“Hati-hati, sekali kena rayuan maut anak elektro, kamu bisa kesetrum sampai 220 volt lho!”
1. Ribuan bahkan jutaan gelombang listrik ku amati, namun hanya gelombang cinta dari mu yang menarik perhatian.
2. Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku.
3. Ketika mencintaimu, hatiku bagaikan arus listrik di dunia serba teknologi ini, tak pernah berhenti bekerja.
4. Arus yang konslet bisa memadamkan listrik di sekitarmu, tapi tidak bisa menggulingkan perasaanku padamu.
5. Kayaknya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yg keluar selalu Times New “Romance”.
6. Apa kamu bisa menghitung peluang dan peubah acak (stokastik) hubunganku denganmu? Apakah kita akan sampai jenjang pernikahan? Berapa besar kemungkinan kita akan sampai pada tahap "hingga maut memisahkan kita"?
7. Menurut Einstein, energi adalah massa dikali kuadrat kecepatan cahaya. Menurut Britannica, energi adalah suatu kapasitas untuk melakukan kerja. Menurut aku, energi adalah kamu.
8. Hidupku tanpamu bagaikan PLTA (Pembangkit Listrik TANPA Air), belum lengkap.
9. Mencintaimu bagaikan kesetrum listrik, selalu membuat jantungku berdebar-debar dan tidak sadar... tidak sadar kalau aku sudah terperangkap dalam duniamu.
10. Kamu tahu nggak, industri tidak akan berjalan kalau tidak ada electrical grid, yang tujuannya menyalurkan aliran listrik. Aku melihat bahwa akulah industri itu dan kamulah electrical gridku karena aku tidak bisa hidup tanpamu.
11. Setiap ku mendekatimu,hatiku bergetar lebih dahsyat dari getaran turbin yang membangkitkan arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.
Cuma anak elektro yang mengerti