Kamu mungkin merasa kesal mengingat dulu pasanganmu pernah mencintai dan bersama dengan orang lain. Namun, kondisi yang juga disebut retroactive jealousy merupakan hal yang wajar.
Meski bukan hal yang buruk, akan tetapi saat kondisi ini terjadi secara berlebihan juga bisa memicu dampak yang gak baik. Nah, berikut ini adalah dampak yang akan ditimbulkan jika kamu merasa cemburu berlebih pada masa lalu pasanganmu.
Kecemburuan yang meletup-letup kepada pasangan akan membuat kamu jadi seseorang yang pembenci. Kamu akan selalu berfikiran negatif terhadap pasanganmu dan masa lalunya.
Dilansir Retroactive Jealousy, Zachary Stockill, seorang penulis dan founder dari Retroactive Jealousy, menyebutkan bahwa kecemburuan retroaktif jika gak segera diatasi akan menciptakan suatu kebencian yang timbal balik. Kamu membenci pasanganmu, begitu pula dia.
Dengan terus-menerus mencurigai pasangan, maka dia akan merasa gak nyaman berhubungan denganmu. Jika perasaan tersebut terus dibiarkan, hubunganmu malah akan jadi gak sehat. Jadi, sebaiknya kamu diskusikan dengan pasangan dan cobalah bicara dari hati ke hati agar bisa mendapat solusi yang tepat.
Suatu hubungan yang gak dilandasi dengan kepercayaan akan berjalan sangat sulit. Ketika kamu gak mempercayai pasanganmu, maka kebahagian hanyalah angan
Zacharry Stockill mengemukakan bahwa, seorang pencemburu retroaktif akan mengalami rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa. Mereka cenderung akan berpikir bahwa pasangannya selingkuh dan bayangan masa lalunya senantiasa berputar-putar di kepala.
Mengetahui masa lalu pasangan membuat kamu merasa bahwa dia sedang bermain-main dengan perasaanmu, meskipun sisi rasionalmu mengatakan itu gak benar. Seharusnya ketika kamu berkomitmen, maka kamu harus sudah bisa menerima dia dan masa lalunya. Cobalah bangun kepercayaan sedikit demi sedikit untuk bisa tercipta suatu hubungan yang sehat dan bahagia.
Terlalu fokus pada masa lalu pasangan hanya akan menjadikan kamu gak bisa menikmati masa-masa indah dengan pasangan. Kamu mungkin merasa stres dan cemas memikirkan sesuatu yang sebenarnya sudah berakhir.
“Pikiran tentang rasa cemburu merupakan representasi dari kekhawatiran dan rasa gak aman terhadap diri sendiri. Ketika kamu mengidealkan orang lain, maka kamu sedang mengangkatnya dan merendahkan diri sendiri. Hal tersebut akan berpengaruh pada rasa percaya diri juga harga dirimu. Hingga akhirnya turut memngaruhi cara pandangmu terhadap diri sendiri,” ujar Sanjana Gupta, seorang editor topik kesehatan dan kesehatan mental, dikutip Verywell Mind.
Kecemburuan terhadap masa lalu yang terlalu berlebih akan membuat pasanganmu merasa frustasi dan terpengaruh. Pemikiran bahwa mantannya lebih baik dibandikan kamu menjadikan pasanganmu berpikir bahwa kamu itu gak layak.
“Dengan membiarkan diri kamu larut dalam kecemburuan masa lalu, maka akan mendorong pasangamu untuk menjauh darimu. Sehingga, ketakutan terburukmu akan jadi kenyataan,” ujar Sanjana.
Cemburu yang berlebihan akan memengaruhi dinamika hubungan dan menjadikan kamu dalam posisi yang kurang menguntungkan. Ketika kamu berpikir bahwa pasanganmu gak cinta kamu, maka itulah yang akhirnya akan terjadi.
Perlu diingat, perasaan seseorang itu bisa berubah. Dulu mungkin pasanganmu mencintai mantannya, tapi dengan memutuskan hubungan dan menjalin komitmen, itu artinya perasaannya telah berubah.
Umumnya, setiap pasangan bisa bahagia dengan melakukan hal-hal kecil seperti bercanda, mengobrol, atau sekadar menghabiskan waktu bersama lewat telpon. Namun, dengan adanya kecemburuan retroaktif membuat semuanya jadi berbanding terbalik.
Zacharry Stockill berpendapat, bahwa kecemburuan retroaktif menjadikan hubungan terasa gak menyenangkan. Ketika kamu gak merasa bahagia dengan hubunganmu, lantas apa yang harus dipertahankan? Oleh karena itu, jika terus dibiarkan lama-kelamaan akan menyebabkan perpisahan.
Perasaan cemburu kepada masa lalu pasangan yang berlebih hanya akan menimbulkan dampak buruk pada hubungan kalian. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk berkomitmen, sebaiknya kamu coba terima dulu masa lalunya. Jika gak bisa, akan lebih baik untuk sama sekali gak memulainya.