5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasil

Pertemanan low-maintenance tetap butuh usaha agar langgeng

Apa yang membuat sebuah pertemanan menjadi langgeng? Komunikasi yang intens? Jadwal bertemu minimal seminggu sekali? Percakapan yang bisa berlangsung selama berjam-jam?

Akhir-akhir ini, kita semakin sering mendengar istilah low-maintenance friendship untuk menggambarkan pertemanan yang berkebalikan dari deskripsi di atas. Tipe pertemanan ini dianggap tidak membutuhkan effort besar untuk dijaga; tidak perlu sering bertemu dan berkomunikasi seperlunya atau sesuai mood saja. Walaupun terdengar mudah dijalani, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pertemanan low-maintenance ini bisa bertahan. Apa saja syaratnya? Yuk, simak di bawah ini!

1. Terbuka dari awal

5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasililustrasi berjalan-jalan (pexels.com/Armin Rimoldi)

Seperti yang sudah disinggung, enaknya pertemanan low-maintenance adalah kamu dan temanmu tidak wajib terus berbicara. Apakah kamu dan temanmu sedang sibuk sehingga tidak bisa berbasa-basi? Tenang, di pertemanan ini, kalian tidak diwajibkan untuk berbasa-basi kalau tidak bisa. Apakah kamu atau temanmu sedang mengalami masalah yang membuat kalian tidak mood untuk berbicara dalam waktu yang lama? Dalam pertemanan low-maintenance, teman harus saling memberikan ruang kepada teman lainnya.

Pertemanan low-maintenance memang ideal untuk orang-orang yang tidak suka selalu diwajibkan untuk mengobrol. Meskipun begitu, kamu harus tetap selalu terbuka dengan temanmu. Kalau temanmu mengirim pesan dan kamu sedang tidak ingin menjawabnya, setidaknya beritahukan hal itu. Kamu tidak perlu mengirim pesan panjang, tapi tetap harus memberitahu temanmu bahwa ada hal yang membuatmu sedang tidak ingin berbicara. Hargai temanmu dengan tidak ghosting dia.

2. Ada usaha dari kedua pihak

5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasililustrasi orang mengobrol (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Memang, kondisi setiap orang berbeda-beda. Ada yang hidupnya menyenangkan, ada pula yang sedang diliputi masalah atau kesibukan. Konsep pertemanan low-maintenance ini dibuat untuk membuat nyaman orang-orang yang kehidupannya menyulitkan mereka untuk menjaga komunikasi dengan orang lain.

Namun, itu bukan berarti satu pihak hanya perlu terus mengandalkan pihak lainnya. Kalau temanmu sudah sering memulai percakapan selama sebulan terakhir, sekali-kali kamu bisa yang berinisiatif untuk memulainya. Kalau kamu yang selalu berusaha mencari tempat menarik untuk berkumpul, suatu saat temanmu lah yang harus mencari tempat berkumpul itu.

Baca Juga: 7 Etika Meminta Info Lowongan Kerja pada Teman, Jaga Pertemanan

3. Siap di masa darurat

5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasililustrasi teman mengobrol. (pexels.com/Armin Rimoldi)

Kadang teman ada untuk meramaikan suasana dari kebosanan. Teman juga akan hadir untuk bersama-sama merayakan hal-hal menarik dalam hidupmu. Tidak jarang pula teman dibutuhkan untuk menjagamu dari melakukan hal-hal konyol.

Selain itu semua, tentunya teman diperlukan di saat-saat darurat. Walaupun kamu dan temanmu sepakat untuk menjalani pertemanan low-maintenance, itu bukan berarti kamu bisa mengabaikannya di saat ia membutuhkan. Ketika ia sedang merasa sedih dan membutuhkan teman curhat segera, atau ketika ia mengalami masalah dan butuh bantuan, kamu harus ada untuknya.

4. Tepati janji

5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasililustrasi panggilan Zoom (unsplash.com/charlesdeluvio)

Ada banyak alasan kenapa pertemanan bisa menjadi low-maintenance. Bisa jadi karena kamu dan temanmu sedang disibukan dengan keperluan lain. Ada juga kemungkinan karena salah satu pihak sedang merasa down sehingga tidak mood untuk mengobrol.

Makanya, kadang bertemu dengan teman low-maintenance bisa menjadi susah untuk dilakukan. Oleh karenanya, kalau kamu dan temanmu ada janji untuk bertemu, usahakan untuk selalu menepatinya. Datanglah tepat waktu karena waktu kalian berharga. Ini berlaku untuk semua jenis janji, baik janji bertemu secara tatap muka, atau bahkan sekadar janji menelepon atau mengobrol lewat video call.

5. Sibukkan diri

5 Syarat agar Pertemanan Low-Maintenance Berhasililustrasi seseorang menyapu (pexels.com/RODNAE Productions)

Pertemanan low-maintenance memang menyenangkan karena sangat fleksibel. Namun, di sisi lain, tipe pertemanan ini bisa membuatmu menjadi merasa kesepian. Sifat ketergantungan dalam jenis pertemanan ini bisa membuatmu tersiksa sendiri. Makanya, kamu harus bisa menyibukkan diri agar tidak merasa hampa ketika temanmu sedang tidak bisa diajak mengobrol.

Kamu bisa mengisi waktu dengan mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan, membersihkan rumah, ataupun mencoba hobi baru. Kamu juga dapat menggunakan waktu ini untuk mengobrol dengan orang-orang lain, seperti keluarga, tetangga, teman lain yang sedang tidak sibuk, atau bahkan bermain dengan hewan peliharaan. Waktu kosong ini juga akan sangat berguna jika kamu isi dengan me time. Pergilah ke suatu tempat dan manjakan dirimu sendiri tanpa perlu ditemani orang lain.

Walaupun pertemanan low-maintenance ditandai dengan percakapan yang tidak selalu intens, komunikasi tetap menjadi kunci utamanya. Pastikan kamu selalu terbuka dengan temanmu agar ia tetap merasa dihargai. Selain itu, manfaatkanlah waktu bersama yang kalian miliki dengan semaksimal mungkin.

Baca Juga: 4 Ciri Pertemanan yang Terlihat Asyik di Luar tapi Dalamnya Toksik

Helmi Elena Photo Verified Writer Helmi Elena

Writer | Reader | Cat lover Yuk, mengobrol dengan saya di Instagram @coffeeandgraphite

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya