Apa Itu Sleep Divorce? Pisah Ranjang yang Positif untuk Pasangan

Solusi atas beragam masalah kenyamanan

Bangun tidur dari istirahat malam yang tidak nyenyak tentu gak menyenangkan banget. Banyak orang yang merasakan hal tersebut karena terganggu oleh pasangan yang mendengkur, berguling-guling, atau terlalu banyak mengambil space di tempat tidur. Otomatis tidur pun jadi gak maksimal dan serba terganggu.

Jika kamu merasakan hal yang dengan pasanganmu, bisa jadi sleep divorce adalah solusi dari masalah itu. Frasa ini kerap dipakai dan terkenal di kalangan berbagai pasangan. Masih asing dengan term tersebut? Yuk, kenali istilah sleep divorce dengan pasangan!

1. Pengertian dari sleep divorce

Apa Itu Sleep Divorce? Pisah Ranjang yang Positif untuk PasanganPexels/Andrea Piacquadio

Frasa "sleep divorce" dapat definisikan sebagai pisah ranjang dalam bahasa Indonesia. Tetapi dibanding hal yang negatif, sleep divorce punya tujuan yang baik bagi kesehatan hubungan suatu pasangan.

Dilansir CNBC, Shelby Harris yang merupakan seorang psikolog klinis mendefinisikan sleep divorce sebagai kondisi saat pasangan sepakat untuk tidur di tempat atau kamar tidur yang terpisah. Hal ini dilakukan agar kedua pasangan bisa mendapatkan tidur yang terbaik.

"Saya sebenarnya menyarankan agar pasangan terkadang menerapkan sleep divorce. Hal itu tidak berarti hubungan mereka bermasalah, justru menunjukkan kalau mereka benar-benar menghargai hubungan juga kesehatan mereka," tambahnya.

Perlu digarisbawahi kalau sleep divorce yang positif harus didasari dengan consent dan persetujuan dari tiap pribadi. Jadi, jangan lupa untuk ajak pasanganmu diskusi terlebih dahulu ya bila ingin mencoba hal ini.

Baca Juga: 3 Kunci Kejujuran Pasangan dalam Hubungan, Keterbukaan Dihargai

2. Keadaan yang bisa memicu sleep divorce

Apa Itu Sleep Divorce? Pisah Ranjang yang Positif untuk Pasanganilustrasi seorang wanita mengalami insomnia (unsplash.com/Kinga Howard)

Menurut berbagai ahli, ada banyak sekali alasan atau kondisi yang dapat memicu penerapan sleep divorce. Alasan utamanya adalah karena manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda, termasuk kebiasaan saat sedang beristirahat atau tidur. 

  • Memiliki pola atau jadwal tidur yang berbeda (night owl vs early bird)
  • Merupakan orang yang mudah terbangun karena bunyi alarm 
  • Mendengkur dengan keras
  • Banyak bergerak saat tidur
  • Memiliki preferensi yang berbeda dalam tempat tidur, suhu ruangan, paparan cahaya, dll.

Tentu kamu dan pasanganmu pernah mengalami satu kondisi di atas, kan? Memang menjadi hal yang lumrah dan normal, jadi gak perlu overthinking!

3. Keuntungan dari sleep divorce

Apa Itu Sleep Divorce? Pisah Ranjang yang Positif untuk Pasanganhttps://www.pexels.com/photo/family-lying-on-bed-7938055/

Memperoleh istirahat dan tidur yang nyenyak adalah hal yang penting bagi kesehatan dan kenyamanan tiap pasangan. Seorang psikolog, Susan Albers, PsyD, mengatakan bahwa tidur adalah landasan kesehatan mental kita.

"Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita beristirahat dengan cukup, maka kita dapar berkomunikasi, berinteraksi, dan memiliki keintiman yang lebih baik," tambahnya.

Dengan hal tersebut, maka melakukan sleep divorce akan berguna untuk membantu berbagai pasangan meningkatkan komunikasi mereka. Nah, sekarang kamu sudah tahu kan ragam informasi di balik istilah sleep divorce yang positif bagi pasangan. Lantas, apakah tertarik mencobanya untuk mengatasi masalahmu?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Punya Pasangan Tukang Bully, Hubungan Jadi Gak Sehat!

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya