6 Alasan Seseorang Suka Membesarkan-besarkan Masalah, Cari Perhatian?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang pasti pernah dihadapkan pada suatu masalah dalam hidupnya. Entah itu besar ataupun kecil. Tapi, ada juga, nih tipe orang yang suka sekali membesar-besarkan masalah yang sebenarnya kecil sekalipun. Terkadang, kita akan dibuat kesal oleh orang seperti ini.
Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sering menemui orang-orang yang cenderung membesar-besarkan masalah begini. Mereka ini mungkin terjebak dalam siklus negatif yang melibatkan perasaan khawatir, stres, dan kecemasan berlebihan terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka. Bukannya fokus mengatasi masalah, inilah beberapa alasan mengapa seseorang suka membesar-besarkan masalah dalam hidupnya.
1. Ingin mendapat perhatian
Seseorang mungkin senang membesar-besarkan masalah karena mereka merasa perlu mendapatkan perhatian dari orang lain. Dengan menghadirkan masalah atau kesulitan yang mereka hadapi, ada harapan bahwa orang lain akan memberikan perhatian dan simpati pada mereka. Terlebih jika apa yang mereka harapkan itu benar-benar terjadi.
Hal ini bisa menjadi cara untuk memperoleh dukungan emosional atau bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Karena dia merasa senang dengan perhatian dan simpati dari orang lain.
2. Kekhawatiran yang berlebih
Beberapa orang juga memiliki kecenderungan alami untuk merasa khawatir secara berlebihan tentang segala sesuatu. Seolah-olah yang ada di pikiran mereka adalah kemungkinan terburuk. Semakin mereka memikirkan masalah tersebut, semakin besar kekhawatiran yang dirasakan.
Mereka cenderung memperbesar risiko dan konsekuensi negatif dari situasi yang sebenarnya gak seburuk itu. Kekhawatiran berlebihan ini bisa menyebabkan mereka mengalami stres yang gak perlu dan menyebabkan mereka membesar-besarkan masalah.
3. Perasaan gak mampu mengatasi masalah
Seseorang yang merasa gak mampu mengatasi masalah dalam hidupnya mungkin juga akan cenderung membesar-besarkan masalah. Masalah yang datang terasa begitu besar hingga dia kehilangan keyakinan bahwa dirinya bisa melalui itu semua. Padahal, pemikirannya inilah yang justru membuat rumit masalah.
Mereka mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah atau merasa gak punya kontrol atas situasi. Dengan membesar-besarkan masalah, mereka bisa menciptakan sebuah narasi di mana mereka berperan sebagai korban yang gak berdaya, yang pada akhirnya membuat mereka merasa lebih nyaman dalam menghadapi masalah tersebut.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Suka Membesar-besarkan Masalah, Dijuluki Drama Queen
Editor’s picks
4. Dukungan dan empati dari orang lain
Ada beberapa individu yang secara gak sadar mencari dukungan dan empati dari orang lain dengan membesar-besarkan masalah. Mereka seolah menjadikan itu sebagai kebiasaan untuk mendapatkan dukungan. Sehingga mereka terus membesarkan masalah sekecil apa pun itu sebenarnya.
Mereka mungkin menganggap bahwa dengan memperlihatkan betapa besar dan kompleksnya masalah yang mereka hadapi, orang lain akan merasa tergerak untuk memberikan dukungan atau mencoba memecahkan masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin merasa lebih disayang atau lebih dihargai ketika berada dalam kondisi yang sulit.
5. Pengalaman trauma atau kejadian pahit masa lalu
Orang-orang yang telah mengalami trauma atau kejadian buruk di masa lalunya sering kali memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah. Ingatan yang masih membekas tentang kejadian tersebut membuat mereka selalu mengira semua akan berjalan dengan buruk. Alih-alih menganggap semua masalah itu mudah, mereka justru jadi terus terbayang akan rumitnya sebuah permasalahan tersebut.
Pengalaman traumatis bisa saja menciptakan rasa takut yang mendalam dan kekhawatiran berlebihan terhadap situasi yang sebenarnya gak berbahaya. Ketika terjadi situasi yang menyerupai pengalaman traumatis mereka, mereka bisa langsung terjebak dalam kebiasaan membesar-besarkan masalah.
6. Kebiasaan buruk dan pola pikir negatif
Membesarkan-besarkan masalah juga bisa menjadi kebiasaan negatif yang sulit diubah. Seseorang mungkin telah terjebak dalam pola pikir yang buruk dan gak seharusnya, di mana mereka cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang negatif. Sehingga kemungkinan terburuk selalu terbayang di benak mereka.
Ini bisa mengakibatkan pemrosesan informasi yang bias dan berlebihan. Kebiasaan ini perlu banget untuk disadari dan diubah lewat usaha kesadaran diri dan mengatur ulang pikiran.
Memperbesar-besarkan masalah adalah kecenderungan yang bisa merugikan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Namun, dengan kesadaran diri yang terus ditingkatkan, berlatih pikiran positif, dukungan dari orang-orang terdekat, dan usaha untuk berubah, seseorang pasti bisa mengatasi kebiasaan ini dan mengubah perspektifnya terhadap masalah.
Kamu perlu ingat bahwa gak semua masalah tak sebesar yang terlihat. Mengurangi kecenderungan untuk suka membesar-besarkan masalah bisa membawa keseimbangan dan ketenangan pikiran yang lebih baik. Dengan fokus untuk mengatasi masalah dan mengembangkan pola pikir yang lebih realistis, seseorang pasti bisa menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan efektif. Siap mencoba?
Baca Juga: 5 Alasan Meminta Maaf Tidak Selalu Menyelesaikan Masalah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.