5 Hal yang Pantang Kamu Jadikan Dasar dalam Memilih Pasangan Hidup

Gak bisa dimungkiri fisik memang dijadikan banyak orang sebagai dasar dalam memilih pasangan. Memang gak bisa dipandang sebagai sebuah kesalahan, nyatanya fisik menawan memang salah satu daya tarik yang sulit ditolak. Namun, jika kamu menjadikan fisik rupawan sebagai dasar dalam menjatuhkan hati, siap-siaplah untuk kecewa di kemudian hari.

Setiap manusia pasti menua. Serupawan apa rupa pasanganmu saat ini pasti nantinya juga akan keriput dan tidak menarik lagi. Percayalah, bahwa rupa itu hanya memanjakan matamu sementara saja. Kebaikan hati seseorang lah yang akan membuatmu menetap selamanya.

Siapa manusia di bumi ini yang tidak ingin diperjuangkan? Tentu kamu pun akan merasa tersentuh melihat kegigihan seseorang dalam mengejar cintamu. Namun, harus kamu ingat bahwa berjuang karena cinta dan berjuang karena ambisi itu dua hal yang berbeda.

Sebelum kamu salah menjatuhkan hati, teliti dulu apakah orang tersebut memang gigih mengejar karena memang mencintaimu atau bukan. Jangan sampai ujung-ujungnya kamu kecewa karena dia ternyata hanya menjadikanmu objek semata. Pandai-pandai menilai, ya!

Memilih untuk menikah tanpa pacaran memang dianjurkan oleh agama. Namun, bukan berarti kamu langsung mengiyakan dan percaya begitu saja kepada seseorang baru yang ingin mengajakmu menikah. Kamu harus ingat bahwa di dunia ini isinya tidak hanya manusia baik dan berhati malaikat.

Bukan bermaksud menakuti, ada baiknya kamu benar-benar mengenali dulu orang yang ingin kamu pilih jadi pasangan. Biasakan untuk tidak menilai sesorang dari sampul depan dan cerita dari beberapa orang terdekatnya. Menikah adalah perjalanan panjang. Jangan sampai kamu baru merasa tidak cocok saat sudah melangkah sampai pelaminan.

Tak bisa dimungkiri bahwa kemampuan seseorang dalam menghibur dan menciptakan tawa memang mudah mendatangkan cinta. Namun, bukan berarti orang yang memiliki kemampuan tersebut lantas layak kamu jadikan pasangan hidup. Di bumi ini ada orang yang gemarnya bercanda dan tidak serius dalam hidupnya. 

Jika dia hanya menemanimu tertawa dan tidak membantumu melewati sedih yang kamu rasa, apa kamu yakin ingin menjadikannya pasangan hidup? Ingat, ya, gak segala hal di dunia harus di selesaikan dengan tertawa. Alih-alih kamu memilih seseorang karena kemampuan menghiburnya, ada baiknya kamu memilih seseorang yang selalu ada dan bersedia menemanimu di segala suasana.

Banyak sekali orang yang menjadikan hal terakhir ini sebagai dasar dalam memilih pasangan hidup. Padahal sejatinya, selain meluluhkan hati orang tua, calon pasanganmu wajib meluluhkan hatimu juga. Menikah itu memang menyatukan dua keluarga, tetapi bukan berarti hanya keluarganya saja yang bersatu sementara hatimu tidak mantap memilihnya. 

Membuat orang tuamu bahagia bukan berarti harus mengorbankan perasaanmu. Jika kamu memang merasa tidak cocok setelah berusaha sedemikian rupa, bukan hal yang salah jika kamu terus terang dan menolaknya saja. Ingat, ya, menikah itu tidak sehari dua hari, jangan memperumit hidup dengan menjalani hal yang bertentangan dengan hatimu.

Nah, itulah lima hal yang pantang dijadikan dasar dalam memilih pasangan hidup. Teliti dalam memilih sebelum hatimu berujung pedih. Selektif demi kebaikan dirimu sendiri itu sah-sah saja, kok!