6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhan

Hubungan toksik buat hidupmu jadi tak asyik!

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan banyak variabel psikologis dalam membangun sebuah hubungan interpersonal. Salah satu variabel psikologis yang menjadi bahan perbincangan yang tiada hentinya adalah tentang hubungan asmara. Dalam menjalin sebuah hubungan percintaan yang sehat, diperlukan pengetahuan, pengalaman dan komitmen yang kuat.

Ketika kamu sedang menjalani sebuah hubungan asmara, pengetahuan dasar tentang apa yang mesti dihindari dalam sebuah percintaan mesti dipahami secara utuh. Sebagian besar orang meyakini bahwa perselingkuhan merupakan faktor terbesar dalam sebuah kegagalan hubungan percintaan. Berakhirnya suatu ikatan cinta tak melulu soal hadirnya pihak ketiga dalam sebuah hubungan, lho.

Akan tetapi, kamu mesti menaruh perhatian juga kepada beberapa faktor yang berpotensi menghancurkan sebuah hubungan asmara. Berikut ini adalah enam hal yang bisa menjadi pemicu sebuah hubungan percintaan berada di tepi jurang kehancuran.

1. Berbohong adalah sebuah blunder besar dalam berpacaran

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi sebuah janji (pexels.com/Jasmine Carter)

Berbohong kepada pasangan adalah sebuah kesalahan terbesar dalam menjalin ikatan cinta. Mungkin ini terdengar klise, tetapi memang begitulah adanya. Dengan berbohong, kamu menyembunyikan sesuatu yang tak ingin diketahui oleh pasangan. Sekecil apa pun sebuah kebohongan yang dilakukan, tetap akan menodai sebuah kepercayaan yang diberikan.

Sepahit apa pun kenyataan tentang suatu hal, sampaikanlah secara perlahan-lahan jika kamu percaya kepada pasangan. Rasa percaya satu sama lain dalam sebuah hubungan merupakan sebuah dasar dalam membentuk komitmen kokoh dalam jalinan asmara. Dengan meminimalisasi kebohongan dalam ikatan asmara, maka hubungan cinta yang sehat akan tercipta.

2. Kualitas komunikasi buruk berakibat pada jalinan asmara yang terpuruk

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi kualitas komunikasi yang tetap terjaga (pexels.com/Pixabay)

Pasangan yang sedang dimabuk cinta terkadang hanya memikirkan tentang kesenangan meluangkan waktu bersama. Mereka membuang waktu bersama dengan makan malam, liburan atau menonton film. Menghabiskan waktu bersama tanpa membahas atau mendiskusikan sesuatu secara mendalam adalah salah satu pertanda buruknya komunikasi yang terbentuk.

Hubungan percintaan memerlukan sebuah komunikasi yang baik. Hal ini dapat membuatmu mengenal pasangan secara mendalam. Membangun komunikasi yang prima bukan tentang mengirim pesan singkat kepada pasangan melalui ponsel setiap menit.

Menguatkan komunikasi dengan pasangan dapat dilakukan dengan membicarakan sesuatu lebih detail. Diskusi tentang masa depan hubungan dan mencurahkan isi pikiran tentang sebuah permasalahan adalah sedikit contoh tentang penguatan komunikasi dalam sebuah hubungan.

3. Meributkan hal-hal kecil adalah tipe percintaan yang tak elegan

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi bertengkar (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Mempertengkarkan hal-hal kecil adalah salah satu pertanda bahwa sebuah hubungan percintaan yang belum matang. Beradu mulut karena telat menjemput, berdebat karena tidak menghubungi pasangan selama sehari penuh dan bertengkar karena pasangan salah pilih warna baju ketika akan pergi makan malam adalah beberapa contoh dari sebuah ikatan asmara yang tidak dilandasi oleh sebuah komunikasi yang baik.

Ketika ada sedikit yang kamu tidak suka dari pasangan, sampaikanlah hal tersebut secara baik-baik tanpa melukai perasaannya. Diskusikan hal-hal kecil dari pasangan yang membuat kamu merasa tak nyaman dalam menjalani sebuah hubungan. Terakhir, utarakanlah alasan yang masuk akal terkait hal-hal tersebut.  Dengan demikian, pertengkaran pun dapat dihindari secara elegan.

dm-player

Baca Juga: Red Flags, Jangan Lanjut Jika Menemukan 6 Hal Ini di Kencan Pertama

4. Egois akan membuat percintaan semakin terkikis

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi hubungan toksik (pexels.com/Vera Arsic)

Manusia memang individualis, tetapi sikap terlalu egois dapat merusak hubungan yang harmonis. Dalam sebuah jalinan cinta diperlukan sebuah kompromi, yaitu menyatukan dua pikiran guna mencapai sebuah titik temu demi meraih tujuan bersama yang diinginkan. Ketika kamu hanya mementingkan diri sendiri tanpa mau memenuhi keinginan pasangan maka hubungan asmara yang tercipta menjadi tak seimbang.

Ketidakseimbangan hubungan ini jika dibiarkan secara terus-menerus akan berdampak pada retaknya sebuah ikatan cinta. Oleh karena itu, hubungan timbal balik yang positif sangat diperlukan dalam menjalani sebuah jalinan asmara. Dengan sikap kompromi tinggi dapat menguatkan komitmen cinta secara sehat.

5. Posesif dan terlalu cemburu!

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi rasa cemburu (pexels.com/Leonardo Santos)

Cemburu merupakan sebuah variabel cinta yang berfungsi seperti sebuah mata pisau. Respon emosional ini bisa memaniskan sebuah hubungan atau sebagai pemicu kandasnya hubungan percintaan. Cemburu merupakan reaksi emosi kompleks yang tercipta akibat kurangnya rasa percaya terhadap pasangan.

Reaksi yang muncul bisa berupa rasa curiga dan takut kehilangan. Kecemburuan dalam kadar yang pas akan mampu menciptakan suasana hubungan percintaan yang menarik. Namun, apabila seseorang cemburu berlebihan dapat merusak sebuah jalinan cinta yang telah berkembang.

Ketika kamu dihadapi oleh rasa cemburu yang berlebihan akan berdampak pada meningkatnya tingkat stres secara signifikan. Stres yang tak terkendali ini akan memunculkan prasangka negatif terhadap apa pun yang pasangan kamu lakukan saat itu. Akibatnya, rasa percaya satu sama lain dalam ikatan percintaan akan turun secara signifikan. Hal tersebut jika tak diselesaikan secara tepat, akan menghambat keberlangsungan hubungan percintaan sepasang manusia.

6. Menjadi manipulator akan membuat ikatan cinta jadi kotor 

6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhanilustrasi pria bertopeng (pexels.com/Sebastiaan Stam)

Manipulator cinta adalah seseorang yang menjalin hubungan asmara hanya demi mendapatkan sebuah keuntungan sepihak bagi dirinya sendiri. Manipulator cinta cenderung lebih berbahaya dibanding berbagai pemicu retaknya sebuah hubungan. Seseorang yang menjalin hubungan dengan manipulator cinta akan diperas habis, bisa berupa materi atau dari sisi kepuasan psikologis. Jika dia tidak mendapatkan lagi manfaatnya, maka pasangannya akan ditinggalkan begitu saja.

Salah satu karakteristik seorang manipulator cinta adalah sering membuatmu merasa bersalah. Lewat kata-katanya yang meyakinkan, kerap kali membuat hati pasangannya akan merasa luluh. Sebagai contoh, ketika manipulator cinta memacari seseorang hanya demi “meminjam” mobil pribadi pasangannya. Dia akan memberikan seribu macam alasan demi membuat pasangannya memenuhi keinginannya tersebut.

Itulah enam buah pertanda awal bahwa hubunganmu dan pasangan tidak sedang baik-baik saja. Jika kamu mengalami salah satu dari pertanda ini, baiknya segera mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangan demi memperbaiki ikatan cinta yang telah terbentuk.

Baca Juga: 8 Tanda Keegoisan dalam Hubungan Cinta yang Gak Disadari, Red Flags!

Dika Hadi Kariya Photo Verified Writer Dika Hadi Kariya

I feel therefore I am

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya