![ilustrasi pasangan [Pexels.com/Cottonbro]](https://image.idntimes.com/post/20211126/pexels-cottonbro-4098218-bbceaf57a29022de4d08d4589940ede6-b940d7ed8ce21e32f197c94573cb0213.jpg)
Kamu punya banyak teman lawan jenis dan pasanganmu sering cemburu? Sebenarnya itu adalah hal yang wajar, kok. Sebagai pasangan, pasti dia juga ada sifat cemburu dan khawatir kamu akan berpindah ke lain hati.
Maka dari itu, alangkah baiknya kamu komunikasikan lima hal ini dengan pasangan, ya. Sebelum masalah berkembang semakin jauh.
Pertama, ajaklah ia bicara saat suasana sedang tenang agar dapat berbicara dari hati ke hati. Lalu sampaikan padanya kalau kamu juga butuh teman.
Apalagi jika kamu punya teman lawan jenis dari kecil. Gak mungkin, kan, kamu memutuskan silaturahmi begitu saja?
Jika kamu memiliki hubungan yang sehat, ia pasti akan senang kalau kamu punya teman dan kesibukan. Maka, gak salah lho kalau kamu ajak pasanganmu untuk berkenalan dengan temanmu.
Hitung-hitung memperluas relasi, kan? Siapa tahu bisa jadi jalan untuk memperlancar masa depan bersama.
Meskipun kamu punya teman yang sudah lama kenal, tapi kalau kamu sudah punya pasangan. Jadi, kamu juga harus paham siapa yang harus lebih diutamakan.
Apalagi kalau sudah menikah. Prioritasmu adalah pasanganmu. Kamu juga bisa diskusikan batasan-batasan ini bersama pasanganmu, ya.
Setiap pasangan punya cara yang berbeda untuk menumbuhkan rasa saling percaya. Kamu bisa komunikasikan dengan pasanganmu, ya.
Salah satunya adalah dengan cara menceritakan kegiatanmu setelah meet-up, mengenalkan temanmu, atau sesekali mengirim kabar saat di luar. Tidak ada aturan baku atas hal ini. Asal kalian saling nyaman satu sama lain, jalani saja, ya.
Beberapa orang mungkin gak masalah jika pasangannya punya teman lawan jenis dan melakukan skinship seperti pegangan, pelukan, atau merangkul. Namun, ada juga yang menjadikan ini masalah dan cemburu berlebihan.
Jika pasanganmu begitu, kamu bisa ceritakan bagaimana cara geng atau circle-mu bergaul dan berikan pemahaman kalau semua itu hanyalah pertemanan saja.
Terkesan sedikit ribet, ya? Begitulah lika-liku dalam hubungan. Karena dijalani dua orang dan dua kepala, jadi membutuhkan banyak diskusi dan komunikasi agar saling paham. Jika pasanganmu sudah memberikan kepercayaan padamu, jagalah hati dan kepercayaan nya baik-baik, ya.