berteman denganku sebab ada kelegaan tersendiri setelah bercerita atau sekedar mengeluarkan beban dikepalamu. Yah, menjadi pendengar setia untuk sahabat tentunya hal yang mutlak bukan? Pikirku.

Keakraban dan kesediaan telingaku untuk menampung semua ceritamu membuat kita semakin dekat. Kedekatan kita sudah layaknya seperti keluarga.

dm-player

Lalu aku menangkap sesuatu yang lain dari nada bicaramu

lambat kusadari bahwa ternyata kau diam-diam memendam rasa, namun kau juga tahu pasti bahwa selama ini- dan sampai nanti- aku pada mu tak lebih dari kata sahabat.

Ku akui kau itu menarik, terlihat dari alis tebal dan kumis tipismu serta senyum yang selalu kau umbar, dan juga kesediaanmu untuk berbagi cerita dan ilmu. Tapi rasa yang kupunya untukmu hanya kasih sayang seorang kawan, kita dekat sudah layaknya keluarga, bagaimana bisa aku akan menghancurkan persahabatan kita dengan melibatkan perasaan cinta didalamnya.

maaf telah membuatmu terpikat
maaf telah membuatmu salah mengartikan keakraban kita
maaf telah tak sengaja membuatmu jatuh hati
sahabat, aku sama sekali tak ada maksud membuatmu merasa terbebani dengan rasa yang tak berbalas

sejak hari itu, saat kau tahu bahwa kita tidak bisa lebih dari sekedar sahabat, kau memutuskan untuk tidak bertegur sapa dulu. Tak apa, aku paham mungkin kau lebih menderita dengan rasa yang sepihak, kau mungkin perlu waktu untuk menenangkan perasaanmu.

Percayalah, bahwa akan kau temukan dia yang mencintaimu, yang akan membalas semua perasaan mu, yang bersedia menemani mu hingga akhir. Bukan seperti aku yang tak bisa membalas rasamu.

maaf… dari aku, sahabatmu yang tak sengaja menyakiti hatimu..

Azmi Rauf Photo Writer Azmi Rauf

Hobbies: Reading-Writing-Teaching-Loving and "Repeat"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya