6 Hal Ini Buatmu Mampu Berdamai dan Lebih Mencintai Diri Pasca Putus

Setiap kali kamu putus hubungan dengan seseorang, hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menjernihkan pikiranmu adalah menghentikan kontak dengannya. Cara ini mungkin terlalu kekanakan, tapi percayalah ketika kamu bisa mengendalikan dirimu dengan menjaga jarak dengannya; kamu jadi bisa melihat dirimu dan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Ambil waktu untuk melanjutkan rutinitas harian. Membuat jurnal dan ingat kembali mimpi-mimpi yang perlu kamu wujudkan. Yakinlah bahwa energimu akan kembali saat berani berkomitmen menghilangkan kontak dengannya.

Pasca putus, ini mungkin pertanda bahwa kamu harus lebih menyayangi dirimu lagi. Melakukan hal-hal yang membantu memunculkan sisi autentik dalam dirimu, menguatkan identitas yang menambah kepercayaan dirimu. Semua hal yang berfokus pada hal-hal menyenangkan yang bisa kamu lakukan tanpa perlu ada sosoknya.

Laki-laki lebih cenderung melakukan hal-hal yang berbau olahraga fisik dan outdoor , beda lagi dengan perempuan yang lebih fokus pada perawatan diri atau hanya sekadar menata rumah mungkin. Lingkungan dan kebiasaan yang sehat akan mengantarkan pada hubungan yang lebih sehat pula. 

Otak manusia hanya berfungsi untuk mengamankan, cara kerjanya tidak memedulikan apakah kamu benar-benar merasa bahagia atau tidak. Inilah alasan kenapa menyadari emosi asli dengan cara self-talk atau merefleksikan diri perihal perasaan yang sesungguhnya kamu rasakan sangat dibutuhkan.

Setiap hal yang berhubungan dengan makanan, sex, belanja, atau alkohol yang kamu lakukan pasca putus fungsinya sebagai alat untuk menutupi deepest feeling yang kamu rasakan. Kamu tidak benar tahu emosi apa yang sebenarnya ada dalam dirimu. Saat inilah seharusnya kamu berani berkomunikasi pada dirimu dan menghadapi perasaanmu.

Setiap kali ada sesuatu yang memunculkan tsunami emosi termasuk juga ketika harus putus, selami lagi apa yang yang sebenarnya kamu butuhkan dalam hidup ini. Hargai apa yang ingin kamu capai terlepas dari apa yang terjadi padamu saat ini. Bagaimana kamu mengendalikan diri dan tetap on the track dengan segala tanggung jawab yang harus kamu emban, bagaimana kamu tetap bisa profesional menjalankan kewajibanmu.

Ya sederhananya tanyakan lagi pada dirimu: siapa kamu, apa yang membuatmu bahagia, apa yang membuatmu merasa utuh, dan apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Setiap jawaban itu akan mengantarkanmu untuk lebih fokus dan mengerjakan hal penting selain perkara patah hatimu.

Tidak ada hubungan yang sempurna, setiap hubungan pun pasti ada masalahnya. Kalau sekarang kamu belum bisa bertahan dan harus putus itu gak papa. Banyak orang mengalami hal yang sama dan mereka juga bisa move on meski harus melewati proses panjang terlebih dahulu.

Poinnya adalah terimalah dirimu, apa yang sudah terjadi, dan hal-hal yang berkaitan dengan mantan. Itu semua akan membantu untuk menerima dirimu secara utuh sehingga kamu bisa melihat potensimu yang lain. Ketika kamu sudah merasa lebih mencintai dirimu, saatnya kamu bagikan kebahagiaan itu pada orang lain.

Hubungan yang sehat harus punya keseimbangan yang membuatmu mampu memberi dan menerima. Ketika hal itu sudah sepenuhnya kamu rasakan, kamu akan lebih bahagia dan bisa membagikannya pada orang lain. Mau lebih mencintai diri sendiri pasca putus adalah sebuah kesadaran yang harus kamu apresiasi dengan selalu menjaga komitmen. Komitmen untuk mau berdamai dengan dirimu tanpa menyalahkan siapa pun, termasuk mantanmu.

Terkadang kamu belum begitu paham apa yang yang sedang diajarkan oleh semesta sampai kamu bisa memberikan sesuatu pada orang lain.