6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktif

Yuk, wujudkan kehidupan kerja yang seimbang!

Keseimbangan kehidupan kerja berarti memprioritaskan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Meskipun terdengar sederhana, namun mewujudkan hal ini bisa membantu meningkatkan kualitas hidupmu.

Ketika kamu harus bertanggung jawab atas setiap pekerjaanmu, terkadang untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja bisa jadi jauh lebih sulit. Kendati demikian, menjalani rutinitas yang berantakan bukanlah cara untuk menjalani hidup.

Kabar baiknya, untuk mencapai work life balance kamu harus mengetahui langkah-langkah yang tepat. Agar hidupmu menjadi lebih produktif dan bahagia, beberapa strategi berikut bisa kamu tempuh untuk mencapai work life balance yang sehat. Yuk, baca sampai habis!

1. Tetapkan ekspektasi yang realistis

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi seorang wanita fokus bekerja (pexels.com/olia danilevich)

Langkah pertama untuk mewujudkan work life balance adalah dengan menetapkan ekspektasi yang realistis. Tentunya, semua orang ingin bisa sukses di tempat mereka bekerja, tapi bukan berarti hal itu dijadikan alasan untuk mengorbankan kehidupan pribadi. Masih ada cara yang lebih sehat untuk meraih kesuksesan.

Dikutip Bustle, Chris Bryce, selaku kepala eksekutif Asosiasi Profesional Independen dan Wiraswasta, mengatakan penting untuk menetapkan ekspektasi yang realistis terhadap pekerjaan dan orang-orang yang memberimu tugas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kamu secara konsisten bisa tetap berada dalam jam kerja yang layak tanpa mengorbankan lebih banyak waktu pribadi.

2. Atur rencana yang tepat di hari minggu

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi membuat jadwal harian (pexels.com/Vlada Karpovich)

Bagi para pekerja, hari Minggu bisa terasa menyenangkan sekaligus meresahkan. Kita semua tahu bahwa setelah Minggu adalah Senin dan tidak sedikit pekerja yang menganggap Senin sebagai hari yang sangat menjengkelkan.

Namun, kamu bisa mengatasi keserahanmu itu dengan mengatur rencana yang tepat di hari Minggu. Coba bayangkan, betapa bahagianya bila kamu dapat menghabiskan satu hari penuh untuk melakukan aktivitas di luar kantor.

Untuk itu, cobalah atur rencana jangka panjang selama satu Minggu ke depan agar kamu lebih terorganisir. Manajer di sebuah perusahaan teknologi, Avery Agustinus dari laman The Muse, menyebut, meluangkan waktu sejenak di akhir pekan untuk membuat jadwal selama seminggu ke depan bisa membantu kamu dalam menentukan prioritas.

Sebagai contoh, jika kamu ada agenda rapat di Rabu malam, maka kamu harus mengalihkan sebagian pekerjaan malammu ke Senin dan Selasa. Kemudian, jadikan Kamis dan Jumat sebagai hari penutup untuk menuntaskan semua pekerjaan.

3. Hindari memikirkan pekerjaan saat berada di luar jam kerja

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea pIacquadio)

Bagi sebagian orang, sangat sulit untuk tidak memikirkan pekerjaan di luar jam kerja. Kekhawatiran akan laporan pekerjaan yang belum dikirim atau tenggat waktu tugas yang telah diberikan, sering kali mengambil alih dan menghalangimu untuk benar-benar menikmati hidup.

Tentu, bukan perkara mudah untuk mengatasi hal tersebut, namun masih ada cara yang bisa dilakukan untuk membantu kamu mengalihkan pikiran dari pekerjaan saat sedang tidak bekerja. Agustinus merekomendasikanmu agar tetap menjalankan setiap daftar tugas yang sudah kamu buat.

Apabila semua pekerjaan telah berhasil diselesaikan, selanjutnya pisahkan dirimu dari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Dalam hal ini perangkat elektronik, seperti ponsel, tablet, laptop, dan komputer harus dijauhkan selama waktu santai.

“Ada saatnya kamu mematikan ponsel dan menikmati momen yang ada,” ujar Robert Brooks, seorang profesor psikologi di Harvard Medical School, dikutip Bustle.

Pesan-pesan dari pekerjaan bisa mengganggu waktu pribadi dan meningkatkan stres. Ini bukan berarti kamu tidak memedulikan pekerjaan, hanya saja kamu juga harus memberi dirimu ruang dan waktu untuk benar-benar fokus pada diri sendiri.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menghadapi Quarter Life Crisis

4. Temukan waktu paling produktif

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi semangat bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menemukan waktu produktif bisa membantu kamu untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Ini berarti kamu harus bertanya pada diri sendiri mengenai “Kapan saya paling produktif?” Apabila kamu merasa sangat produktif di pagi hari, maka selesaikanlah pekerjaan di waktu tersebut, terutama untuk pekerjaan yang sulit.

Namun, jika merasa bahwa sore hari adalah waktu yang sering mendatangkan banyak inspirasi, maka kamu bisa memanfaatkan pagi dan siang untuk mengerjakan sebagian tugas dan beristirahat. Dengan begitu, kamu dapat menyelesaikan sisa pekerjaan di sore dan malam dengan cepat.

Utamakan mengerjakan proyek-proyek besar yang akan datang. Maria Sirois, Psy.D., seorang psikolog klinis, dikutip Bustle, menyatakan bahwa mengenal diri sendiri dan waktu terbaik untuk bekerja bisa mengubahmu menjadi orang yang lebih efisien di kantor, sehingga kamu dapat meluangkan waktu untuk kehidupan pribadi.

5. Buat jadwal harian dan patuhi jadwal tersebut

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi membuat jadwal (pexels.com/cottonbro studio)

“Orang yang paling tangguh dan bahagia adalah orang yang bijaksana dalam mengatur waktu,” tutur Sirois.

Oleh karena itu, membuat jadwal harian dan mematuhinya bisa menjadi langkah penting untuk mewujudkan keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Supaya bisa memastikan bahwa kamu mampu menyelesaikan jadwal yang ada, maka buatlah jadwal realistis.

Sirois menambahkan, melakukan langkah ini berarti memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mencapai hasil maksimal dalam pekerjaan. Di sisi lain, kamu juga bisa memanfaatkan waktu pribadi dengan bijak.

6. Menulis jurnal

6 Strategi Mencapai Work Life Balance agar Hidup Lebih Produktifilustrasi menulis jurnal (pexels.com/EGO AGENCY)

Kadang kala, ada saja hal-hal yang menyebabkan mood menjadi berantakan saat bekerja, bahkan masalah yang menimbulkan perdebatan di antara rekan kerja pun bisa menjadi tak terhindarkan. Kejadian-kejadian di tempat kerja dapat memengaruhi produktivitamu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Oleh sebab itu, menulis jurnal bisa membantu merefleksikan pekerjaanmu, melepaskan beban pikiran, dan bersantai di hari yang sibuk.

Dikutip The Muse, Tim Ferriss, penulis The 4 Hour Work Week: Escape 9-5, Live Anywhere, and Join the New Rich, menyarankan untuk menulis jurnal di pagi hari. Menurutnya, menuangkan pikiran setidaknya lima menit setiap hari bisa menjadi alat untuk melatih diri dalam berelaksasi, mewujudkan keseimbangan hidup, dan melakukan refleksi diri.

Itu dia beberapa strategi yang bisa kamu tempuh demi mencapai work life balance agar hidup lebih produktif. Perlu dicatat bahwa menemukan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi memang membutuhkan upaya dan waktu. Namun, hal itu dapat membawa perubahan besar pada kebahagiaan serta kesuksesanmu secara keseluruhan.

Baca Juga: 3 Alasan Quarter Life Crisis Baik Kehidupanmu

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya