Tanpa Menyakiti Hati, Ini 5 Cara Mengusir Tamu secara Halus dan Sopan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kedatangan tamu tentunya akan membuat kita merasa senang. Selain itu, menyambut tamu dengan baik juga akan membuat hubungan kekeluargaan terjalin dengan baik. Namun, kadang tamu juga hadir di saat yang kurang tepat sehingga membuat kita merasa kurang nyaman, seperti datang di saat kita harus beristirahat, sibuk, bertamu terlalu lama, atau membicarakan topik yang tidak pantas. Hanya saja, kita sering kali merasa tidak enak hati menyuruh tamu pulang karena takut akan membuat kita tampak tidak sopan.
Meskipun tamu adalah raja, ia juga harus tahu waktu dan mempertimbangkan kenyamananmu sebagai tuan rumah. Jika tamu hadir di waktu yang tidak tepat atau mengganggu kamu, tidak mengapa kamu mengusirnya dengan cara yang halus dan sopan.
Untuk membantu kamu menyuruh tamu pulang tanpa menyakiti hatinya, kamu bisa melakukan beberapa cara cerdas berikut ini.
1. Berhenti bersikap terlalu baik
Menjamu tamu dengan menyuguhkan makanan dan minuman serta bersikap ramah adalah sikap yang mulia. Namun, kadang sikap baik ini membuat tamu jadi kelewat nyaman hingga lupa waktu.
Jika berharap tamu segera pulang, kamu bisa berhenti melakukan hal-hal yang membuat tamu nyaman. Ini bisa seperti tidak menawarinya makanan dan minuman tambahan, tidak terlalu menunjukkan semangat untuk terus mengobrol, dan menguap atau melihat jam berapa kali. Dengan begitu, harapannya tamu akan mendapatkan petunjuk dan sadar bahwa mereka harus segera pulang.
2. Melihat jam dan pura-pura terkejut
Untuk mengusir tamu secara halus, kamu bisa melihat jam dan berpura-pura terkejut. Kemudian, katakan kalimat seperti, "Ya, ampun! Ternyata ini sudah jam 9," atau, "Wah, kita sudah ngobrol selama 4 jam. Lama juga, ya?"
Ini akan memberikan isyarat pada tamu bahwa ia sudah terlalu lama berada di rumahmu. Dengan begitu, ia akan merasa tidak enak hati dan berpikir bahwa ini sudah waktunya untuk pulang.
Baca Juga: 9 Inspirasi Ruang Tamu Bertema Monokrom, Elegan dan Stylish
3. Bersihkanlah piring dan gelas yang ada di meja
Editor’s picks
Mulailah membereskan gelas dan piring kotor. Kemudian, tinggalkan tamu sementara waktu untuk meletakkan gelas dan piring di tempat cuci piring. Jangan lupa, buat sedikit keributan saat mencuci piring, seperti suara sendok jatuh atau suara berisik saat kamu membersihkan sisa-sisa makanan di piring dengan menggunakan sendok.
Tidak diragukan lagi, ini akan membuat tamu merasa tidak nyaman. Tak lama kemudian, ia akan pamit pulang tanpa kamu harus menyuruhnya pulang.
4. Buat alasan untuk meninggalkan tamu
Kamu bisa menyuruh tamu pulang secara halus dengan menggunakan alasan-alasan. Misalnya, jika tamu datang di siang hari, kamu bisa bilang bahwa ada acara penting yang harus kamu hadiri setengah jam lagi.
Bisa juga, jika orang tersebut bertamu di malam hari, kamu bisa berkata bahwa ini sudah waktunya anakmu tidur dan kamu harus menidurkannya karena anak tidak bisa tidur jika tidak ada kamu di sampingnya. Dengan begitu, tamu akan tahu bahwa kamu tidak bisa menjamunya lebih lama lagi sehingga ia berpikir bahwa ia tidak bisa berlama-lama lagi di tempatmu.
5. Menguap berulang kali
Menguap menandakan bahwa kamu terlalu lelah dan harus segera tidur. Gestur ini sangat cocok diterapkan pada orang yang bertamu hingga larut malam.
Kamu juga dapat bertindak seolah-olah kamu sudah mengantuk dan terdistraksi, seperti kurang fokus mendengarkan obrolan. Ini akan membuat tamu sadar bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk keluar.
Setelah menerapkan tips ini, tamu akan merasa tidak nyaman dan segera pulang tanpa kamu perlu mengusirnya. Namun, jika lain kali kamu ada di posisi sebagai tamu, ingatlah untuk menghormati tuan rumah dengan tidak berlama-lama di sana dan segera pulang setelah urusanmu selesai.
Baca Juga: 11 Inspirasi Dekorasi Ruang Tamu Bergaya Japandi, Minimalis dan Hangat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.