5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dingin

Berkaitan dengan proses pengendalian emosi dan perasaan

Biasanya orang yang jatuh cinta akan mengalami fase kasmaran di mana hari-hari yang dijalani begitu indah, bahkan dunia terasa milik berdua.

Perasaan menggebu-gebu saat jatuh cinta biasanya terjadi di fase awal. Kemudian setelah mengarungi cinta lebih dalam, kita akan dihadapkan dengan kenyataan bahwa jatuh cinta tak melulu tentang kesenangan.

Ada beragam dinamika perasaan di dalamnya, sebut saja bahagia, sedih, kecewa, marah, dan masih banyak lagi sehingga kita perlu memahami jatuh cinta dengan kepala dingin. Hal itu guna menyikapinya dengan kebijaksanaan.

1. Perasaan menggebu-gebu saat jatuh cinta sejatinya tidak terjadi sepanjang momen dalam hidup

5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dinginilustrasi pasangan kurang harmonis (pexels.com/SHVETS production)

Fase jatuh cinta cenderung menjadi momen yang paling indah. Sebab hal itu menjadi titik awal sebelum kita benar-benar mengenal cinta lebih dalam. Maka, jangan pernah berpikir bahwa jalinan cinta di fase berikutnya tetap mengalami perasaan serupa. Pasalnya, keindahan itu hanya terjadi di awal.

Semakin kita menyelami cinta lebih dalam, kita akan diperlihatkan dengan sisi selain kebahagiaan bahwa keindahan itu tak terjadi sepanjang momen dalam hidup kita. Menyadari realita tersebut akan membuat kita lebih bijak dalam menyikapi gejolak cinta yang cenderung terasa intens.

2. Cinta tak hanya persoalan bahagia, melainkan melibatkan beragam perasaan di dalamnya

5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dinginilustrasi pasangan menghadapi masalah dalam hubungan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Memahami cinta dengan kepala dingin akan membuat pikiran kita lebih terbuka. Hal itu juga membuat tindakan yang kita lakukan saat jatuh cinta cenderung lebih bijak. Sebab cinta bukan hanya tentang bahagia, namun juga melibatkan perasaan yang lain.

Ada perasaan sedih maupun kecewa yang mengikuti setiap perjalanan cinta. Maka, saat kita berpikir bahwa cinta adalah tentang bahagia, maka kita akan terjerumus dalam ekspektasi yang mendatangkan luka. Jika tidak ingin hal itu terjadi, maka kita perlu lebih dewasa dalam menyikapi cinta.

Baca Juga: 5 Dinamika dalam Hubungan saat Memiliki Pasangan yang Ambisius

3. Memahami bahwa setiap orang akan mengalami perkembangan, termasuk orang yang kita cintai

5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dinginilustrasi pasangan baru (pexels.com/Phil Nguyen)

Manusia pada dasarnya selalu berkembang lantaran mengalami beragam pengalaman dalam hidup sehingga sangat memungkinkan terjadinya perubahan dari dalam diri seseorang. Sebab pengalaman yang terjadi bisa mempengaruhi pola pikir kemudian tindakan.

Jila kita tak memahami hal tersebut dengan tepat, maka kita akan melihat perubahan dalam diri pasangan dari sudut pandang negatif. Padahal perubahan itu sejatinya kepastian dalam hidup dan kita yang harus mau beradaptasi apabila mencintainya dengan tulus. Ingat, mencintai seseorang bukan artinya kita bisa mengubahnya supaya menjadi seperti yang diinginkan.

4. Dalam mencintai seseorang, jangan hanya mengandalkan nurani, namun libatkan juga logika

5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dinginilustrasi pasangan jatuh cinta (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meski cinta adalah persoalan perasaan, namun dalam kenyataannya kita juga perlu logika dalam menanggapinya. Cinta yang melibatkan nurani semata justru rentan menjerumuskan.

Mengandalkan hati nurani saja cenderung membuat kita tak bisa memandang sesuatu dengan jelas mengenai pilihan yang tepat ataupun keliru sehingga diperlukan takaran yang pas dalam mencintai seseorang supaya logika kita tetap berjalan. Sebab cinta yang dilandasi dengan perasaan semata hanya akan menciptakan nafsu. Untuk itu, diperlukan kedua hal tersebut supaya perasaan cinta bisa tersalurkan dengan semestinya.

5. Mencintai seseorang artinya kita berani untuk menerima patah hati

5 Pentingnya Kesadaran Memahami Rasa Cinta dengan Kepala Dinginilustrasi saling meninggalkan (pexels.com/Dương Nhân)

Puncak dari perasaan cinta itu sendiri yakni patah hati. Perasaan sakit hati yang bisa disebabkan lantaran ditolak, dikhianati, bahkan karena perpisahan yang harus dihadapi. Sebab cinta datang sepaket dengan patah hati di dalamnya. Jika bukan karena dia yang menyakiti, maka kitalah yang menyakiti diri sendiri atas perasaan cinta tersebut.

Menyikapi setiap fase jatuh cinta dengan kepala dingin akan membuat kita lebih tenang dan tidak menggebu-gebu. Sebab perasaan cinta bisa membawa pada petaka apabila tidak dikendalikan dengan baik. Sehingga kita bisa memperoleh dampak positif dari perasaan cinta apabila menggunakannya secara bijak.

Maka cintailah seseorang dengan sewajarnya. Cintai seseorang tanpa merasa memilikinya. Sebab cinta adalah kebebasan berekspresi yang seharusnya bisa membuat kita lebih termotivasi dalam menjalani hidup, alih-alih terbelenggu dalam emosi negatif yang dapat merenggut fokus dalam diri.

Baca Juga: Apa Itu Transit Love? Istilah Percintaan di Korea yang sedang Viral 

Izah Cahya Photo Verified Writer Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya