Hentikan! Ini 5 Alasan Sederhana Jangan Mau Jadi Bucin Abadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bucin alias budak cinta biasanya merujuk pada orang-orang tertentu yang memiliki ketertarikan lebih terhadap segala hal berbau asmara. Pada situasi tertentu, si bucin akan menempatkan urusan cinta pada urutan pertama dari sekian banyak hal penting dalam kehidupannya.
Rela melakukan apa saja demi cinta, seorang bucin kerap mengorbankan perasaannya sendiri demi membahagiakan pasangannya. Berikut ini beberapa alasan jangan terlalu bernafsu menjadi bucin karena ada hal-hal indah lainnya yang juga bisa bikin hidup kamu tetap bahagia.
1. Kamu tidak punya waktu untuk memanjakan diri sendiri
Karena diperbudak oleh cinta, seorang bucin biasanya memang akan selalu menjadikan asmara sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Akibatnya, urusan-urusan penting lainnya menjadi terbengkalai dan terkadang membuat rumit urusan. Biasa memanjakan pasangannya membuatnya lupa untuk memanjakan diri sendiri.
2. Kamu juga harus punya perhatian pada keluarga, teman, dan lingkungan sosial lainnya
Memang sih, semua orang juga sepakat bahwa cinta itu memberikan kebahagiaan luar biasa bagi pelakunya. Namun ingat, kamu hidup dalam lingkungan sosial dan tak bisa melupakan begitu saja keberadaan mereka.
Jika sering menghabiskan banyak waktu hanya untuk pasangan, kamu tak akan lagi bisa memberikan perhatian lebih kepada keluarga, sahabat, dan lingkungan sosial lainnya.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Wajib Meninggalkan Pasangan yang Melanggar Komitmen
3. Urusan asmara hanya sekian persen dari urusan seluruh kehidupan
Editor’s picks
Oh, tentu saja, urusan asmara hanya merupakan sekian persen dari seluruh urusan penting dalam kehidupan. Menyadari bahwa kehidupan ini tidak melulu harus berurusan dengan cinta, kamu tentu tak akan terlalu dalam mengagungkan asmara.
Ingat, cinta kepada pasangan hanya merupakan sebuah ungkapan gombal yang akan berubah dengan cepat tergantung situasi dan kondisi yang kamu rasakan. Cinta yang sejati sesungguhnya berasal dari hati yang bisa merasakan betapa dekat dirinya dengan Sang Pencipta.
4. Kamu rentan terkena sakit hati, kecewa, dan luka akibat cinta
Karena kebahagiaan urusan cinta sifatnya semu, kamu akan rentan merasakan sakit hati, kecewa, dan terluka. Apalagi jika mendapat penghianatan cinta, kamu akan merasakan luka mendalam dua kali lipat dari rasa kecewa yang biasa kamu alami sebelumnya.
Cintailah orang lain sekadarnya karena sejatinya rasa cinta bisa berubah jadi benci jika kamu tak pandai-pandai menjaga hati.
5. Seiring bertambahnya usia, cinta biasanya turun urutan prioritas dalam kehidupan
Seiring dengan bertambahnya usia, manusia memang biasanya akan lebih memikirkan hal-hal penting dalam kehidupan selain masalah asmara. Urusan cinta bukan lagi menjadi prioritas hidupnya karena ada banyak tuntutan-tuntutan lain yang akan ditemui saat orang sudah mencapai batas usia tertentu.
Lah, kalau usia sudah banyak, tapi masih galau akibat cinta, kapan mau memikirkan urusan penting lainnya?
Yah, mencecap asmara di masa muda sih boleh-boleh saja karena pada beberapa situasi bisa memberikan semangat hidup. Namun, jika kamu sudah diperbudak cinta dan menyebabkan kamu kehilangan banyak waktu untuk hal-hal penting lainnya, mendingan pensiun jadi bucin dari sekarang. Cintai orang sekadarnya, benci orang juga sekadarnya!
Baca Juga: Gak Perlu Marah, 5 Kelakuan Pasangan Ini Wajar dan Manusiawi kok
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.