Biar Cepat Move On, Lakukan 5 Hal Ini Saat Jadi Korban Ghosting

04 Apr 2021, 18:28 WIB

unsplash.com/Kev Costello

Ghosting terjadi ketika seseorang yang menjadi kekasih atau sedang melakukan pendekatan denganmu tiba-tiba menghilang tanpa permisi. Ini bisa terjadi di awal atau di tengah hubungan, serta secara langsung atau online.

Berurusan dengan perilaku ghosting bisa sangat sulit, terutama karena kamu tidak tahu penyebabnya dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Bahkan, menjadi korban ghosting bisa menimbulkan efek yang luar biasa pada kesehatan mental.

Agar kamu bisa mengatasi situasi tersebut dengan lebih baik, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti.

1. Evaluasi situasinya

Ilustrasi perempuan sendiri (unsplash.com/Priscilla Du Du Preez)

Ghosting berisiko menimbulkan banyak emosi sensitif, seperti rasa diabaikan, takut akan penolakan, dan bahkan bisa memengaruhi kepercayaan diri. Jadi, penting untuk berhenti sejenak dan benar-benar melihat situasinya secara objektif untuk memastikan kamu tidak membiarkan perasaan negatif menguasai kamu.

Perlu kamu ingat, segala sesuatu tidak selalu tentang kita, jadi kita tidak perlu langsung panik jika ada hal buruk yang terjadi. Bisa jadi, memang pasanganmu pada dasarnya adalah orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya senang bermain-main.

2. Tanyakan secara terus terang

pexels.com/Karolina Grabowska

Ketika kamu khawatir menjadi korban ghosting, yang terbaik yang bisa kamu lakukan adalah jujur dan tanyakan apa yang terjadi. Kamu berhak untuk menanyakan alasan mengapa ia tiba-tiba seolah menghilang.

Jika ia masih peduli dengan hubungan kalian, ia pasti akan memberitahukan apa yang perlu kamu ketahui. Apabila memang ada masalah, ia akan meminta maaf dan semuanya akan kembali seperti semula. Tapi, jika ia tidak merespons atau seakan tidak peduli, anggap saja hubungan tersebut sudah berakhir dan kamu tidak perlu ragu mencari yang lain.

3. Lakukan perawatan diri

pexels.com/cottonbro

Agar cepat melangkah maju, kamu perlu melakukan perawatan diri. Investasikan waktu bersama teman dan keluarga yang dapat mendukung kamu. Selain itu, kamu juga dapat menikmati aktivitas yang membuat kamu bahagia, misalnya hobi yang kamu sukai.

Saat kamu memikirkan ghoster, pastikan untuk mengubah ide tentang ia dan hubungannya. Bagaimanapun, ia melanggar kontrak tentang apa yang diperlukan untuk memiliki hubungan yang dewasa dan sehat, seperti saling menghormati, komunikasi yang baik, dan perhatian. Oleh karena itu, ingatlah bahwa ia bukanlah orang yang tepat untuk kamu.

4. Cari bantuan profesional

ilustrasi berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/cottonbro)

Kadang kala, situasinya bisa sangat buruk sehingga kamu mungkin merasa tidak mampu menolong diri sendiri. Jika mengalami hal tersebut, jangan takut untuk menghubungi terapis atau konselor yang dapat membantu kamu mengartikulasikan perasaan kompleks yang mungkin kamu rasakan.

Terapis atau konselor juga dapat memberi kamu strategi penanggulangan lebih lanjut untuk memastikan kamu keluar dengan keadaan lebih kuat, atau setidaknya sama kuatnya dengan sebelumnya.

5. Hindari menyalahkan diri sendiri

pexels.com/Ivan Oboleninov

Setelah seseorang menghilang tiba-tiba, sulit untuk tidak merasa menyesal, malu, dan bersalah. Bagaimanapun, ghosting bukan salahmu, melainkan salah ghoster.

Karena sulit menemukan penjelasan, kamu mungkin akan menyalahkan diri sendiri. Karenanya, kamu perlu mencari dukungan untuk selalu mengingatkan dirimu bahwa kamu tidaklah salah.

Gunakan masa-masa galau tersebut untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat, bersikap baik pada diri sendiri, dan istirahat. Kamu tidak bisa disalahkan jika seseorang pergi tanpa memberi kabar.

Kamu juga tidak salah jika orang lain tidak bisa berkomunikasi padamu secara dewasa. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri.

Menjadi korban ghosting bukanlah cerminan dari dirimu atau nilaimu. Itu juga seharusnya tidak membuat kamu merasa tidak berdaya. Dengan melakukan hal-hal di atas, harapannya kamu tidak kehilangan kepercayaan diri dan lekas membaik pasca menjadi korban ghosting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.