Menjalin kasih bersama di waktu yang lama, memang menyisakan memori yang sulit terlupa. Namun, saat kamu bisa memetik buah pelajaran dari putus cinta, satu yang tersisa dari mantan hanyalah kenangan yang tak lagi mengusik perjalanan.
Hidup terus berlanjut. Masih ada pula cita-cita, mimpi, dan orang-orang yang kamu sayangi. Percaya saja, kamu masih dapat 5 hal ini meski putus setelah pacaran lama.
Hidup cuma sekali meski kamu bisa patah hati berkali-kali. Semakin banyak pengalaman yang kamu lalui, semakin akurat pula kamu dalam mengenali diri.
Saat pacaran, kamu barangkali masih belum menyadari sisi egois atau keserakahan yang kamu lakukan pada pasangan. Namun setelah putus, kedua mata dan nuranimu makin terbuka lebar.
Kamu jadi tahu bagaimana bangkit lagi saat dirimu tengah luluh lantak lantaran tak berbenah. Kamu lebih memahami bagaimana memperlakukan dirimu dan orang lain dengan benar.
Durasi pemulihan setiap orang setelah putus itu ada bermacam-macam. Ada yang butuh waktu lama, ada pula yang hari berikutnya sudah tentukan target gebetan.
Kalau kamu merasa menyesal, rasakan itu sekarang. Apa pun emosi negatif yang masih bersemayam, kamu bisa melampiaskannya dengan cara-cara yang terkendali.
Setelah itu, angkat kepalamu dan katakan pada dirimu bahwa kamu sudah menerima semua peristiwa masa lalu bersama mantan. Sekarang, kamu tahu ingin pasangan seperti apa yang akan menghiasi hari-harimu ke depan.
Kamu masih memikirkan siapa yang benar dan salah di antara kalian? Kamu ingin mengatakan bahwa dirimu adalah orang yang paling berkorban? Sayangnya, jawaban dari semua itu gak ada gunanya buat sekarang.
Dengan berakhirnya satu bagian hidup, bukan berarti bagian berikutnya harus berhenti. Kelak ketika kamu sudah mengerti, kamu akan menertawakan hal-hal yang menyesakkan dada itu dengan hati yang lapang.
Segala kebaikan dari putus cinta akan mengubah pandanganmu dalam menjalin hubungan. Kamu jadi tahu bagaimana bertumbuh setiap hari dengan dirimu, pasangan baru, dan hubungan yang lebih dewasa.
Bertahun-tahun menjaga jodoh orang, akhirnya membuatmu tersadar bahwa mencintai saja gak pernah cukup. Kamu dan pasanganmu selalu membutuhkan komitmen buat saling menguatkan.
Sebuah tali ikat yang gak terlihat, namun berperan jadi perekat di masa-masa berat. Bukan bualan belaka, kamu mulai paham satu komitmen nyata dalam hubungan yang ditunjukkan dengan perilaku sudah lebih dari cukup.
Jika keputusan itu sudah disepakati berdua, bukankah sudah sewajarnya kamu menghargai pilihannya? Kalian sedang berjalan menuju tujuan masing-masing, bukan lagi seperti dahulu yang apa-apa harus bersama.
Coba deh ambil segi positif dari keputusan ini. Kamu jadi lebih mandiri dan punya waktu lebih banyak buat meng-upgrade diri. Anggap saja mantan sebagai zona nyaman yang sudah kamu tinggalkan.
Dia yang sudah punya tujuan lain, begitu juga dengan dirimu. Dengan pola pikir seperti ini, kamu akan siap menyambut hubungan baru tanpa lagi terbayang masa lalu.
Penulis psikologi bernama Melissa Kirk dalam Psychology Today menyebut, "Jadi, bagaimana jika alih-alih melihat perpisahan sebagai kegagalan, kita melihat putus sebagai lompatan ke dalam kehidupan baru kita? Bagaimana jika hubungan kita tidak bertahan selamanya karena mereka mengajarkan kita pelajaran berharga dan putus adalah kelulusan?"