Kehidupan percintaan gak seindah yang ada di film. Ada up, ada down, bahkan beberapa dari kamu harus terjebak dalam hubungan toxic yang membuat kehidupan percintaanmu jauh dari kata bahagia.
Meski sudah tahu kalau hubunganmu toxic, kamu masih saja mempertahankannya. Bukan tanpa alasan, inilah lima hal yang membuatmu bersikeras untuk bertahan.
Ya, buktinya masih banyak dari kamu yang mau berlagak sebagai superhero dalam suatu hubungan. Berharap dengan pengertian dan sikap baikmu kepadanya, dia akan berubah seiring berjalannya waktu.
Tapi, ketulusanmu sering kali gak terbalaskan. Yang ada dia malah menjadi-jadi karena kamu sudah terlanjur sayang. Bagaimanapun dia, kamu akan memaklumi perbuatannya.
Memang, gak ada usaha yang sia-sia, termasuk usahamu untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Ketika kamu melihat dia berubah, keinginanmu untuk mengakhiri hubungan toxic pun batal karena kamu yakin dia akan berubah seutuhnya.
Meskipun sudah berubah, percayalah buah dari perubahan itu gak bertahan lama kalau gak datang dari dalam dirinya sendiri. Lama-lama juga akan hilang kalau kamu gak lagi memantaunya.
Perasaan mengalahkan logika, itulah yang sering kali terjadi. Ketika perasaanmu yakin kalau dia adalah jodohmu, maka akan sulit bagimu untuk meninggalkannya begitu saja meskipun dia sudah berbuat banyak kesalahan.
Padahal, kenyataannya berbanding terbalik. Dia bukan jodohmu, cuma kamunya saja yang terlalu takut melepas karena belum siap jadi jomblo.
Banyak hal yang terjadi setelah putus cinta. Bukan hanya sedih, beberapa orang malah nekat melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri. Inilah yang menjadi ketakutanmu saat memutuskannya, makanya kamu tetap bertahan dalam perjalanan asmara yang toxic.
Padahal kalau dipikir-pikir, dia gak mungkin senekat itu. Dia bisa kok mendapatkan pacar baru, yang lebih dari kamu malah. Cuma dia memang butuh waktu untuk meredam kesedihannya sebelum kembali membuka hati.
Mengakhiri hubungan toxic pun semakin sulit kalau keluarga sudah tahu tentang hubungan kalian. Apalagi kalau orang tua sudah saling suka, mereka pasti akan mencari cara supaya kalian segera disahkan.
Makanya kalau dipikir-pikir, terlalu cepat memperkenalkan pacar ke orang tua saat usia hubunganmu masih seumur jagung. Lebih baik jalani hubungannya terlebih dahulu. Kalau sudah cocok, baru diperkenalkan sebagai bukti kalau kamu serius.
Kalau memang hubunganmu sudah toxic dari awal, lebih baik jangan dipertahankan. Kamu sendiri yang bakalan capek, makan hati lagi. Pikirkan dampak ke depannya, jadi kamu berani untuk let go.