Enggan Jalin Hubungan Serius, Kenali 5 Tanda Orang yang Fobia Komitmen

Menjalin komitmen dalam hubungan adalah hal yang didambakan oleh banyak orang. Dengan status yang jelas dan serius, biasanya hubungan akan berjalan dengan lebih menyenangkan tanpa dihantui rasa ragu.
Namun, ternyata hal tersebut gak berlaku untuk sebagian orang. Mereka cenderung takut atau fobia ketika ada orang lain menawarkan komitmen untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Ada banyak alasan mengapa seseorang merasa takut akan komitmen dalam hubungan, misalnya trauma masa lalu, kecemasan, dan sebagainya.
Untuk tahu apakah seseorang mengalami fobia komitmen, di bawah ini ada beberapa tandanya. Yuk, perhatikan!
1. Menjaga jarak agar gak terlalu dekat

Tanda ini biasanya yang paling bisa terlihat dan dirasakan oleh orang lain. Biasanya, orang yang alami fobia komitmen akan sangat menjaga batasan atau jarak tertentu yang sulit untuk ditembus seseorang, bahkan pacarnya sekalipun.
Dikutip Marriage, Rachael Pace, seorang expert blogger, menyebutkan, menjaga jarak dengan pasangan dapat membuatmu merasa aman dari potensi patah hati. Selain itu, ini juga membantu meyakinkan diri sendiri, bahwa kamu gak menginginkan hubungan yang berkomitmen.
2. Menyabotase diri

Alih-alih menjaga hubungan agar bisa bertahan dan lebih kuat, orang yang fobia komitmen malah akan jadi sosok yang menyabotase hubungan agar cepat berakhir. Sebenarnya, ini gak hanya akan menyakiti pasangannya, tetapi juga dirinya sendiri. Hubungan yang dijalin cenderung akan terasa lebih rumit tanpa alasan yang jelas
Dikutip Byrdie, Stacey Laura Lloyd, penulis topik happiness, dan telah mendapat review dari Landis Bejar, seorang konselor kesehatan mental, mengungkapkan, "Kamu mungkin sangat bahagia dalam hubungan ini, sehingga kamu takut hubungan itu tidak akan bertahan lebih lama. Jadi, alih-alih menjauh dari hal yang gak terhindarkan, kamu mempercepat prosesnya dan melakukan sesuatu yang menyebabkan hubungan itu meledak".
Dengan menyabotase hubungan, kamu bisa memegang kendali tentang alur yang ingin dimainkan. Kamu bisa tahu kapan dan bagaimana akhirnya hubungan kalian bisa berakhir, meskipun sebelumnya berjalan baik-baik saja dan menggembirakan.
3. Meyakinkan diri sendiri kalau gak ingin berkomitmen

Tanda ini mungkin hanya akan dirasakan oleh dirimu sendiri. Maka dari itu, coba cari tahu kembali bagaimana pandanganmu terhadap komitmen. Apakah ada rasa takut dalam dirimu untuk menghadapi komitmen atau sejak awal kamu memang gak menargetkan dan menginginkan komitmen.
Lloyd memberikan contoh, "Misalnya, jika kamu unggul dalam karier dan ingin menghabiskan beberapa bulan atau tahun ke depan berfokus pada aspek kehidupan tersebut, maka itu bukan masalah. Namun, jika kamu menggunakan 'karier' sebagai alasan untuk menghindari komitmen pada seseorang, kamu mungkin memiliki fobia serius seputar komitmen".
4. Berperilaku obsesif

Fobia terhadap komitmen dalam hubungan juga bisa ditandai dengan sosok yang menjadi pengontrol pasangannya. Pace menjelaskan, mencoba mengendalikan pasangan bisa menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi ketakutan akan komitmen dalam hubungan dan menghindari patah hati.
Namun, satu hal yang jarang disadari, alih-alih terhindar dari patah hati, perilaku obsesif malah akan jadi pemicu rasa sakit pasanganmu. Kontrol berlebihan yang dilakukan hanya akan mengekangnya dan membuat dia merasa tertekan juga gak nyaman dengan hubungan kalian. Hingga pada akhirnya, hubungan akan berubah jadi toxic.
5. Mencoba mengecewakan pasangan

Untuk mengecewakan pasangan, biasanya orang dengan fobia komitmen akan mulai dari mengingkari janji-janjinya dengan sengaja. Pace mengungkapkan, hal tersebut mungkin akan membuatmu berpikir, bahwa tindakan-tindakan itu bisa jadi penyebab pasanganmu meninggalkanmu, sehingga kamu gak perlu jadi sosok yang meninggalkannya.
Jika dibiarkan tanpa ada perlawanan, perilaku ini akan jadi sebuah kebiasaan. Untuk mematahkan polanya, kamu bisa mulai dengan hal kecil yang dilakukan secara konsisten. Misalnya, saat kamu berjanji hendak menghubunginya saat sampai rumah, tetapi tiba-tiba lelah dan malas, berikan jeda kurang lebih 10 menit untuk kamu istirahat, lalu hubungi ia meski hanya sekadar pesan teks singkat. Jadilah sosok yang bertanggung jawab atas apa yang kamu ucapkan!
Fobia komitmen bisa disebabkan oleh banyak hal dan sering kali menjadi sesuatu yang terus-menerus menghantui. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengomunikasikan dengan pasangan atau jika diperlukan bisa juga hubungi terapis untuk mendapat penanganan yang tepat.