Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi love scam dalam hubungan yang sering gak kamu sadari (pexels.com/Ekam Juneja)
ilustrasi love scam dalam hubungan yang sering gak kamu sadari (pexels.com/Ekam Juneja)

Kadang kita gak sadar kalau pasangan atau seseorang yang sedang dekat ternyata punya niat yang gak baik. Fenomena ini dikenal dengan istilah love scam, yaitu penipuan dalam hubungan yang bertujuan untuk memanfaatkan emosi, uang, atau bahkan reputasi seseorang. Love scam sering terjadi tanpa disadari, terutama karena pelaku sangat pandai menyembunyikan niatnya di balik kata-kata manis atau perhatian yang berlebihan.

Nah, yang bikin love scam ini susah dideteksi adalah karena modusnya beragam dan kadang "terbungkus" dengan cara yang tampak wajar. Banyak korban yang akhirnya merasa malu untuk mengakui kalau mereka jadi sasaran, karena takut dianggap bodoh atau terlalu gampang percaya. Padahal, siapa pun bisa jadi korban. Oleh karena itu, penting banget buat kita mengenali jenis love scam yang sering terjadi, biar gak terjebak. Yuk, simak pembahasan berikut ini!

1. Financial scamming atau manipulasi demi uang

ilustrasi financial scamming (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jenis love scam yang satu ini cukup umum terjadi, terutama di era digital. Pelaku biasanya mendekati korban dengan menampilkan diri sebagai pasangan ideal, memberikan perhatian, dan membangun kepercayaan. Setelah hubungan terasa kuat, mereka mulai menceritakan “masalah keuangan” yang menimpa mereka, seperti butuh biaya operasi, kehilangan pekerjaan, atau bisnis yang hampir bangkrut.

Karena sudah terlanjur percaya, korban seringkali merasa iba dan rela membantu secara finansial. Tragisnya, pelaku sering memanfaatkan rasa bersalah korban untuk meminta lebih banyak uang. Misalnya, mereka bilang kalau bantuan itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup mereka. Modus seperti ini seringkali sulit dikenali, karena pelaku biasanya pintar merangkai cerita yang masuk akal. Jangan sampai, rasa empati kamu dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan.

2. Catfishing alias pakai identitas palsu untuk menipu

ilustrasi catfish (pexels.com/Kaique Rocha)

Pernah dengar istilah catfishing? Ini adalah modus love scam di mana pelaku menggunakan identitas palsu untuk mendekati korbannya. Mereka bisa mencuri foto orang lain, membuat profil palsu di media sosial, dan berpura-pura menjadi seseorang yang menarik. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari mencari perhatian hingga mengambil keuntungan finansial.

Catfishing seringkali berhasil karena korban merasa bahwa mereka berkomunikasi dengan seseorang yang “sempurna”. Pelaku biasanya menghindari pertemuan langsung dengan berbagai alasan, sehingga sulit bagi korban untuk memverifikasi identitas mereka. Supaya kamu gak terjebak, selalu pastikan identitas orang yang kamu kenal secara online, dan jangan terlalu cepat memberikan informasi pribadi.

3. Emotional exploitation atau manipulasi perasaan

ilustrasi emotional exploitation (pexels.com/RDNE Stock project)

Jenis love scam ini mungkin yang paling sulit dikenali, karena pelaku memanfaatkan emosi korban secara halus. Mereka bisa memanipulasi perasaan kamu dengan membuat kamu merasa bersalah, takut, atau bahkan tergantung secara emosional. Misalnya, pelaku bisa berpura-pura sangat bergantung pada kamu, sehingga kamu merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka.

Pelaku sering menggunakan taktik gaslighting, yaitu membuat kamu meragukan realitas atau perasaanmu sendiri. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, “Kamu terlalu sensitif” atau “Itu cuma imajinasi kamu aja.” Jika dibiarkan, jenis manipulasi ini bisa merusak kepercayaan diri kamu dan membuat kamu sulit keluar dari hubungan tersebut.

4. Love bombing

ilustrasi love bombing (pexels.com/cottonbro studio)

Di awal hubungan, pelaku love bombing akan membanjiri kamu dengan perhatian, pujian, dan hadiah. Mereka membuat kamu merasa istimewa dan sulit untuk menolak pesona mereka. Tapi begitu kamu mulai merasa nyaman, mereka akan mengubah sikap dan mulai menunjukkan kontrol yang berlebihan.

Pelaku biasanya ingin memastikan bahwa kamu hanya bergantung pada mereka, sehingga mereka bisa lebih mudah memanipulasi kamu. Kalau kamu merasa pasangan kamu terlalu cepat menunjukkan komitmen atau memberikan perhatian yang berlebihan tanpa alasan yang jelas, kamu perlu berhati-hati. Jangan mudah terlena, karena cinta sejati biasanya tumbuh secara perlahan dan alami, bukan dalam bentuk serangan kasih sayang mendadak.

5. Digital blackmail alias ancaman melalui informasi pribadi

ilustrasi scam (pexels.com/Mikhail Nilov)

Di era digital, modus love scam ini makin sering terjadi. Pelaku mendekati korban secara online, membangun hubungan, lalu meminta foto atau informasi pribadi yang sensitif. Begitu mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, mereka mulai mengancam akan menyebarkan informasi tersebut jika korban gak menuruti permintaan mereka.

Korban sering merasa terjebak dan malu, sehingga akhirnya memenuhi permintaan pelaku. Untuk menghindari situasi ini, penting banget untuk gak mudah memberikan informasi atau foto pribadi kepada siapa pun, bahkan kepada seseorang yang terlihat dapat dipercaya. Ingat, menjaga privasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari love scam.

Love scam adalah salah satu bentuk manipulasi yang bisa merusak kepercayaan dan emosi seseorang. Meskipun sulit dideteksi, kamu bisa lebih waspada dengan memahami jenis love scam beserta modusnya. Jangan mudah percaya pada seseorang yang baru kamu kenal, terutama jika mereka mulai meminta sesuatu yang bersifat pribadi atau finansial. Semoga informasi ini membantu kamu untuk lebih berhati-hati dan melindungi diri dari love scam yang sering gak disadari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team