5 Alasan Kamu Harus Berhenti Ambil Foto 'Couplie' dengan Pasangan

- Foto couplie bisa membuat momen kehilangan rasa spontan
- Couplie dapat menambah tingkat narsisme dalam hubungan
- Mengunggah foto couplie bisa bikin canggung kalau hubungan berakhir
Foto bersama pasangan alias couplie memang kelihatan manis di media sosial. Senyum bahagia, pose kompak, dan latar romantis bisa bikin orang lain ikutan baper.
Tapi kalau terlalu sering dilakukan, kebiasaan ini bisa jadi punya efek samping yang gak kamu sadari, lho. Apalagi kalau tiap ketemu pasangan ujung-ujungnya malah sibuk nyari angle terbaik, bukannya menikmati momen bareng.
Fenomena couplie sendiri sebenarnya turunan dari tren selfie yang sudah meledak sejak awal 2010-an. Kalau selfie cuma fokus pada satu orang, couplie mengambil dua subjek sekaligus: kamu dan pasangan.
Tren ini makin populer setelah banyak orang mengunggahnya di Instagram, TikTok, dan Facebook. Bahkan menurut data One4all, saat momen liburan seperti Natal, sekitar 60% foto yang diunggah adalah couplie.
Meski terlihat seru, gak semua orang merasa tren ini bermanfaat. Banyak yang menganggap couplie justru menambah tingkat narsisme dan bikin hubungan gak fokus ke hal-hal penting.
Nah, kalau kamu termasuk yang sering melakukan ini, ada baiknya mulai berpikir ulang. Berikut lima alasan kenapa kamu harus berhenti terlalu sering ambil foto couplie bareng pasangan.
1. Bikin momen kehilangan rasa spontan

Momen terbaik biasanya terjadi secara alami tanpa perlu diarahkan. Tapi saat kamu sibuk memikirkan pose, pencahayaan, dan filter, nuansa itu bisa hilang.
Alih-alih tertawa lepas atau ngobrol santai, kamu dan pasangan malah sibuk mengatur kamera. Hasilnya? Foto mungkin bagus, tapi momen hangatnya lewat begitu saja.
2. Menambah tingkat narsisme dalam hubungan

Couplie adalah bentuk selfie versi berdua, yang dalam banyak kasus hanya memperkuat citra diri di media sosial. Kalau kebiasaan ini jadi rutinitas, fokus hubungan bisa bergeser dari kebahagiaan pribadi ke pencitraan publik. Efeknya, hubungan terasa seperti proyek konten, bukan interaksi tulus antara dua orang yang saling sayang.
3. Bisa bikin canggung kalau hubungan berakhir

Bayangkan kalau kamu putus. Semua foto couplie manis yang pernah diunggah bakal terasa seperti hantu di timeline. Menghapusnya satu per satu bisa jadi proses emosional yang bikin hati makin perih.
Banyak orang akhirnya menyesal sudah terlalu sering memajang couplie di publik, apalagi kalau jumlahnya puluhan hingga ratusan.
4. Mengganggu koneksi nyata dengan pasangan

Saat waktu bersama malah dipenuhi sesi foto, kedekatan emosional bisa menurun. Kamu mungkin ada secara fisik, tapi mentalnya sibuk mikirin hasil jepretan. Padahal, koneksi yang sebenarnya terbentuk dari obrolan, tatapan, dan perhatian penuh, bukan sekadar foto cantik yang diunggah di Instagram, lho.
5. Membatasi kreativitas fotografi

Fotografi seharusnya bisa menangkap keindahan yang lebih luas, mulai dari pemandangan, aktivitas, sampai detail unik suatu tempat. Terlalu sering mengambil foto couplie justru bikin kreativitas terjebak pada satu format: wajah berdua memenuhi frame. Kalau mau hasil foto lebih variatif, sesekali alihkan kamera ke objek lain seperti pemandangan atau aktivitas seru yang kalian lakukan bersama.
Gak ada yang salah dengan mengabadikan momen manis bersama pasangan. Tapi kalau kebiasaan ini terlalu sering dilakukan, justru bisa mengurangi kualitas hubungan dan membuat momen jadi kehilangan maknanya.
Cobalah sesekali menikmati waktu berdua tanpa kamera, atau fokus memotret hal-hal di sekitar yang bisa jadi kenangan berharga. Percaya deh, hubungan kamu akan terasa lebih hangat ketika momen berharga disimpan untuk diri sendiri, bukan untuk dikonsumsi publik.