Inilah 5 Alasan Mengapa Pasangan Memilih Berselingkuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebenarnya, apa sih yang membuat seseorang berselingkuh? Banyak yang mengaitkan perselingkuhan hanya dilakukan oleh laki-laki. Pada faktanya, tidak hanya kaum pria yang melakukan penghianatan terhadap komitmennya.
Ada banyak kemungkinan yang melatarbelakangi perselingkuhan. Secara garis besarnya, inilah yang mendorong seseorang menghianati kepercayaan pasangannya dengan melakukan ‘hubungan’ dengan seseorang yang lain.
1. Kecemburuan yang berlebihan
Cemburu adalah bumbu bagi sebuah hubungan. Sayangnya, jika kecemburuan dilakukan secara berlebihan, maka akan timbul rasa tidak nyaman dari pasangan. Pasangan yang dicemburui akan menganggap bahwa ia tidak lagi dipercaya, sehingga cenderung mencari sosok lain yang lebih mempercayainya.
2. Ruang untuk menjadi diri sendiri
Saat sudah menikah, segalanya memang milik berdua – bukan lagi bicara diri sendiri. Sebagai manusia, tetap saja seseorang membutuhkan privasi agar tetap dapat berbahagia dengan menjadi dirinya sendiri.
Kadangkala, kita lupa dan memaksa pasangan kita untuk menjadi apa yang ideal bagi kita, dan tidak lagi mempertimbangkan apakah pasangan kita melakukan hal yang kita ingin tanpa rasa terpaksa.
Orang yang terpaksa menjalani apa yang tidak ia suka, akan berakibat jengah dan lelah. Dari sana, ia akan pergi menuju tempat yang bisa memberinya ruang untuk menemukan dirinya sendiri.
3. Puber kedua
Editor’s picks
Pada masa kematangan finansial, individu merasa muda kembali dan bisa mendapatkan kesenangan lebih dari apa yang selama ini sudah didapatkan. Umumnya, usia puber kedua bagi pria berada di 35 sampai 40 tahun. Sedangkan puber kedua wanita di usia 35 – 50 tahun.
Layaknya remaja yang dilanda pubertas, seseorang yang berada pada periode ini, berubah baik perilaku dan fisiknya, serta memiliki ketertarikan pada lawan jenis yang bukan pasangannya. Sebab merasa muda kembali, mereka menganggap dirinya pantas untuk jatuh cinta lagi dengan selain pasangannya.
4. Harapan yang tidak sesuai kenyataan
Terlepas dari sifat manusia yang tidak pernah merasa puas, seseorang memiliki harapan yang biasanya dititipkan pada pasangannya. Misalnya, sewaktu pacaran dan belum menikah, setiap pasangan merasa cocok satu sama lain.
Namun, ketika sudah tinggal dalam satu rumah dan menikah, akan banyak hal yang belum pernah diketahui selama pacaran, kemudian terbuka dengan sendirinya. Di sinilah fase kritis dari hubungan.
Ketika individu gagal dengan harapannya sendiri dan apa yang diidamkan tidak terpenuhi, maka ia akan mencoba lari dan mencari kembali seseorang lain yang dianggapnya lebih mampu memenuhi impiannya.
5. Keegoisan
Musuh terbesar yang ada dalam diri manusia adalah keegoisan. Secara psikologis, ego merupakan tahap perkembangan manusia yang sudah pasti harus dirasakan oleh setiap individu. Hanya saja, fase ego umumnya dirasakan pada anak usia 3 – 5 tahun.
Seiring dewasanya seseorang, maka sifat egonya akan berkurang. Lain halnya jika individu tersebut mengalami kesulitan melawan egonya sendiri. Ia hanya memikirkan dirinya, dan selalu berusaha memandang segalanya dari sudut pandangnya. Sehingga enggan berkorban meskipun dengan pasangannya sendiri.
Saat seseorang yang egois menilai dirinya harus menang dari pasangan, akan timbul rasa untuk membuat pasangannya kalah, dengan menyakitinya meskipun harus mencederai komitmennya sendiri.
Semoga hubungan kalian dijauhkan dari kelima hal di atas ya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.