Cut Off Pertemanan itu Normal, Jika 5 Hal ini Terjadi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kata cut off dalam pertemanan viral dan jadi pembahasan netizen gara-gara content creator TikTok Bella Tobing yang menyatakan bahwa ia tidak berteman lagi dengan Reizuka Ari.
Bella menyinggung soal perilaku cut off teman dari sekitar ketika terjadi konflik atau masalah. Istilah cut off pertemanan ini kadang masih dipahami sebagai sesuatu yang buruk. Padahal sebetulnya cutting off teman dari hidup kita itu boleh-boleh saja, asalkan harus perhatiankan hal berikut ini!
1. Teman lebih banyak merugikan
Sebetulnya teman kita lebih banyak menguntungkan atau merugikan kita? Bukannya jadi sosok yang mendukung kita tapi malah sering bergosip, berbohong dan menjatuhkan kita. Atau bahkan teman jadi sosok yang merugikan dalam hal materi juga, entah misalnya karena mencuri, menipu, atau memeras kita.
Kalau sudah lama seperti ini dan teman kita tidak menunjukkan itikad untuk berubah, sepertinya kita juga gak bisa mempertahankannya dalam hidup kita, kan?
2. Bikin bad mood dan sakit hati
Kalau urusan mood, kadang hal itu memang balik lagi pada diri kita sendiri dan berbagai faktor yang mungkin merusak mood kita. Tapi kalau kita sadar perasaan yang buruk selalu datang dari teman kita, bahkan jika dia sampai membuat kita sakit hati berkali-kali, berarti memang ada yang salah dalam pertemanan kita dengannya.
Coba evaluasi dulu deh! Apakah kita kerap merasa lebih bahagia dan tenang setiap kali bertemu dengan teman atau kita malah merasa terbebani dan bete?
3. Toxic banget!
Editor’s picks
Ini tentu red flag yang paling jelas, guys! Teman yang toxic bukan cuma membuat kita merasa buruk, tetapi juga bisa sampai membahayakan kita.
Hati-hati terhadap teman yang sering gaslighting, menjelek-jelekan, memanipulasi, hingga mengancam diri kita. Kalau teman seperti ini, lebih baik kita cut off saja agar tidak mengganggu hidup kita lagi, ya!
Baca Juga: 5 Faktor yang Merusak Hubungan Pertemanan, Kamu Pernah Mengalami?
4. Pikirkan dengan matang
Meski kadang kesal, tak jarang perasaan tersebut hanya sementara dan lebih dilandasi oleh emosi atau ketegangan sesaat antara kita dan teman.
Sebelum langsung menyatakan cutting off pertemanan, pikirkan dulu: sudahkah kita mengajak teman mengobrol dengan kepala dingin, berusaha memahami satu sama lain, dan berupaya memperbaiki hubungan? Kalau sudah dilakukan dan tidak ada perubahan, berarti kita dan dia memang tidak cocok.
5. Jangan berakhir dengan bermusuhan
Mengakhiri hubungan pertemanan tidak harus dengan bermusuhan, ya! Putusnya hubungan pertemanan cukuplah untuk menempatkan kita dan dia jadi sekedar orang yang pernah saling mengenal satu sama lain.
Setelah pertemanan usai, lebih baik kita fokus urusi urusan kita sendiri dan menjalin hubungan dengan teman baru, alih-alih sibuk menunjukkan sikap permusuhan terhadapnya.
Jadi kalau mau cut off pertemanan jangan sampai bermusuhan ya guys! Cukup dilepaskan saja dengan hati ikhlas.
Baca Juga: 5 Cara Membentuk Pertemanan yang Positif, Kuncinya Sama-sama Suportif!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.