Hati-hati, 5 Celah yang Memungkinkan Terjadinya Perselingkuhan 

Kalau sudah menjadi pasangan suami istri, seharusnya gak ada lagi perasaan malu untuk membahas masalah seksual bersama pasangan. Jangan sampai hubungan sudah berjalan bertahun-tahun, tetapi ada yang merasa sangat gak nyaman dalam urusan ranjang.

Penting untuk diketahui, bahwa kepuasan seksual itu bukan cuma hak laki-laki. Perempuan pun berhak merasakannya. Makin buruk jika hubungan seksual yang selama ini dilakukan hanya membuat salah satu pihak kesakitan.

Bukan berarti kita materialistis. Namun kenyataannya, keuangan keluarga yang gak sehat hampir selalu menyebabkan konflik tajam dengan pasangan. Konflik yang bila gak lekas dicarikan solusi terbaik, membuat keduanya saling menjauh.

Renggangnya hubungan inilah yang menjadi celah untuk masuknya orang ketiga. Perlu untuk dimengerti bahwa masalah keuangan yang berpotensi berujung perselingkuhan gak melulu kesulitan keuangan.

Salah satu pihak melalaikan tanggung jawabnya berbagi biaya hidup juga bisa membuat pasangannya kelelahan. Terlebih dengan banyaknya tanggungan. Sekalipun penghasilannya terbilang amat besar, ini tetap bisa membuatnya jenuh berjuang sendirian.

Ia jadi merasa begitu nyaman saat bertemu seseorang yang bisa menjadi tempatnya bersandar. Atau justru, meremehkan pasangan yang kurang berdaya secara finansial dengan menunjukkan adanya orang lain yang lebih menjanjikan dan siap menggantikan posisinya.

Sudah berstatus suami istri selama sekian tahun gak menjamin keduanya benar-benar merasa terhubung secara batin, lho! Bisa karena tingginya kesibukan sehingga keduanya jarang bertemu. Bisa juga sering bertemu, tetapi komunikasinya kurang baik.

Misal, gak pernah bicara dari hati ke hati. Bahan obrolan hanyalah hal-hal yang umum. Ibaratnya, percakapan itu hanya sebatas di permukaan, gak mengangkat hal-hal yang lebih mendalam.

Wajar jika hubungan seperti ini akan terasa sebagai status belaka. Terasa datar dan kering kasih sayang. Akibatnya, saat salah satu bertemu orang yang lebih menarik, dia seperti gak ingat sedikit pun tentang pasangannya.

Bagaimanapun, mantan adalah seseorang yang pernah merebut hati kita. Bahkan sebelum hadirnya pasangan kita yang sekarang. Apalagi bila dahulu hubungan dengan sang mantan bertahan cukup lama dan perpisahannya bukan karena sudah gak cinta lagi.

Namun misalnya, terganjal restu orang tua. Jelas, kemunculan mantan dapat menjadi ancaman dalam hubungan kita dengan pasangan. Gak aneh bila kita sampai berpikir mungkin inilah tanda-tanda dia jodoh sejati kita.

Harus hati-hati sekali ya! Begitu kita meyakini ‘tanda palsu’ seperti ini, hubungan kita dengan pasangan akan menjadi taruhannya. Ingatkan diri sendiri untuk fokus menatap masa depan dengan pasangan saat ini. Bukan tenggelam dalam romansa masa lalu.

Kalau kita sering menceritakan masalah pribadi pada orang lain, artinya cuma satu. Kita merasa nyaman dengannya. Padahal, rasa nyaman ini segalanya dalam hubungan. Maka gak heran kalau yang semula hanya teman curhat, lama-kelamaan bisa berubah jadi kekasih gelap.

Maka lagi-lagi, hati-hati. Selagi masih ada keluarga yang bisa dipercaya, lebih baik curhatnya pada keluarga saja. Terlebih masalah-masalah dengan pasangan. Jangan sampai jadi lebih nyaman dengan orang lain ketimbang dengan pasangan.

Sampai terjadinya perselingkuhan memang bukti gak kuatnya seseorang memegang komitmen. Sebab jika kuat dalam berkomitmen, sebanyak apa pun godaan atau ujian, perselingkuhan tetap gak akan terjadi.

Namun dengan mengetahui 5 celah di atas, semoga kita bisa menambah pertahanan diri dan keluarga dari ancaman perselingkuhan.