Sudahlah dia hanya pelangi yang mewarnai mu hanya sesaat. Tidak perlu mengharapkannya lagi yang bukan jalanku. Karena sang pengkhianat sangat cocok dengan penggoda biarkanlah mereka hancur bersama. Pada akhirnya aku akan dilupakan dan diingat kembali ketika dibutuhkan. Ini sudah takdir Tuhan.
Dulu aku ingin mengenali mu dengan caraku sendiri tanpa mendengar baik buruknya penilaian orang tentang mu. Tahap demi tahap sudah kulalui lika-liku petualangan cinta bersamamu. Seberapa dalam cintamu kepadaku? Apakah sedalam lautan atau hanya sebuah harapan kosong?
Cukup sekali saja ku pernah merasakan pedihnya hati ini. Kau menggerogoti hati ini sehingga tak berfungsi lagi. Kau hancurkan semuanya hingga menjadi berkeping-keping. Mimpi-mimpiku yang hancur lebur dan hatiku yang remuk redam. Sakit yang luar biasa, tak tahan lagi rasanya. Sumpah! Ingin kuakhiri saja semua ini.
Apa kau masih peduli? Tidak kan? Toh kita sudah berada di jalan yang berbeda. Kau ke Timur sedangkan aku ke Barat. Kau pergi dimana matahari menyinari dunia dan mendapatkan kehangatan yang luar biasa sedangkan aku kau biarkan terpuruk di dalam kegelapan, sunyi dan gelap gulita. Apakah ini cinta yang ku dambakan bersama mu? Kurasa tidak.
Sudah saatnya aku bangkit dari keterpurukan ini. Bukannya aku menyerah tapi bijaksana dan mengerti kapan harus berhenti mengejarmu. Aku bisa tanpa mu. Aku bisa melupakan semua kenangan indah kita bersama. Menuju lembaran baru dan move on dari mu untuk selama-lamanya. Kegagalan cinta menjadikan kekuatan dari pelajaran hidup.
Pahitnya dan cobaan hidup yang didapat untuk memunculkan harapan baru. Harapan itu akan ku jadikan pondasi yang kokoh untuk membangun sebuah ikatan cinta yang baru. Dimana dua insan saling menjaga keharmonisan dan saling mengerti apa makna dari sebuah cinta.