Bergabung dalam organisasi mengharuskan kita untuk terlibat aktif dalam berbagai macam kegiatan. Karena itu, tak jarang pula muncul adanya cinlok alias cinta lokasi. Dimulai dari teman, lalu muncul ketertarikan dan berakhir jadian.
Sisi positifnya, jadi sering ketemu karena bergabung dalam satu organisasi. Tapi gak semudah yang dibayangkan, menjalin hubungan dengan teman seorganisasi punya tantangannya sendiri, lho! Simak penjelasannya di bawah ini.
Namanya satu organisasi, pasti akan ada waktu di mana kamu dan dia dituntut untuk bekerja secara profesional. Contoh, seperti OSIS atau organisasi kampus. Saat ada event atau acara besar, tak peduli sedang dalam state apa hubungan kalian, kamu dan doi tetap harus bisa bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.
Nah, biasanya tantangan bermula ketika timbul gesekan antara kamu dan dia. Seburuk dan secanggung apa pun tetap harus bisa profesional saat menyangkut kegiatan organisasi. Masalah pribadi harus dikesampingkan dulu.
Saat menjalin hubungan, pasti teman-temanmu tahu. Apalagi dalam satu organisasi. Cepat atau lambat, semua anggota akan tahu kalau kalian menjalin hubungan.
Namun, tidak semua orang dalam organisasi itu kamu kenal akrab. Pasti ada satu-dua yang hanya sebatas “tahu nama”. Sedikit canggung ia tahu dengan siapa kamu menjalin hubungan. Belum lagi kemungkinan tersebarnya gosip, karena orang-orang akan kepo dengan hubungan kalian.
Awalnya, menyenangkan membayangkan betapa kalian akan sering ketemu karena bergabung dalam organisasi yang sama. Tapi hati-hati, guys. Bertemu lebih sering bisa membuat kalian merasa bosan.
Ini bisa menjadi bibit yang kelak memicu pertengkaran dalam hubungan. Kalau gak bisa jaga komitmen, malah menjadi bumerang bagi satu sama lain. Karena itu, menjadi tantangan tersendiri untuk menjalin hubungan dengan teman satu organisasi.
Ingat, organisasi tidak hanya soal kamu dan dia. Organisasi melibatkan banyak orang dan pihak. Sama halnya dengan kamu yang harus bekerja dengan teman lain, tidak menutup kemungkinan untuk ia berinteraksi dengan lawan jenis.
Nah, di sini responmu diuji. Apa kamu akan bersikap cemburuan dan posesif, atau justru kalem dan cool karena kamu percaya dengan pasanganmu. Rasa cemburu yang berlebihan bisa memicu pertengkaran. Jadi perlu dipikir baik-baik risikonya.
Saat sekolah atau kampus hendak mengadakan acara, pasti tim organisasi akan mengadakan banyak rapat. Belum tentu kamu dan doi akan sepaham dalam rapat tersebut.
Ketika pendapat kalian bergesekan, ini bisa berdampak ke perasaan. Misal, ketika idemu ditolak. Atau ketika kamu dan doi berbeda pendapat. Kalau dengan teman, pasti biasa. Tapi rasanya berbeda saat pacarmu yang melakukannya.
Satu hal yang perlu diingat, kamu tidak boleh mencampuradukkan urusan organisasi dengan perasaan. Profesionalitas adalah hal yang penting bila kamu ingin menjaga hubunganmu tetap langgeng.
Walau banyak tantangan, nggak perlu khawatir. Asal kamu bisa membagi waktu dan tahu prioritas, niscaya semua akan baik-baik saja.