5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan 

Bikin kamu berharap pada orang yang salah

Harapan adalah salah satu alasan yang membuat kita bisa bertahan, bahkan di saat-saat terberat dalam hidup. Harapan bagai jaminan yang mendasari kita untuk tetap sabar dan tabah menanti. Namun, hati-hati dengan harapan yang muluk dan gak realistis.

Harapan seperti ini yang bisa membutakanmu terhadap masalah yang ada sekarang. Bahkan bisa jadi, kamu terjebak di masalah yang sama berulang kali tanpa benar-benar sadar bahwa sebenarnya itu bahaya yang harus dijauhi. Sebagai bahan renungan, berikut lima bahaya memiliki harapan yang gak realistis dalam hubungan.

Baca Juga: 5 Harapan Realistis dalam Hubungan yang Layak Diperjuangkan 

1. Kamu jadi mengabaikan sikap buruk mereka

5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan ilustrasi wanita dan pria bercakap-cakap (pexels.com/Samsom Katt)

Dengan kata lain, kamu gak bisa menerima dan mengenal mereka sebagai diri mereka apa adanya. Kamu masih memandang mereka sesuai dengan versi diri mereka dalam kepalamu. Walau kenyataannya berbeda dan bukan sekali dua kali, kamu harus menelan kecewa, kamu tetap mempertahankan itu dengan harapan “mereka akan berubah”.

Masalahnya, sampai kapan kamu terus menetap dalam hubungan yang salah? Kamu tahu kamu terus tersakiti oleh hubungan tersebut, tapi memilih untuk pura-pura tidak tahu.

2. Tidak bisa menerima kenyataan

5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan ilustrasi wanita (pexels.com/Katerina Holmes)

Misal, kamu sedang pendekatan dengan seseorang yang jelas-jelas tidak menunjukkan ketertarikan padamu. Ia tidak segera membalas saat kamu mengirim pesan, selalu menolak ketika diajak keluar, tapi kamu tetap berharap padanya.

Akhirnya, kamu menutup kemungkinan membuka hati pada orang lain untuk menanti orang yang gak pasti. Siapa yang rugi sendiri? Tidak lain adalah kamu.

Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Perilaku Breadcrumbing, si Pemberi Harapan Palsu

dm-player

3. Mudah untuk kecewa

5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan ilustrasi wanita menunggu (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak ada salahnya berharap, tapi dalam berharap pun harus realistis. Harapan yang terlalu tinggi atau muluk hanya akan membuatmu kecewa.

Ini menguras tenaga dan emosi untuk sesuatu yang tidak perlu. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk melakukan hal produktif jadi terbuang sia-sia. Sebelum menyalahkan orang lain, coba introspeksi diri. Jangan-jangan kamu duluan yang membuat-buat rasa kecewa itu.

4. Tidak bisa seutuhnya bahagia

5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan ilustrasi orang mendengar (pexels.com/SHVETS production)

Akui saja, tidak ada hubungan yang sempurna. Semua kesempurnaan yang kita lihat di media sosial adalah kesempurnaan semu, sedikit sisi manis namun bukan kebenaran utuh. Harapan yang terlalu muluk hanya akan membuatmu mudah membandingkan hubungan dengan orang lain, merasa selalu iri dan tidak pernah puas.

Kebahagiaan dimulai ketika kita bisa menerima apa yang kita miliki apa adanya. Coba introspeksi dalam hubunganmu, sudahkah kamu menunjukkan penerimaan itu?

5. Tercipta hubungan toksik

5 Bahaya Memiliki Harapan yang Gak Realistis dalam Hubungan ilustrasi sikap anti teguran (pexels.com/Liza Summer)

Kamu tahu hubungan yang kamu jalani sekarang gak sehat, tapi tetap bertahan dengan pemikiran “bisa mengubah” itu. Padahal, bukan tugasmu untuk mengubah seseorang. Bagaimanapun kamu berusaha, bila ia tidak mau, maka sampai kapanpun ia tidak akan bisa berubah.

Ingatlah bahwa setiap dari kita layak untuk bersama seseorang yang mampu mencintai dan memperlakukan kita dengan baik. Lima bahaya di atas hendaknya menjadi bahan perenungan kita untuk menjaga harapan agar tidak muluk. Kalau memang bukan dia orangnya, sekeras apa pun kamu berusaha, hubungan itu tidak akan pernah terwujud.

Baca Juga: 5 Harapan Realistis dalam Hubungan yang Layak Diperjuangkan 

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya