Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?

Apa pendapat kamu?

Kisah pernikahan anak bungsu Amien Rais dengan Selmadena sedang ramai menjadi topik perbincangan belakangan ini. Pasalnya ikatan suci antara dua insan muda ini tidak hanya bagaikan cerita novel, namun juga diwarnai kontroversi.

Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?www.instagram.com/selmadena

Posisi Selma yang masih menjalin hubungan cinta dengan pria lain saat dilamar oleh Haqy Rais menghasilkan berbagai reaksi. Keputusan gadis itu untuk memilih Haqy dan meninggalkan kekasihnya menuai dukungan dan juga celaan.

Dalam beberapa unggahan di akun sosial media, gadis jelita ini mengisahkan cerita bagaimana ia berakhir di pelaminan bersama Haqy alih-alih kekasih yang sudah dicintainya selama bertahun-tahun. Kamu bisa mengikutinya lewat hashtag #HaqySelmaJourney di Instragram Selmadena.

Tidak sedikit media yang melabeli kisah Selma & Haqy sebagai sesuatu yang ideal. Pria yang melamar duluan disebut sebagai standar "laki-laki yang sesungguhnya" oleh Selma. Tapi, apa iya?

Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?www.instagram.com/selmadena

Jodoh memang bisa datang dari mana saja. Bahkan ada pepatah "sebelum janur kuning melengkung siapa pun masih bisa berusaha." Namun, ada yang mengusik hati saat melihat beberapa media seolah mengagung-agungkan cerita pasangan ini dan secara tak langsung menjadikannya sebagai standar atau Relationship Goals yang patut diamini dan diaplikasikan begitu saja.

Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?www.instagram.com/selmadena

Padahal ada banyak faktor yang harus kita pertimbangkan dalam kehidupan dan bagi setiap orang bisa berbeda-beda rupanya. Kehidupan Haqy, Selma, dan mantan kekasihnya tentu punya dinamika yang berbeda dengan kita semua. Rasanya tak perlu menjadikan standar Selma sebagai hal yang harus diikuti semua pasangan di dunia.

Baca Juga: Belajar dari Kisah Cinta Rachel Vennya, Ikhlas Memaafkan Berujung Pada Pelaminan

Kebhinekaan Indonesia memiliki sejumlah adat yang menjadikan kegiatan melamar sebagai kewajiban pihak wanita. Apakah ini artinya para pria yang menikahi mereka bukan "laki-laki sesungguhnya"?

Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?www.weddingku.com

Apa perlu mengurangi harkat seseorang, baik pria maupun wanita, hanya untuk mendukung dan membenarkan pendapat pribadi kita? Memilih Haqy atau bukan, memang benar-benar hak prerogatif Selmadena, namun beda cerita ketika muncul ujaran yang seolah memberi impresi bahwa hanya laki-laki yang berani berlomba paling cepat melamar lah yang patut disebut pria sejati atau bertanggung jawab.

Kehidupan berumah tangga merupakan komitmen seumur hidup yang sangat berat konsekuensinya. Masuk akal kalau setiap orang punya prioritas dan pertimbangan tak sama soal apa yang diperlukan dalam menempuh pernikahan. Buat apa berusaha mengotak-kotakkan orang berdasarkan hal yang sangat fluid seperti ini?

Kita memang tidak boleh menghakimi keputusan siapa pun dalam menentukan jalan hidup mereka. Selma dan Haqy punya hak pribadi untuk memilih masa depan mereka sendiri.

Kontroversi Kisah Haqy Rais & Selma: Apakah Memang Standar Lelaki Sesungguhnya itu Melamar?www.instagram.com/selmadena

Bukan urusan kita apa yang menjadi pilihan pasangan Selma dan Haqy. Hidup bukan soal hitam putih, jalan lurus atau tikungan. Hidup akan selalu penuh dengan yang tak terduga. Hidup akan diwarnai berbagai pilihan, dan bagi masing-masing orang hal ini bisa sangat berbeda-beda dan mustahil untuk kita pahami dan beri patokan empiris tentang seperti apa harusnya kehidupan orang lain.

Oleh karena itu rasanya tak perlu kita capek-capek menjelek-jelekkan keputusan Selma yang lebih memilih Haqy demi kepastian dan cita-cita yang diharapkannya. Namun, tak usah juga kita jadikan standar sempit ini sebagai tolak ukur dalam menghadapi situasi pribadi, menjadikannya pedoman semata-mata karena terekspos dan dijabarkan dengan indah dalam berbagai media. Semua kembali kepada komitmen antara kita dan orang tercinta masing-masing.

Baca Juga: Menikah Tak Selalu Bahagia, Ini 13 Ujian Pernikahan yang Siap Menanti Kalian

Topik:

Berita Terkini Lainnya