Tanyakan 4 Hal Ini Pada Dirimu Sebelum Menghakimi Orang Lain 

Apa dengan menghakimi akan membantumu?

Di era media sosial seperti sekarang, mudah sekali bagi kita untuk berasumsi. Entah dari unggahan medsos, sikap orang lain, atau apa yang terlihat dari kehidupan seseorang. Tanpa benar-benar tahu kebenaran di baliknya, kita dengan mudah mengecap dan menempelkan label negatif pada mereka.

Pikiran-pikiran penuh asumsi seperti ini ternyata membawa dampak buruk bagi diri kita, terutama dalam hal berelasi dengan orang lain. Kita akan cenderung membatasi diri tanpa benar-benar mau mencoba untuk mengenal orang tersebut.

Untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, coba sadari saat kamu melakukan asumsi. Setelahnya, tanyakan empat hal ini pada dirimu agar tidak mudah menjatuhkan penghakiman pada seseorang.

1. “Apa ada alasan di balik sikapnya?”

Tanyakan 4 Hal Ini Pada Dirimu Sebelum Menghakimi Orang Lain ilustrasi wanita (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pertanyaan pertama ini akan membantumu untuk mengerti bahwa ada alasan di balik setiap sikap orang. Kamu pun sama sekali tidak berhak untuk menghakiminya.

Menghakimi beda dengan menasihati, menegur, atau memberi arahan. Orang yang menghakimi hanya melempar hinaan, entah di depan atau di belakang orang itu, tanpa mau mencoba untuk mengerti alasannya. Mengerti tidak perlu memaklumi atau setuju, tapi tidak melabeli.

2. “Apa itu sesuatu yang berpengaruh untukmu pribadi?”

Tanyakan 4 Hal Ini Pada Dirimu Sebelum Menghakimi Orang Lain ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bila jawaban dari pertanyaan ini adalah tidak, untuk apa kamu menghakimi? Contoh, saat seseorang mengunggah foto selfi dirinya di akun media sosialnya. Kamu gatal ingin mengomentari, tapi terlebih dulu coba pikirkan, apa mengomentari fotonya bermanfaat untuk hidupmu? Tidak, bukan?

Lantas, untuk apa kamu menghakimi? Lagipun alih-alih bermanfaat, penghakiman terhadap orang lain hanya akan merugikan dirimu. Kamu jadi sosok yang negatif, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: 5 Cara untuk Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi

3. “Apa asumsimu bermanfaat?”

Tanyakan 4 Hal Ini Pada Dirimu Sebelum Menghakimi Orang Lain ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/SHVETS production)

Dalam beberapa situasi, asumsi bisa bermanfaat untuk diri kita. Misal, saat kamu melihat temanmu bersikap ketus dan kasar, kamu langsung berasumsi, “Apa dia marah padaku?” Lalu, kamu mulai mencoba komunikasi dengannya. Hal ini jadi bermanfaat karena memperbaiki hubunganmu dan temanmu.

Lain halnya bila kamu melihat temanmu lalu berpikir, “Dia memang anak yang kasar” tanpa melakukan apa pun. Kamu hanya menghakimi sepihak.

4. “Bagaimana bisa penghakiman ini membantu orang lain?”

Tanyakan 4 Hal Ini Pada Dirimu Sebelum Menghakimi Orang Lain ilustrasi sedang mengobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penghakiman tidak membantu siapa-siapa, karena tidak memberi manfaat atau dampak positif apa pun. Justru, penghakiman bisa membuat hubunganmu dengan orang itu berjarak, karena kamu sudah terlebih dulu termakan asumsi.

Saat kamu menyadari dirimu dipenuhi penghakiman dan asumsi, mulailah berpikir, “Tidakkah lebih baik untuk melepaskan penghakiman itu?” Waktu yang ada bisa kamu alihkan untuk melakukan kegiatan produktif lain, seperti melakukan hobi, mengerjakan tugas, dan masih banyak lagi. Jauh lebih bermanfaat dibanding sibuk memikirkan orang lain.

Tidak ada relasi yang sempurna. Tapi, biarlah kamu belajar untuk tidak membatasi pikiranmu agar tidak gampang jatuh dalam asumsi dan penghakiman. Renungkan empat hal di atas agar kamu terbebas dari kebiasaan menghakimi orang.

Baca Juga: 5 Hal Buruk yang Menanti Jika Terlalu Sering Bergosip di Tempat Kerja

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya