Girls, Wajar Kok Mengalami 5 Perasaan Ini Saat Semua Sahabatmu Menikah

Tentu saja kamu akan turut berbahagia, ketika semua sahabatmu telah resmi menikah. Akan tetapi jauh di lubuk hatimu, rasa-rasanya gak bisa sepenuhnya senang. Beda saat sahabat pertama menikah dulu, kamu masih bisa merasa tenang karena gak sendirian. Tapi sekarang, setelah sahabat terakhir akhirnya akan menikah, otomatis kamu merasa seperti ditinggalkan seorang diri.

Wajar bila setalah itu, kamu merasa paranoid sendiri. Takut jika nantinya kamu bakal kehilangan mereka. Kehidupan setelah menikah tentu akan jauh berbeda. Saat masih sama-sama lajang saja, kalian sudah susah untuk menyesuaikan waktu bertemu. Bagaimana nanti setelah semua sudah menikah?

Dulu sewaktu sahabatmu yang pertama menikah, lama kelamaan dia jadi jarang bisa diajak meet up, begitu pula dengan yang lainnya. Lagi-lagi perasaan takut ditinggalkan sendiri membuatmu sedih.

Kalaupun nanti kalian bisa kumpul bareng sekali waktu, tentu topik yang bakal mereka bahas adalah seputar pernikahan. Dengan begitu, tentu saja kamu yang belum pernah mengalaminya sendiri, hanya akan menyediakan kuping sebagai pendengar.

Jadi bingung kan, sebenarnya ingin ngobrol bareng sama mereka, di sisi lain kamu jadi gak nyaman dan merasa berbeda karena menjadi satu-satunya yang masih lajang.

Diam-diam kamu punya keinginan untuk bisa segera naik pelaminan seperti mereka. Percayalah, cepat atau lambat kamu juga akan menikah, kok. Daripada galau, dan merasa gak suka saat mereka membahas soal kehidupan after marriage-nya, mending ambil sisi positifnya.

Dengan menjadi pendengar, kamu juga bisa memperoleh banyak informasi tentang pernikahan, langsung dari nasumber yang mengalaminya sendiri. Jadi, saat kamu berada di posisi mereka nanti, kamu sudah punya gambaran, kira-kira akan mengambil sikap seperti apa jika ada masalah terjadi di rumah tanggamu.

Nah, bila posisinya saat ini kamu sudah punya pasangan, tentu setelah mendengar kabar sahabat terakhirmu akan menyusul nikah teman-teman lainnya, kamu bakal was-was sendiri. Dalam hati, kamu bertanya-tanya apakah pacarmu tulus dan serius sama kamu atau tidak. Kalau memang dia serius, menurutmu seharusnya sekarang kalian juga sudah resmi menikah, dong.

"Kalau temanku saja bisa menikah sekarang, kenapa aku gak?" begitu kira-kira yang kamu risaukan.

Ingat ya, menikah itu bukan soal di usia berapa kalian seharusnya sudah resmi jadi suami dan istri. Tetapi tentang kesiapan mental dan materi. Mungkin sekarang kamu merasa kalian berdua sudah cukup secara finansial. Namun perkara mental, belum tentu lho. Nyatanya, kamu saja masih mudah merasa iri sama teman sendiri.

Menikah itu bukan kompetisi lari, siapa yang cepat dan siapa yang tiba lebih dulu di garis finish. Setiap orang punya persiapan dan kesiapannya masing-masing. Gak usah sedih, apalagi berpikiran yang negatif.

Doakan saja, semoga pernikahan sahabat-sahabatmu berjalan lancar, dan rumah tangga mereka terus diberkahi kebahagiaan. Tentunya, doa yang sama baiknya juga akan berbalik kepadamu nanti. Semangat ya girls!