Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tanda Kamu Cuma Dimanfaatkan Pacar, Cintanya Gak Tulus

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Matheus Bertelli)
Intinya sih...
  • Pacar memanfaatkanmu sebagai sumber dana untuk keperluan pribadinya
  • Hubungan asmara dijadikan anak tangga dalam kariernya
  • Statusmu hanya kekasih bayangan, diputusin saat susah dan diajak balik ketika hidupmu membaik

Berpacaran tidak selalu membuatmu lebih bahagia daripada saat kamu masih jomlo. Justru penderitaanmu dapat baru dimulai setelah berpacaran dengan orang yang gak tepat. Dirimu mencintainya sepenuh hati, tapi tak demikian dengannya.

Seseorang punya motif tertentu saat menembak atau menerima cintamu. Awalnya kamu barangkali tidak merasakan kejanggalan apa pun. Sehabis kalian jadian, dirimu cuma merasakan kebahagiaan.

Orang lain memberitahukan usaha pacar memanfaatkanmu pun, kamu tidak mau mendengarnya. Sampai suatu saat nanti dirimu mulai merasa ada yang kosong dalam hubungan kalian. Sebelum hatimu telanjur terlalu sakit oleh kenyataan, buka mata lebar-lebar atas enam tanda kalau kamu cuma dimanfaatkan pacar. Daripada kamu dicampakkan, sebaiknya kamu yang mengakhiri hubungan.

1. Dijadikan sumber dana buat keperluan pribadinya

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Alina Rossoshanska)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Alina Rossoshanska)

Kalau kalian berkencan dan selalu kamu yang membayarnya, ini pun sudah gak beres. Artinya, pacarmu tak punya kepekaan akan tanggung jawab keuangan dalam kegiatan bersama. Seharusnya paling tidak sesekali dia yang gantian membayar.

Tapi masih ada yang lebih buruk lagi, yaitu kamu juga sering sekali dimintai uang guna keperluan-keperluan pribadinya. Bahkan bila ia punya penghasilan, tetap saja dirimu yang dimintai uang. Keperluan pribadi di sini gak sebatas kebutuhan atau keinginannya.

Akan tetapi, juga termasuk segala hal seputar keluarganya. Kamu seperti dipaksa mengambil alih seluruh tanggung jawab keuangan dalam hidup pacar dan keluarganya. Bila kemauannya dituruti, justru kebutuhan diri sendiri yang terabaikan.

2. Atau, dijadikan anak tangga dalam kariernya

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gera Cejas)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gera Cejas)

Biasanya ini terjadi kalau kamu menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang satu pekerjaan. Contohnya, dirimu cukup senior di kantor dan jatuh cinta pada juniormu. Hati-hati dalam mengartikan penerimaannya atas cintamu. Boleh jadi ia tak setulus itu.

Ciri ketidaktulusannya adalah obsesinya yang menjadi luar biasa setelah dekat denganmu. Satu sisi, kamu mungkin senang melihat keinginannya buat mengembangkan karier. Di sisi lain, kenapa harus kamu yang seperti dijadikan anak tangga dalam kariernya?

Ia tidak sungguh-sungguh bekerja keras buat memajukan karier. Dia mengandalkanmu yang punya posisi lebih bagus. Sedikit-sedikit ia berkata bahwa kamu pasti dapat membantunya. Alasannya, koneksimu luas.

Dirimu telah pernah menolongnya mendapatkan posisi yang bagus di kantor pun, dia belum puas. Dia cuma akan berhenti memanfaatkanmu setelah kariernya memelesat melampaui kariermu yang dibangun dengan susah payah. Tapi mungkin saat itu pula kamu dicampakkan sebab keperluannya sudah usai.

3. Statusmu juga hanya kekasih bayangan

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Grish Petrosyan)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Grish Petrosyan)

Bentuk hubungannya bisa bermacam-macam. Namun, semuanya mengarah pada ketidakjelasan dalam hubungan. Kamu mungkin tak lebih dari kekasih gelapnya. Artinya, dia punya kekasih lain yang diakuinya di depan orang-orang. Sementara dirimu dan hubungan kalian coba disembunyikannya sedemikian rupa.

Dapat pula kamu satu-satunya kekasihnya saat ini. Akan tetapi, hatinya kentara sekali masih tertuju pada mantannya atau gebetan yang tidak dapat dimiliki. Atau, kalian terjebak dalam hubungan teman tapi mesra sampai bertahun-tahun.

Kamu bukannya tidak pernah meminta kepastian hubungan kalian padanya. Tapi dia selalu menghindari topik tersebut. Sampai dirimu merasa capek dan gak lagi bisa menikmati kebersamaan dengannya. Hubungan ini hanya menyiksamu.

4. Diputusin saat susah, diajak balik ketika hidupmu membaik

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gera Cejas)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gera Cejas)

Kamu tahu bahwa masa sulit dalam hidupmu bisa bikin pacar terpengaruh. Meski sedih, dirimu barangkali sudah ikhlas ketika diputusin olehnya. Namun satu hal yang sangat mengherankan, dia kemudian kembali mendekatimu saat hidupmu membaik. Kejadian ini tak cuma sekali.

Ia seakan-akan selalu memantau pasang surut kehidupanmu dari jauh sekalipun. Dia tahu kapan perlu meninggalkanmu dan kapan terlebih dahulu mendekatimu lagi. Menjalin hubungan dengannya tak ubahnya kamu menjadi layangan yang ditarik ulur olehnya.

Dia sama sekali tidak memikirkan perasaanmu. Ia cuma ingin ikut menikmati kenyamanan dalam hidupmu ketika posisimu di atas. Sebaliknya, dia sontak melarikan diri saban kamu jatuh. Ia sama sekali gak punya rasa kasihan dan sayang padamu.

5. Permintaan hubungan seks yang memaksa

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Nadin Sh)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Nadin Sh)

Kalian memang sudah sama-sama dewasa. Baik kamu maupun dia telah mengenal hawa nafsu. Akan tetapi, tetap saja hubungan seks mestinya menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Tidak boleh ada pemaksaan sedikit pun.

Jika kalian masih berpacaran saja permintaannya akan seks telah begitu mendesak, ini tanda kuat dia cuma cari untung. Boleh jadi sejak sebelum kalian jadian, seks sudah menjadi tujuannya. Jangan kaget, memang ada orang yang setiap berpacaran harus sampai berhubungan badan.

Tanpa hubungan seks, orang seperti pacarmu merasa hubungan hambar bahkan sia-sia. Mungkin kamu sangat tak nyaman mengetahui satu hal lagi. Yaitu, ada pula orang yang punya target waktu kapan harus sudah bisa berhubungan badan dengan pacarnya pasca jadian. Makanya dia memaksa sampai sedemikian rupa.

6. Dia suka merepotkanmu dan tak mau gantian direpotkan

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Thiều Hoàng Phước)
ilustrasi berpacaran (pexels.com/Thiều Hoàng Phước)

Kamu bukannya sedang berhitung tentang balas budi. Dirimu ikhlas, kok, setiap membantunya, namun sudah sewajarnya ada timbal balik dalam hubungan. Jangan malah pacarmu seperti tidak mau tahu setiap dirimu sangat memerlukan uluran tangannya. Sebagai contoh, dia selalu minta diantar ke sana kemari olehmu.

Tapi ketika kamu sakit dan butuh diantar ke dokter, ia menolak. Padahal, andai pun dia gak bisa berkendara masih dapat menemanimu ke rumah sakit dengan naik taksi. Namun setiap dirimu memerlukan pertolongannya, perkataannya justru gak mengenakkan.

Tidak jarang jenis kelaminmu pun sampai dibawa-bawa. Contohnya, kamu cowok. Dia berkata, masa cowok begitu saja minta tolong? Sudah ia tak pernah mau gantian sedikit repot buatmu, ucapannya juga mencabik harga dirimu.

Sebesar apa pun cintamu pada seseorang, kesadaran bahwa dirimu hanya dimanfaatkan pacar bakal membuat hatimu terluka. Bahkan lukamu bisa lebih membekas dibandingkan seandainya hubungan kalian berakhir oleh hal-hal lain. Ke depan kamu dapat kesulitan memercayai orang lain dan membangun hubungan baru. Demi kebaikanmu sendiri, relasi cinta yang timpang sebaiknya gak diteruskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us