5 Cara Jaga LDR Selama Pandemik, Saling Percaya sampai Bahasa Cinta

Beberapa pasangan memiliki jadwal sendiri buat saling menghubungi. Misalnya, setiap dua hari sekali, sebelum tidur, atau beberapa kali dalam seminggu. Membangun komunikasi secara konsisten barangkali sudah menjadi aktivitas kalian sejak lama, bahkan sebelum adanya pandemik. 

Namun yang menjadi catatan di sini adalah bagaimana kalian menerapkan alur tersebut dengan nyaman. Jangan sampai itu mengganggu kehidupan lain kalian seperti bersama keluarga, teman, hobi, atau pekerjaan. 

Dilansir Huffington Post, Psikolog dari Living Fully Psychological Services, Rebecca Leslie, mengatakan bahwa penting bagi kamu dan pasangan untuk berada di ritme yang sama jika itu berkaitan dengan komunikasi. Menurutnya, keterbukaan dan percakapan yang jujur akan sangat membantu keberlangsungan hubungan.

"Jangan seperti kamu harus selalu mengirim teks sepanjang hari buat berbicara. Sebab buat beberapa pasangan, komunikasi seperti itu bisa saja mengancam hubungan," tambah praktisi klinis yang juga melakoni LDR sebelum menikah itu.

Kalian barangkali sudah melakukan beberapa kali kencan virtual selama pandemik. Pertanyaannya, apakah kalian sudah merasakan kepuasan setelahnya? Ada pasangan yang memerlukan pemicu agar benar-benar yakin bahwa rentang masa itu merupakan waktu berkualitas berdua.

Oleh karena itu, memberi inovasi perihal kencan virtual jadi alternatif yang disarankan. Dikutip dari The New York Times, penata rambut di Chicago bernama Anna Hosey, yang tinggal 4ribu mil dari tunangannya di London, memilih tetap berdandan buat makan malam bersama. Hosey bersama pasangannya menerangi perjamuan virtual dengan temaram lilin dan camilan di depan laptop.

Sementara itu, Direktur di aplikasi kencan Hinge dan penulis buku "How to Not Die Alone", Logan Ury, mengatakan sangat penting menciptakan waktu berkualitas secara virtual. Menurutnya, ada hal menarik lain yang bisa kalian lakukan bersama seperti jalan-jalan dan bercerita tentang apa saja yang kalian lihat meski melalui telepon.

Ketika ada di antara kalian yang berhalangan buat mengangkat telepon atau belum membalas pesan, kalian gak perlu langsung bereaksi berlebihan dengan berpikir macam-macam, kok! Situasi seperti ini kesannya kayak gak wajar, tetapi coba deh balik lagi sama kepercayaan dan komitmen yang sudah kalian sepakati berdua.

Menurut Leslie, ada kalanya pasangan gak mengangkat telepon karena baterai telepon habis atau ketiduran, bahkan bisa jadi lupa membalas pesan karena sibuk. Namun lebih lanjut lagi, ia juga mengatakan tentang pentingnya percaya pada pasangan karena itu merupakan kunci dari hubungan jarak jauh. 

"Tanpa kepercayaan, otak kalian bakal berisi banyak pertanyaan tentang 'bagaimana jika'. Inilah kenapa kepercayaan membantu kalian buat lebih tenang ketika menjalani LDR," ujarnya. 

Kalau kalian ingin menjadwalkan pertemuan sebelum berpisah kembali, coba deh bikin rencana yang matang, pun meski sekarang situasinya pandemik. Merencanakan pertemuan langsung secara berkualitas, akan membuat pikiran jadi lebih tenang sebelum kalian berpisah kota buat sementara waktu. 

"Memiliki waktu bersama sebelum berpisah, memberi kalian sesuatu yang bisa diingat. Itu juga membuat tantangan hubungan jarak jauh mampu bertahan karena kalian sama-sama menyadari bahwa perpisahan itu hanya sementara," terang Leslie. 

Kalian sudah saling tahu bahasa cinta pasangan belum? Mengetahui bahasa cinta pasangan seperti waktu yang berkualitas, kata-kata penyemangat, sentuhan fisik, layanan, atau hadiah, jadi hal krusial buat menguatkan chemistry kalian. 

Kalau kalian masih belum tahu dengan bahasa cinta pasangan, coba deh mainkan kuis berikut ini quiz bahasa cinta. Setelah itu, beri tahu gestur apa yang membuat kalian merasa lebih diperhatikan. 

Psikolog Klinis dan pendiri Exploring Therapy, Therese Mascardo, menjabarkan beberapa ide kreatif ketika kalian memiliki bahasa cinta berbeda. Misalnya saja, ketika ingin memberi afirmasi positif dari bahasa cinta, maka buat lebih spesifik saat mengatakannya. 

"Katakan secara rinci apa yang kamu suka dari pasangan dan hargai apa yang pasangan suka. Misalnya, daripada mengatakan, 'Kamu baik sekali', maka katakan pada pasanganmu, 'Aku suka caramu tersenyum dan menyapa orang ketika mereka melewatimu di jalan,'" jelasnya. 

Berbicara bagaimana menjaga hubungan jarak jauh, memang bukan perkara penyesuaian dalam satu atau dua hari. Apalagi di tengah kondisi pandemik seperti saat ini. Namun pada akhirnya, ketulusan kalian yang akan menguatkan hubungan, pun ketika harus berpisah jarak sementara buat waktu.