Dear My Future Husband, Siapapun Dirimu Itu Aku Mohon Bacalah Pesan Dariku Ini

Aku mungkin masih sibuk menikmati kesendirianku. Aku mungkin belum tahu siapa yang Tuhan takdirkan untuk menjadi teman hidupku. Aku tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Aku pun tidak ingin menghabiskan waktuku untuk mencari. Aku memilih untuk sibuk memperbaiki diri.
Untuk calon pendamping hidupku, aku ingin kamu mengetahui beberapa hal yang akan aku sampaikan ini, siapapun kamu.
Setiap orang pasti punya masa lalu yang tak bisa dihapus, maka aku mohon maafkan masa laluku.

Seperti halnya manusia yang lain, aku bukan seorang yang sempurna. Layaknya kebanyakan orang yang mempunyai masa lalu yang buruk, aku pun begitu. Aku ingin kamu memaafkan masa laluku dan menerimaku untuk aku yang sekarang. Percayalah aku tidak lagi di sana. Karena sambil menunggu Tuhan mengirimkanmu untukku, aku sibuk memperbaiki diriku.
Jika nanti kita bertemu, maafkan bila ternyata telah ada orang lain di hatiku.

Ketika Tuhan mempertemukanku denganmu nanti, aku minta maaf jika ada satu ruang di hatiku yang ternyata bukan menyimpan kamu. Aku minta maaf jika seseorang dari masa laluku masih menempati ruang itu. Aku ingin kamu percaya bahwa aku selalu berusaha untuk belajar. Belajar untuk menerima merelakan seseorang di masa laluku dan belajar untuk terus menyayangi kamu, menjadikanmu satu-satunya.
Bersamamu aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, jangan terima aku apa adanya.

Aku ingin terus menjadi baik. Bersama kamu, aku ingin menjadikan diriku lebih baik dari hari kemarin. Jika kamu merasa diriku sedikit kacau, perbaikilah aku dengan cinta yang kamu punya. Aku tidak ingin jika ada sikap burukku yang menjadikan kamu berasalan untuk meninggalkanku. Bantu aku memperbaiki, tapi tolonglah bersabar dalam melewati prosesnya yang tidak sebentar.
Aku ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin, karena ilmu yang aku dapatkan adalah untuk anak-anak kita kelak.

Aku adalah orang yang selalu ingin lagi dan lagi meneruskan studiku ke jenjang yang lebih tinggi. Aku ingin ayah dan ibumu tahu, bahwa anaknya bersama dengan orang yang baik dan berpendidikan. Terlebih, aku ingin menjadi guru pertama bagi anakku kelak yang dapat mengajarkannya banyak hal.
Ketika dia merasa lelah belajar, aku ingin dia melihat aku, orang tuanya yang berpendidikan tinggi dan tidak kenal lelah dalam belajar. Aku ingin menjadi salah satu motivasinya untuk terus belajar, sesederhana itu.
Aku ingin kita hidup bersama dan saling berbagi. Milikku adalah milikmu juga.

Ketika telah hidup bersama nanti, aku tahu bahwa segala hal bukan lagi tentang aku, tapi tentang kita. Aku tidak akan sungkan membagi milikku denganmu. Aku tidak masalah mengeluarkan uangku untuk keperluan kita. Janganlah sungkan, bicaralah jika sekiranya kamu kesulitan. Apa yang aku punya, adalah punyamu juga. Rasakanlah indahnya saling memiliki bersama.
Teruntuk calon teman hidupku yang belum aku ketahui rupanya, hiduplah dengan cinta bersamaku. Rasakan jatuh dan bangunnya kehidupan denganku. Aku, disisimu.
Mau karya tulismu diterbitkan oleh IDNtmes.com? Yuk, submit artikelmu di IDNtimes Community! Cari tahu bagaimana caranya di sini.
