5 Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan Sebelum Mulai PDKT ke Gebetan

Layaknya sebuah kompetisi, kamu juga harus mempertimbangkan siapa saja 'pesaingmu' nanti. Dengan melihat berapa banyak lawan jenis yang juga sedang naksir doi, kamu jadi bisa berspekulasi. Kira-kira seberapa besar peluang yang tersedia untukmu. 

Selain itu, karena tahu siapa saja lawan yang akan dihadapi kamu jadi bisa mempersiapkan diri, nih. Misalnya, mayoritas cowok itu adalah teman satu kampusnya. Sementara kamu tidak. Jadi di sini mereka lebih punya banyak kesempatan untuk bertemu dengannya saat di kampus. Maka di luar kampus, jadi kesempatanmu untuk mengejar ketinggalan. 

Dibandingkan naksir orang yang baru saja kamu kenal, suka sama teman satu kantor tentu membuat proses PDKT jadi lebih gampang. Setidaknya kamu sudah tahu sifat dia secara general itu seperti apa. Sementara dia juga telah mengenalmu dengan baik sebagai rekan kerja. 

Memang bakal agak canggung saat harus PDKT dengan kawan sendiri. Tapi bayangkan, ketika kamu melakukannya kepada orang yang baru dikenal. Tentu butuh proses pengenalan yang lebih panjang. Belum tentu juga sifat yang dia tunjukkan nanti asli. Bisa jadi, itu sekadar image yang sengaja dibangun demi menutupi kekurangannya. Nah, lho! 

Sekarang saatnya kamu menunjukkan kelebihanmu. Jadikan itu sebagai 'senjata' utama untuk memikat hatinya. Misalkan, kamu adalah orang yang romantis. Nah, bisa tuh menggunakan keromantisanmu untuk memberinya kejutan kecil yang membekas di hati. Seperti membutkannya puisi yang menyiratkan perasaanmu padanya.

Tak perlu takut ketika kamu merasa gak punya kelebihan apa-apa. Percayalah, semua orang pasti memiliki keunggulannya masing-masing. Kalau pun masih bingung, paling penting kamu harus jadi diri sendiri. Dengan menjadi versi terbaik dirimu, niscaya dia akan melirik ke arahmu, kok. 

Memang saat lagi PDKT nanti, kamu ingin serius menjalani prosesnya. Gak mau setengah-setengah, sehingga terlihat kurang niat. Takutnya doi jadi ilfeel dan pendekatanmu pun gagal total, deh. 

Gak ada salahnya totalitas dalam merebut hatinya. Tapi ingat, kamu punya banyak tanggung jawab yang gak kalah pentingnya. Jangan sampai karena menjadikan PDKT ini sebagai prioritas, pekerjaanmu jadi keteteran, ya! Belum tentu jadian, eh kamu malah kehilangan pekerjaan. Repot juga, kan? 

Namanya juga usaha, kadang harus berbuah pahit yakni gagal mencapai tujuannya. Seperti ketika ternyata, doi gak punya perasaan yang sama denganmu. Sehingga mau gak mau, kamu harus mundur karena cintamu sudah ditolak.

Gak perlu putus asa, anggap saja kalian tidak berjodoh. Tapi kalau belum siap ditolak, ya jangan jatuh cinta sekalian, dong. 

Ternyata PDKT itu juga perlu persiapan yang matang, ya! Sehingga kamu lebih siap dengan segala kemungkinan yang bakal terjadi. Kalau sudah mempertimbangkan kelima hal tadi, niscaya proses pendekatanmu ke gebetan nanti bisa berjalan mulus. Terlepas pada akhirnya kalian bakal jadian atau tidak. Kamu tetap bisa melewati setiap prosesnya dengan tenang. Semangat, ya pejuang cinta!