Putus cinta memang berjuta-juta rasanya. Mulai dari sedih, kecewa, marah, kesepian, moody, tidak semangat, hingga stres. Semua perasaan itu sangat memengaruhi hidup kita sehari-hari dan itu bukan hal yang bagus.
Tapi, di balik semua perasaan negatif tersebut bisakah kamu bisa menemukan hal baiknya? Yuk kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas. Masih ada hal baik yang bisa kita pelajari loh dari pengalaman patah hati ini.
Pengalaman patah hati justru bikin kita jadi lebih dewasa. Kenapa bisa begitu? Karena lewat permasalahan yang terjadi kita bisa mengambil pembelajarannya. Cara berpikir kita jadi lebih kritis dan memandang konflik sebagai sebuah proses pendewasaan.
Selain itu lewat pengalaman ini kita bisa belajar untuk mengerem emosi kita. Proses pendewasaan memang ada kalanya menyakitkan ya guys. Buktinya lewat patah hati kita bisa jadi orang yang lebih dewasa, asalkan memaknainya dengan tepat.
Salah satu alasan terbaik mengakhiri hubungan karena hubungan itu sudah kelewat toxic. Berada di lingkungan toxic bikin kita yang awalnya tidak toxic jadi ikutan toxic. Terlebih kalau orang itu adalah pasangan atau orang terdekat kita.
Hubungan toxic adalah hubungan yang sangat tidak sehat. Meskipun tetap ada rasa sakit yang tertinggal tapi itu adalah keputusan yang paling tepat. Ingat, kamu berhak berada dalam hubungan yang lebih baik.
Tahu apa yang kamu inginkan dan apa yang tidak kamu inginkan adalah hal baik yang juga kita dapatkan setelah putus cinta. Setelah berhubungan dengan pacar kita dan berujung putus baru kita paham hal-hal apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hubungan. Apa saja red flag yang jadi batasan dalam hubungan? Pasangan seperti apa yang bisa melengkapi kekurangan kita?
Kita juga bisa mengenal diri sendiri lebih dalam. Mengevaluasi ke dalam diri sendiri terhadap kegagalan hubungan yang sebelumnya sehingga ke depan tidak terulang kesalahan yang sama.
Bagaimanapun juga komunikasi adalah kunci dari hubungan yang berhasil. Jadi kalau komunikasi rusak maka hubungan juga akan berantakan. Pembelajaran ini yang harus kita sadari dan jangan diulangi.
Ketika ada komunikasi yang sehat, kalian lebih siap dalam menghadapi konflik dan ga mudah bilang putus. Apakah di hubungan yang lalu kamu putus karena masalah komunikasi yang tidak baik? Jika ya, jadikan kegagalan kemarin sebagai pembelajaran.
Memaafkan adalah awal yang baik untuk memulai lembaran baru. Setelah putus cinta ga dipungkiri ada hati yang terluka. Maka yang pertama kita lakukan adalah memaafkan diri sendiri, kemudian memaafkan orang yang menyakiti.
Ketika mau memaafkan kita akan mendapat ketenangan, perasaan optimis dalam menjalani hidup, dan menjadi pribadi yang lebih kuat. Sekalipun tidak mudah, tapi bukannya itu semua kembali untuk kebaikanmu sendiri?
Apa pun alasannya, putus cinta bukan hal yang mudah. Selalu ada luka yang tertinggal dan jika dibiarkan terlalu lama akan menjadi racun bagi diri kita sendiri. Oleh karena itu, maknai pengalaman putus cinta dengan sudut pandang yang benar. Bersedihlah, marahlah, kecewalah, tapi jangan berlarut-larut.