Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Lakukan 5 Hal Ini Kalau Gak Mau Dibilang Lebay sama Gebetan

Ilustrasi mengintip ponsel pacar. (pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi mengintip ponsel pacar. (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebelum resmi jadian, biasanya seseorang akan melakukan pendekatan alias pdkt ke gebetannya. Di masa-masa ini, biasanya kamu sebagai si pengejar cinta akan melakukan segala upaya supaya bisa menarik perhatiannya. Mulai dari memberikan perhatian, sampai membelikan beberapa barang kesukaannya. Itu semua dilakukan demi menunjukkan kalau kamu bersungguh-sungguh mencintainya.

Akan tetapi, jangan sampai sikap yang kamu tunjukkan ke dia justru membuatnya menganggapmu berlebihan atau lebay, ya! Seperti jika kamu melakukan kelima sikap berikut. Jangan heran deh, kalau pelan tapi pasti si dia justru jadi ilfeel dan menjauh darimu. 

1. Mengirimkan ucapan "selamat" secara rutin setiap hari

pexels/ Davide De Giovanni
pexels/ Davide De Giovanni

Menyapa gebetan di pagi hari dengan mengucapkan "selamat pagi" melalui telepon atau pesan singkat, memang terlihat manis. Tapi jika itu kamu lakukan hampir setiap hari, bahkan tiga kali sehari lama-lama dia bakal merasa terganggu, lho. Ditambah lagi, setelah ucapan itu gak ada obrolan lain yang bisa kalian bahas. 

Basa-basi sih boleh-boleh saja, terpenting harus tahu porsinya. Jangan sampai chat yang kamu kirimkan ke dia hanya seputar "selamat pagi", "selamat siang", "selamat malam". Ingat kamu bukan pegawai mini market. 

2. Sok tahu tentang apa yang dia suka dan tidak suka

pexels/ Elle Hughes
pexels/ Elle Hughes

Saat sedang pdkt, wajar kalau kamu mencoba mengulik informasi tentang gebetan dari berbagai sumber. Mulai dari stalking akun medsosnya, sampai bertanya langsung pada orang-orang terdekatnya. Informasi apa pun yang didapat, ada baiknya kamu saring dulu dengan teliti. Jangan hanya karena modal "katanya" kamu jadi sok paling mengerti apa yang dia mau.

Misalnya, kamu dapat info kalau saat ini dia lagi suka banget makan es krim. Tanpa pikir panjang lagi, kamu langsung membelikannya es krim sebagai kejutan. Padahal, berita tersebut belum tentu benar. Nah, jadinya malah rugi materi dan malu sendiri kan?

3. Memberikan perhatian secara berlebihan bahkan terkesan mengganggu

Ilustrasi gebetan (pexels/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi gebetan (pexels/ Andrea Piacquadio)

Cara paling mudah mengambil hati gebetan adalah dengan memberinya perhatian. Tapi tak lantas itu kamu jadikan kesempatan untuk menghujaninya dengan perhatian yang berlebihan. Karena bukannya tertarik padamu, dia justru bisa merasa terganggu dan menjauh. 

Berikan dia perhatian sewajarnya saja, lihat dulu apakah sikapmu ini mendapat respon positif darinya atau tidak. Sebab kalau niat baikmu itu gak dapat balasan sepadan darinya, sama saja kamu sudah buang-buang waktu.

4. Berlagak akrab dengan keluarga dan teman-teman dekatnya

pexels/ Sharefaith
pexels/ Sharefaith

Ingat, kamu belum menjadi pacarnya. Jadi ada baiknya menahan diri dan gak terlihat terlalu mencolok di depan teman-teman dekat apalagi keluarganya. Mungkin sebelumnya kamu sudah mengenal mereka lebih dulu, tapi tetap jaga sikapmu sewajarnya saja ya. Kalau memang sebelumnya kamu gak begitu akrab dengan teman-teman dan keluarganya, ya jangan mendadak jadi sok akrab. 

Kamu juga harus menjaga harga dirimu dong. Bersikap seperlunya akan menghindarkanmu dari label "lebay" darinya. 

5. Menunjukkan kekayaan secara terang-terangan supaya dia terpukau

pexels/ Andrea Piacquadio
pexels/ Andrea Piacquadio

Tidak semua orang bakal terpukau dengan harta yang melimpah. Kalau kebetulan kamu termasuk orang kaya, tak perlu sampai menunjukkan kekayaan materimu di depan gebetan. Kalau salah terima, dia akan berpikir kamu menganggapnya matre. Lagi pula, pamer harta hanya akan membuatmu terlihat lebay. Gak heran kalau gebetanmu langsung balik kanan dan malas meladenimu lagi. 

Nah, itu tadi lima sikap yang baiknya kamu hindari supaya gak dibilang lebay sama gebetan. Lakukan pendekatan sewajarnya saja, jadilah dirimu sendiri dan buat dia terpikat karena ketulusan dan kesederhanaanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angel Rose
EditorAngel Rose
Follow Us