5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubungan

Bisa bikin hubunganmu jadi retak, lho

Setiap ada masalah memang baiknya dibicarakan sampai tuntas. Namun, hal itu berbeda dengan orang yang memiliki perilaku pasif agresif. Pasif agresif merupakan perilaku seseorang mengekspresikan rasa kecewa dan marah dengan cara tidak langsung.

Misalnya, saat menjalin hubungan dengan seorang kekasih, mungkin kamu pernah mengalami kejadian di mana pasanganmu tiba-tiba diam, lalu ketika ditanya dia hanya menjawab ‘tidak apa-apa’. Namun, perilakunya justru bertolak belakang dengan apa yang diucapkan. Itu merupakan salah satu tanda dia menunjukkan sikap pasif agresif.

Individu dengan perilaku seperti ini merasa sulit mengungkapkan emosinya secara langsung, menutup komunikasi, dan memilih meluapkan emosi negatif dengan cara yang membuat orang lain merasa jengkel. Jika dibiarkan, sikap tersebut bisa sangat merugikan dan berisiko merusak hubungan. Nah, berikut beberapa dampak buruk perilaku pasif agresif dalam sebuah hubungan yang wajib kamu ketahui sebelum terlambat.

1. Membuat seseorang terlihat buruk

5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubunganilustrasi seorang pria dan wanita tengah berbicara (pexels.com/Polina Zimmerman)

Pertama, dampak buruk perilaku pasif agresif dalam sebuah hubungan ialah bisa membuat seseorang terlihat buruk. Hal ini karena salah satu ciri individu yang berperilaku pasif agresif suka menunjukkan sikap sarkasme.  

Dikutip Psychology Today, Preston Ni, seorang profesor, presenter, pelatih pribadi, dan penulis Communication Success with Four Personality Types dan How to Communicate Effectively and Handle Difficult People, mengatakan individu dengan perilaku pasif agresif suka membuat komentar sinis yang sering disamarkan dengan humor untuk menunjukkan kekesalannya terhadapmu atau ketidaksenangan mereka terhadap suatu situasi. Dengan membuatmu terlihat buruk dan merasa buruk. Lalu saat kamu sadar, dia akan menyangkal dengan mengatakan “Hanya Bercanda!” atau “Tidak bisakah kamu bercanda?”

Melontarkan komentar sinis tersebut tidak hanya membuat seseorang tidak nyaman, tetapi juga membuat suasana menjadi canggung. Pasangan mereka mungkin akan bertanya-tanya apa maksud dari perkataan tersebut.

2. Menyebabkan rasa kesepian

5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubunganilustrasi seorang wanita duduk di dekat jendela (pexels.com/Liza Summer)

Selama pertengkaran, pasangan yang pasif agresif tidak mau mengungkapkan kemarahannya secara terbuka dan memilih menolak untuk melakukan diskusi. Penolakan tersebut bisa memicu rasa kesepian dari kedua belah pihak, lho.

Hal ini terjadi, karena semakin jauh hubungan mereka selama konflik berlangsung, maka semakin banyak kecemasan yang akan terwujud dalam hubungan tersebut. Meskipun salah satu pasangan telah berusaha keras membujuk, tapi hal itu bisa sangat sulit jika sifat pasif agresif di dalam pasangannya memiliki kekuatan yang besar.

Hal tersebut juga membuat hubungan terasa kosong. Mereka berada dalam atap yang sama, namun seolah tak saling mengenal satu sama lain.

3. Menciptakan kebingungan

5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubunganilustrasi sepasang kekasih duduk di sofa (pexels.com/Ketut Subiyanto)
dm-player

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pasif agresif merupakan sikap seseorang mengungkapkan emosi negatifnya secara tidak langsung kepada orang lain. Ini terjadi karena mereka mungkin takut akan menimbulkan konflik yang lebih rumit. Padahal memilih diam dan mengungkapkan kekesalan dengan cara pasif agresif bisa membuat pasangan bingung karena tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Dikutip Verywell Mind, Kendra Cherry, MS, seorang spesialis rehabilitasi psikososial, pendidik psikologi, dan penulis Everything Psychology Book, mengungkapkan karena mereka tidak menyuarakan perasaan mereka secara terbuka, orang yang berinteraksi dengan mereka mungkin tidak mengerti mengapa mereka mendapatkan perlakuan diam atau mengapa permintaan mereka diabaikan. Ini menciptakan kebingungan tentang apa yang sedang terjadi.

Baca Juga: 5 Cara Merespon Orang yang Pasif Agresif, Gak Perlu Frustrasi 

4. Memicu frustasi

5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubunganilustrasi seorang pria sedang frustasi (pexels.com/Timur Weber)

Sangat sulit menghadapi individu yang memiliki sifat pasif agresif. Itu sebabnya, menjalin hubungan dengan pasangan yang pasif agresif sering kali memicu frustasi.

Cherry mengungkapkan karena orang yang bersikap pasif agresif tidak terbuka dengan perasaanya, kemarahan yang mendasarinya juga tidak pernah ditangani. Bukannya menyelesaikan masalah, justru membuat situasi menjadi bertambah buruk.

Selain itu, pasangan mereka juga akan mengalami stres karena berjuang untuk mengenali agresi yang dibuat oleh pasangan mereka dengan tepat. Ini adalah sesuatu yang sangat melelahkan.

5. Hubungan tidak bisa dipertahankan

5 Dampak Buruk Perilaku Pasif Agresif dalam Sebuah Hubunganilustrasi seorang pria dan wanita melepas cincin (pexels.com/cottonbro studio)

Dampak terburuk dari perilaku pasif agresif dalam sebuah hubungan adalah di mana hubungan tersebut sudah tidak lagi bisa dipertahankan. Perilaku pasif agresif dapat mempersulit seseorang untuk mengenali dan merespons perasaan pasangannya. Akibatnya, konflik menjadi tidak terselesaikan dan mereka sama-sama berada dalam kondisi diselimuti emosi negatif.

Lama kelamaan, seseorang akan bosan karena terus berusaha meminta kepada pasangannya untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan. Namun, yang terjadi hanyalah penolakan dan itu berulang secara terus-menerus.

Seolah tidak ada yang bisa diselesaikan dan perilaku tersebut hanya akan membuat mereka berada di jalan yang berbeda bahkan semakin jauh. Sehingga, seiring berjalannya waktu ketika mereka mulai merasa tidak aman dengan emosi masing-masing, yang terjadi adalah keputusan untuk perpisahan yang dibarengi dengan keraguan pada diri mereka sendiri.

Setiap orang pasti pernah merasa marah, sedih, dan kecewa terhadap sesuatu atau seseorang. Namun, bukan berarti hal tersebut dijadikan alasan untuk bertindak pasif agresif. Bagaimana pun juga setiap masalah perlu dicari jalan keluarnya. Dimulai dengan mendiskusikan terlebih dahulu masalah tersebut.

Mengekspresikan emosi negatif hanya akan membuat orang lain bingung dan malah memicu situasi menjadi lebih buruk. Ingat, salah satu kunci untuk membangun hubungan yang kuat, yaitu dengan menjaga komunikasi. Jadi, apabila kamu atau pasanganmu sering melakukan tindakan pasif agresif, segera perbaiki jangan menunggu sampai keadaan menjadi lebih sulit, ya.

Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Sedang Butuh Perhatian Lebih, Jadi Pasif-Agresif!

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan hanya menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya