Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Halus Orangtua Memengaruhimu dalam Memilih Pasangan

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/fauxels)
Intinya sih...
  • Orangtua memengaruhi pemilihan pasangan melalui harapan dan nilai yang disampaikan, baik secara sadar maupun tidak.
  • Anak-anak bisa mencari pasangan yang sesuai dengan harapan orang tua atau justru sengaja mencari pasangan yang berlawanan sebagai bentuk pemberontakan.
  • Pengalaman masa kecil dan hubungan dengan orangtua sangat memengaruhi cara seseorang memberi dan menerima cinta serta pola hubungan romantis di masa depan.

Banyak yang berpikir bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih pasangannya sendiri. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, tahukah kamu bahwa secara tidak sadar, orangtua kita memengaruhi cara kita memilih pasangan?

Orangtua kita mungkin tidak secara langsung menyuruh kita memilih satu orang tertentu. Namun, ajaran mereka, cara menyampaikan kasih sayang, hingga harapannya mungkin memengaruhi cara kita memandang lawan jenis.

Penasaran, kan? Yuk, kita simak beberapa cara halus orangtua memengaruhi kita dalam memilih pasangan berikut!

1. Mengungkapkan harapan dan nilai yang mereka anggap berharga terkait hubungan, baik secara sadar maupun tidak

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/cottonbro studio)

Menjalani hubungan dengan pasangan yang disetujui oleh orangtua, tentunya akan lebih mudah daripada yang ditentang. Hal ini tentunya akan memengaruhi pemilihan pasangan seseorang. 

Dilansir Forbes, orangtua sering kali mengungkapkan harapan dan nilai yang mereka anggap berharga terkait hubungan, baik secara sadar maupun tidak. Pesan tersirat ini diam-diam membentuk siapa yang kita anggap menarik dan dapat diterima sebagai pasangan. Lantas, orang yang ingin menjaga keharmonisan keluarga besar, cenderung mencari pasangan dengan kriteria dan potensi yang diterima oleh orangtua. 

Namun hal yang sebaliknya juga bisa terjadi. Anak-anak bisa saja sengaja mencari pasangan yang jauh berbeda dari harapan orangtua karena alasan pemberontakan. Meskipun berlawanan, pion ini juga menunjukkan pengaruh orangtua terhadap cara kita menentukan pasangan.

Mark Travers, Ph.D., seorang psikolog menulis dalam majalah Forbes, "Bahkan sebagai orang dewasa, banyak orang secara sadar mencari pasangan yang mereka yakini akan disetujui oleh orang tua mereka. Namun, jika orangtua dianggap terlalu mengontrol atau memiliki harapan yang sangat kaku, anak-anak mereka mungkin dengan sengaja memilih pasangan yang berlawanan dengan keinginan orangtua sebagai cara untuk menegaskan kemandirian dan otonomi."

2. Memberi contoh tentang cara berinteraksi dan berkomunikasi, termasuk dalam hubungan romantis

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Marcelo Chagas)

Cara seseorang dalam memberi dan menerima cinta sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecilnya, terutama yang berhubungan dengan pengasuhan. Karena pengasuh utama biasanya adalah orangtua, maka pengalaman yang berhubungan dengan ikatan emosi bersama orangtua, akan membawa pengaruh besar bagi kehidupan seseorang di masa depan.

Rebecca Bergen, Ph.D., seorang psikolog klinis mengungkapkan dalam Bride, "Hubungan orangtua kita adalah contoh pertama dan paling berpengaruh tentang cara berinteraksi dan berkomunikasi, termasuk dalam hubungan romantis."

Anak-anak akan meniru cara orangtua mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Di sisi lain, pengelolaan emosi dan amarah orangtua juga akan berpengaruh terhadap anak mereka.

Secara tidak sadar, seseorang akan mencari pasangan yang mampu memberikan cinta dengan cara yang telah dimengerti sejak kecil. Oleh sebab itu, orangtua sebenarnya sangat berpengaruh pada cara kita memilih pasangan.

3. Terkadang, orangtua punya masalah tersendiri sebagai pasangan yang sulit ditangani. Oleh karenanya, anak akan berusaha menghindarinya

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Tan Danh)

Tidak semua orang berasal dari keluarga yang bahagia. Terkadang, orangtua justru memiliki masalah tersendiri sebagai pasangan yang sulit ditangani.

Anak-anak yang melihat kesulitan yang dialami orangtuanya, cenderung menghindari kesalahan yang sama. Mereka pun berusaha mencari pasangan yang jauh berbeda dari sosok yang menimbulkan masalah dalam keluarga.

Mark kembali mengungkapkan, "Jika seorang anak tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi kasih sayang, rasa hormat, dan komunikasi yang sehat, mereka cenderung mencari kualitas yang sama pada pasangan. Sebaliknya, jika seorang anak menemukan bahwa hubungan orang tuanya didominasi oleh konflik, rasa tidak percaya, atau jarak emosional, mereka mungkin secara tidak sadar meniru pola-pola ini dalam hubungan romantis mereka sendiri."

Secara tidak sadar, orangtua memiliki peran besar dalam menentukan pasangan anak mereka. Sebagai anak, kamu mungkin gak sadar betapa bahwa kriteria yang kamu tetapkan dalam diri pasangan, berhubungan dengan pola hubunganmu di masa kanak-kanak. 

Namun, kamu gak perlu khawatir. Kamu masih bisa memikirkan lagi kehidupan macam apa yang kamu inginkan dengan pasangan di masa depan dan mengomunikasikannya. Semoga kamu menemukan pasangan yang tepat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us