5 Cara Mengetahui Kamu Siap Mengakhiri Hubungan atau Belum, Simak!

- Mengetahui apakah konflik cukup signifikan untuk memutuskan hubungan
- Bertengkar adalah hal wajar, yang penting cara menyelesaikannya
- Meninjau keseimbangan hubungan dan faktor penyebab ketidakbahagiaan
Mengakhiri hubungan asmara memang bukan perkara mudah. Apalagi jika kamu masih sangat mencintai sang mantan. Namun, terkadang situasi tertentu dapat memicu keinginan untuk berpisah.
Walau begitu, di saat bersamaan kamu mungkin merasa bimbang, apakah mengakhiri hubungan merupakan keputusan yang benar-benar tepat? Jika kamu belum sepenuhnya yakin, ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum membuat keputusan.
Berikut telah IDN Times rangkum beberapa cara yang bisa membantu mengetahui apakah kamu siap untuk mengakhiri hubungan. Yuk, baca sampai akhir!
1.Perbedaan pendapat atau pertengkaran kecil bukan berarti waktunya untuk mengakhiri hubungan

Dikutip Psychology Today, Andrea Bonior, Ph.D., seorang psikolog klinis dan pembicara di Georgetown University, menyebut bila tak sedikit penelitian tentang pernikahan menunjukkan bahwa adanya konflik atau pertengkaran bukanlah faktor utama yang menjadi penentu kebahagiaan dalam hubungan, melainkan bagaimana cara pasangan tersebut dapat menyelesaikan konflik yang terjadi.
Dengan kata lain, bertengkar atau berselisih paham adalah hal yang wajar dalam hubungan apa pun. Namun, cara kalian menghadapi dan menyelesaikan masalah itulah yang benar-benar berpengaruh terhadap kualitas hubungan kalian.
“Setiap pasangan pasti mengalami masa-masa sulit dalam hubungan mereka,” terang Emily Mandez, MS, EdS., seorang penulis dan pakar kesehatan mental, dikutip Business Insider.
“Tak sedikit orang yang berekspekasi bahwa menjalin kisah cinta sama mudahnya dengan yang ada di film atau serial drama romantis. Namun, kenyataannya menjalani hubungan asmara membutuhkan banyak pengorbanan dari kedua belah pihak. Artinya, kamu bisa menelaah kembali apakah konflik ini cukup signifikan untuk membuatmu memutuskan mengakhiri hubungan atau tidak,” imbuhnya.
2.Tinjau kembali apakah hubunganmu saat ini telah berada dalam kondisi yang seimbang atau belum

Dr. Bonior menuliskan, bahwa dalam menjalin hubungan percintaan, setiap individu harus saling memberi dan menerima. Namun, ada kalanya salah satu pasangan lebih banyak menerima daripada memberi.
Jika kamu termasuk sebagai pasangan yang lebih banyak memberi, mengomunikasikan hal ini kepada pasanganmu secara terbuka dapat menjadi pilihan yang baik. Selain itu, jangan ragu untuk mengungkapkan apa yang benar-benar kamu butuhkan supaya kamu tidak terus merasa kewalahan. Namun jika ternyata kondisi ini sangat sulit untuk diperbaiki, maka kamu bisa mulai mempertimbangkan opsi untuk mengakhiri hubungan ini.
3.Refleksikan dan tanyakan pada diri sendiri bagaimana perasaanmu selama menjalani hubungan

Setiap pasangan tentu akan mengalami pasang-surut dalam menjalin hubungan asmara. Tidak apa-apa, karena hal ini termasuk bagian dari dinamika dalam suatu hubungan. Namun, penting bagimu untuk merefleksikan dan menanyakan bagaimana perasaanmu selama menjalin hubungan tersebut.
“Tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu bahagia bersama dirinya? Jika jawabannya tidak dan kamu belum benar-benar mencoba mengatasi pemicunya, bisa jadi kamu mungkin menyerah terlalu cepat,” ungkap Tracy K. Ross, LCSW, terapis pasangan dan pakar hubungan, dilansir Business Insider.
Selain itu, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah ada faktor tertentu yang menjadi penyebab timbulnya perasaan ini. Jika iya, kamu bisa mendiskusikan kegelisahanmu bersama pasangan dan mencoba mengatasinya bersama.
4.Pikirkan kembali, apakah masalahmu saat ini benar-benar sesuatu yang tak dapat ditoleransi atau justru masih bisa kamu terima

“Tak sedikit pasangan yang ingin mengakhiri hubungan mereka lantara merasa kebutuhan mereka tidak terpenuhi,” kata Ross.
Tentu ini berkaitan dengan keseimbangan dalam hubungan seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya. Keseimbangan hubungan sangat penting agar kedua pihak dapat merasa diakui, dihargai, dan dicintai.
Selain itu, kamu juga perlu meninjau apakah konflik hubungan yang dialami saat ini merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi atau masih bisa kamu terima. Jika konflik tersebut berkaitan dengan perselingkuhan, kekerasan, atau sesuatu yang merugikan baik secara fisik dan mental, maka kamu bisa memutuskan untuk mengakhirinya.
5.Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau seseorang yang kamu percaya

Sering kali seseorang kesulitan dalam mengambil keputusan lantaran ia merasa bingung dan ragu. Oleh sebab itu, berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau seseorang yang kamu percaya dapat membantu menentukan apakah kamu membuat keputusan terbaik.
“Apabila kamu belum yakin dengan keputusanmu perihal hubungan asmara saat ini, jangan ragu untuk membicarakannya dengan teman dekat atau anggota keluarga,” ucap Paige Harley, mediator dan pelatih hubungan, dikutip Business Insider.
“Tentunya, orang-orang yang kamu ajak bicara adalah mereka yang benar-benar ingin yang terbaik untukmu dan juga akan memberikan pandangan baru serta saran yang membangun,” tambahnya.
Itu dia beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengakhiri suatu hubungan. Perlu diingat, tidak ada hubungan asmara yang selalu berjalan mulus karena setiap pasangan pasti akan menghadapi tantangan.
Justru tantangan itulah yang sering kali membuat cinta tumbuh lebih kuat. Namun sekali lagi, jika dalam hubunganmu sudah muncul tanda-tanda kekerasan, manipulasi, atau perlakuan yang merugikan, baik secara fisik maupun emosional, jangan ragu untuk mengambil langkah tegas untuk dirimu sendiri.