Surat Untukmu, Sahabatku yang Pura-pura Amnesia Saat Ditagih Hutang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hai kawan, apa kabar kamu di sana?
Aku menulis surat untuk sebenarnya tidak bermaksud menyinggung permasalahan hutang-piutang. Sebenarnya kita paham bahwa persoalan keuangan tidaklah boleh mengalahkan persahabatan. Tetapi, percayalah bahwa surat terbuka kutulis karena memikirkan kebaikanmu sendiri.
1. Aku menghubungimu untuk mengajak berkumpul dan bersenda-gurau lagi, seperti dulu.
Karena itu, balaslah pesan-pesanku.
2. Kalau soal tenggat waktu pembayaran utang, sebagai seorang manusia dewasa pasti menepati janjinya.
Bukankah kamu memang sudah dewasa? Tentu kamu akan membayarnya sesuai dengan tenggat waktu yang kamu janjikan. Bukannya malah lari tunggang-langgang.
3. Semisal kamu pamer barang baru, wajar 'kan aku menagih uang yang kamu pinjam?
Karena aku berasumsi bahwa kamu sudah punya kelebihan uang.
4. Teman itu saling membantu ketika membutuhkan, bukan menghindar 'kan?
Mungkin dulu kamu sedang memerlukan uang, maka aku membantumu. Apakah sekarang kamu tidak mau melakukan hal yang sama, ketika aku membutuhkanmu?
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Lelaki yang Tidak Potensial Menurut Para Wanita!
5. Kalau kamu menghargaiku sebagai teman, tak perlu bersikap dingin padaku.
Editor’s picks
Aku tahu itu hanya akting untuk membuatku segan menagih uang padamu.
6. Ketika kamu jujur tidak bisa membayar apa yang kamu pinjam, katakan saja. Jika kamu mau terbuka, aku malah tak apa-apa.
Aku paham sebagai seorang teman dan akan berusaha mengikhlaskannya. Manusia 'kan harus tolong menolong dan memahami sesamanya?
7. Toh ini hanya masalah uang. Uang bisa dicari, tapi kalau persahabatan?
Sayangnya persahabatan tak pernah dapat dibeli.
8. Kecuali kalau kamu mengambil hal yang tak tergantikan lainnya, dariku. Jangan tanya bagaimana sikapku.
Semisal berselingkuh dengan pacarku. Itu adalah hal yang tidak bisa kumaafkan.
9. Perkara hutang memang cuma masalah uang. Tapi bukankah mengingkari bayar hutang bisa mencerminkan sikap. Jadi ingatlah satu hal...
Memaafkan itu bukan berarti melupakan. Jadi jangan heran ketika aku menolak meminjami kamu lagi suatu saat nanti.
10. Meskipun begitu, sebagai teman, aku yakin kamu punya kesadaran untuk tidak mengingkari janji.
Kalau seorang manusia sudah mengingkari janji, apa lagi darinya yang bisa kita percaya. Bukankah demikian, sahabatku?
Baca Juga: Para Milyuner pun Hidupnya Juga Berhemat! Ini Caranya