Lucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu Walau Kutahu Hatimu Bukan Untukku

Cukup aku yang tahu. Cukup aku menikmati dalam diam.

Bulan Juli musim kemarau jadi saksi pertemuan itu. Kamu yang begitu ramah menyambut dan aku yang masih malu-malu. Kamu yang begitu tegas menjelaskan dihari pertama kukerja. Kamu bahkan jadi orang pertama yang begitu sabar memandu. Itu awalnya. Awal hati ini mulai bergetar tiap berjumpa denganmu.

Tak hanya sikap ramah yang kamu tunjukkan padaku. Senyum dan tawamu selalu hadir. Aku pun seolah tersihir. Kamu yang selalu menegur lebih dulu, kamu yang selalu tahu caranya buatku tertawa. Di mana kamu berada, seolah aku juga ingin di sampingmu. Menghabiskan 9 jam bersamamu seolah belum cukup. Aku ingin jadi orang yang selalu kamu butuhkan.

Punggung besar itu semakin ingin kumiliki dan kudekap hanya untukku seorang.

Lucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu  Walau Kutahu Hatimu Bukan UntukkuPexels.com

Ego mulai menggerogotiku. Betapa aku ingin jiwa dan ragamu untukku. Betapa pandangan itu kuingin hanya untukku. Tak seorang pun tahu. Memang, karena cukup aku yang tahu. Cukup aku menikmati dalam diam. Namun semakin kupendam, semakin besar rasa ingin memiliki.

Kadang aku memaki diri sendiri, betapa egoisnya diriku. Betapa bodohnya aku menginginkan kamu yang hanya menganggapku rekan kerja saja. Semakin aku memikirkannya, semakin kuat rasanya. Semakin aku mencintaimu, semakin sakit kurasa. Namun kusadar, aku bukan yang kamu inginkan. Kini biarlah kuterus mencintaimu bertopengkan rekan kerja.

Jika mencintaimu membuatku terlihat bodoh, biarlah! Izinkan aku mendekapmu dalam diam.

dm-player
Lucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu  Walau Kutahu Hatimu Bukan UntukkuPexels.comLucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu  Walau Kutahu Hatimu Bukan UntukkuSering aku cemburu saat kamu memperhatikan wanita lain. Saat sikap ramah dan supel mu kamu tunjukkan tidak hanya padaku. Sungguh bodoh! Kamu berhak menunjukkan kepada siapa saja. Toh kamu bukan milik siapapun. Aku harus membiasakan diri tuk berteman dengan rindu dan sepi. Bergelut dengan kesibukan dan menyimpanmu dalam setiap malam, mimpi dan tidurku.

Menyapa langit dan bintang dikala sepi. Menyapa senja disaat ingin kusampaikan rindu. Bertemankan angin di kala rindu sosokmu. Semuanya terasa menyesakkan. Dan entah berapa lama harus kulalui semua ini.

Aku lelah menyimpannya sendiri. Kumohon menolehlah sejenak agar kamu tahu seberapa besar kesetiaanku

Lucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu  Walau Kutahu Hatimu Bukan UntukkuPexels.comLucu Memang, Aku Masih Saja Merindukanmu  Walau Kutahu Hatimu Bukan UntukkuLelah! Teramat lelah! Terlalu lama aku terpasung dalam cinta sendiri. Seperti hidup dalam imagi sendiri. Seperti hidup dalam khayalan sendiri. Terlalu lama aku berdiri mematung memandang mu dari belakang. Tapi kali ini berbaliklah. Lihatlah aku yang selalu menunggu ketukan dihatimu, sama seperti kamu yang berhasil mengetuk dan membuka hatiku dengan mudahnya. Kali ini saja, biarkan aku merasa dicintai olehmu. Aku yang selalu menunggu hadir mu. Jangan engkau biarkan rasa ini tak bertuan. Menolehlah, sebelum hati ini mati.

 


Tulisan ini adalah kiriman dari IDN Community. Kalau kamu ingin mengirimkan artikelmu, kirimkan ke community@idntimes.com

Topik:

Berita Terkini Lainnya