Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Komunikasi Sehat antara Suami-Istri Biar Gak Sering Salah Paham

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/stockking)
Intinya sih...
  • Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian, hindari menyela saat dia bercerita.
  • Pilih waktu yang tepat untuk bicara serius agar suasana lebih tenang dan fokus.
  • Gunakan kalimat "aku merasa" bukan "kamu selalu" agar pasangan merasa didengar dan terbuka.

Komunikasi yang sehat adalah pondasi penting dalam hubungan rumah tangga. Tapi faktanya, banyak pasangan yang justru sering salah paham bukan karena kurang cinta, tapi karena caranya ngobrol belum nyambung. Kadang maksudnya A, tapi yang ditangkap B. Padahal, niatnya baik, cuma penyampaiannya yang bikin runyam.

Hubungan yang harmonis bukan berarti selalu mulus tanpa konflik. Tapi gimana kamu dan pasangan bisa ngobrol dengan jujur, tenang, dan saling ngerti, itulah yang bikin hubungan tetap kuat meski lagi diuji. Nah, kalau kamu pengin hubungan rumah tangga gak gampang keruh cuma karena salah tangkap, yuk praktikkan tujuh cara komunikasi sehat berikut ini.

1. Dengarkan dulu, jangan langsung menyela

ilustrasi komunikasi pasangan (freepik.com/katemangostar)

Sering kali, saat pasangan mulai cerita, kamu langsung pengin membalas atau bahkan membantah. Padahal, kadang dia cuma butuh didengar dulu sampai selesai. Menyela di tengah bisa bikin dia merasa kamu gak benar-benar tertarik atau malah menganggap remehnya.

Coba tahan dulu komentar dan fokus dengerin dengan penuh perhatian. Dengarkan sampai dia selesai, baru kamu respon dengan tenang. Dengan begitu, dia merasa dihargai dan didengar, bukan diinterupsi. Ini cara sederhana tapi ampuh buat hindari kesalahpahaman yang gak perlu.

2. Pilih waktu yang tepat untuk bicara serius

ilustrasi komunikasi dengan pasangan (freepik.com/tirachardz)

Ngobrol hal penting saat salah satu dari kalian lagi capek atau emosi bisa bikin suasana tambah panas. Bukannya selesai, yang ada malah makin salah paham. Jadi, penting banget buat cari waktu yang tenang dan santai saat kalian berdua bisa fokus dan rileks.

Kamu bisa mulai obrolan saat malam sebelum tidur atau saat anak-anak udah tidur. Hindari bahas hal sensitif di tengah ribetnya aktivitas atau saat kamu sendiri masih kesal. Dengan memilih waktu yang tepat, obrolan jadi lebih sehat dan bisa saling mengerti dengan kepala dingin.

3. Gunakan kalimat “aku merasa” bukan “kamu selalu”

ilustrasi komunikasi dengan pasangan (freepik.com/freepik)

Kalimat yang diawali dengan “kamu tuh selalu...” cenderung bikin pasangan merasa disalahkan. Padahal, maksud kamu mungkin cuma pengin nyampein perasaan. Nah, cara terbaik adalah dengan pakai kalimat yang berangkat dari diri sendiri, kayak “aku merasa sedih waktu kamu...”

Kalimat ini jauh lebih empatik dan gak menghakimi. Pasangan pun jadi lebih terbuka mendengar karena gak merasa diserang. Ini akan menciptakan ruang diskusi yang lebih sehat dan produktif. Karena intinya, komunikasi itu soal menyampaikan, bukan menyalahkan.

4. Validasi perasaan pasangan sebelum kasih saran

ilustrasi suami meminta maaf (freepik.com/yanalya)

Kadang kamu terlalu buru-buru ngasih solusi, padahal pasangan lagi butuh dimengerti dulu. Misalnya, saat dia cerita tentang capeknya hari ini, kamu langsung bilang “ya udah sih, sabar aja”. Kalimat kayak gini bisa bikin dia merasa gak dipahami.

Coba validasi dulu perasaannya, misalnya dengan bilang, “Pasti capek banget ya kamu hari ini.” Baru setelah itu kamu bisa tanya, “Mau dibantuin atau kamu cuma mau cerita aja?” Ini bikin dia merasa aman dan diterima. Dan itu bikin komunikasi lebih hangat dan penuh pengertian.

5. Hindari menyimpan unek-unek terlalu lama

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/gpointstudio)

Semakin lama kamu menahan perasaan, semakin besar kemungkinan meledaknya di waktu yang gak tepat. Masalah kecil bisa jadi besar cuma karena kamu nyimpennya terlalu lama. Padahal, kalau dari awal diomongin baik-baik, semuanya bisa lebih ringan.

Biasakan buat ngobrol rutin tentang apa yang kamu rasakan, walaupun kelihatannya sepele. Biar pasangan tahu apa yang lagi kamu pikirkan dan gak harus nebak-nebak. Dengan begitu, kamu bisa membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya. Karena komunikasi yang sehat butuh keterbukaan sejak awal.

6. Jangan cuma fokus pada kata-kata, perhatikan juga nada dan bahasa tubuh

ilustrasi cowok ngobrol dengan teman (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi cowok ngobrol dengan teman (pexels.com/Katerina Holmes)

Kadang masalah muncul bukan karena apa yang dikatakan, tapi gimana cara kamu mengatakannya. Nada bicara yang tinggi atau ekspresi wajah yang datar bisa bikin pesan yang biasa aja terdengar menyebalkan. Dan ini sering kali bikin pasangan salah paham.

Makanya, penting juga buat jaga nada suara dan ekspresi saat bicara. Tatap matanya, jangan sambil main ponsel, dan tunjukkan bahwa kamu hadir sepenuhnya. Komunikasi yang baik itu bukan cuma soal isi, tapi juga suasana yang kamu ciptakan. Karena bahasa tubuh sering lebih jujur dari kata-kata.

7. Jangan anggap pasanganmu bisa baca pikiran

ilustrasi sedang ngobrol (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Kesalahan umum dalam komunikasi adalah berharap pasangan tahu apa yang kamu mau tanpa kamu bilang. Kamu ngambek, tapi gak ngomong kenapa. Lalu kesal sendiri karena dia gak peka. Padahal, dia bukan cenayang yang bisa baca isi kepala kamu.

Lebih baik kamu sampaikan dengan jujur tapi lembut. Misalnya, “Aku lagi butuh ditemani hari ini, boleh gak?” Kalimat kayak gini jelas dan bikin pasangan lebih mudah mengerti. Dengan begitu, kamu gak perlu kecewa karena ekspektasi yang gak terpenuhi. Karena komunikasi yang sehat dimulai dari kejelasan, bukan asumsi.

Komunikasi sehat gak selalu instan, tapi bisa dilatih dari hal-hal kecil. Mulai dari mendengarkan dengan sungguh-sungguh, menyampaikan perasaan tanpa menyalahkan, sampai memilih waktu yang tepat untuk bicara. Kalau kamu dan pasangan sama-sama belajar dan saling memahami, salah paham akan lebih mudah dihindari. Hubungan pun jadi tempat pulang yang makin hangat dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us