ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alena Darmel)
Luka yang ditimbulkan oleh perselingkuhan bisa menyebabkan trauma mendalam dan sulit mengembalikan kepercayaan dalam hubungan seperti semula. Banyak orang memilih untuk menyudahi hubungan setelah memergoki pasangannya berselingkuh, namun gak sedikit juga yang memutuskan untuk memaafkan dan tetap mempertahankan hubungan.
Dalam Journal of Sex and Marital Therapy yang dirilis pada tahun 2020, sebanyak 21,8 persen korban perselingkuhan memilih untuk mempertahankan hubungan dan memaafkan pasangannya meski sudah ketahuan berselingkuh. Jumlah ini lebih besar dari golongan korban perselingkuhan yang memilih untuk menyudahi hubungan, persentasenya hanya 20,4 persen.
Hasil survei ini juga mengungkap fakta yang mengejutkan, ternyata sebanyak 31,3 persen pelaku perselingkuhan sesekali masih menghubungi atau mencari kabar tentang teman selingkuhnya, meski hubungan terlarang itu sudah terbongkar.
Dari beberapa hasil riset di atas, bisa disimpulkan bahwa komitmen adalah harga mati untuk menjaga keutuhan hubungan. Banyak alasan yang bisa mendasari seseorang berselingkuh, tapi semua itu bisa dihindari jika memiliki komitmen yang tinggi terhadap pasangannya. Jaga kesetiaanmu, ya!