Kamu Sudah Siap Menikah ketika Menjawab 'Ya' untuk 10 Pertanyaan Ini

Lama berpacaran dengannya, tentu kamu sudah tahu baik dan buruknya seperti apa. Nah, ketika sudah tahu plus dan minusnya tentu kamu bisa membayangkan bagaimana kehidupan rumah tangga kalian nantinya. Dengan begitu kamu sudah lebih siap menjalani hari-hari berdua bersamanya. 

Ketika kalian akan menikah, segala kekurangan pasangan harus bisa kamu terima dengan lapang dada. Bukan hanya mau melihat sisi lebihnya saja, karena tiap orang pasti punya kelemahan. Jika kekurangan itu masih diperbaiki, coba diperbaiki berdua. Tapi bila itu susah diubah, kamu harus sudah bisa beradaptasi dengannya.  

Berkaca dari orangtua dan teman-teman di sekelilingmu yang telah lebih dulu menikah, tentu pernah timbul masalah dalam rumah tangga mereka. Entah itu masalah yang sepele sampai tergolong besar dan membuat mereka berada di titik terendah. Kamu juga harus siap dengan keadaan seperti itu nantinya. Sebagai pasangan suami-istri kalian harus bisa saling mendukung dan menguatkan, terutama dalam keadaan yang sulit. Bukan hanya menemani saat senang saja. Sudah siap?

Orang ketiga memang bisa menjadi perusak dalam hubungan rumah tangga. Kamu memang gak bisa mencegah pelakor itu datang di antara kalian. Tapi jika hatimu sudah teguh dan kesetianmu tahan uji, bisa dipastikan godaan seperti apa pun gak akan berpengaruh padamu. Kamu hanya akan setia pada satu hati, yakni pasangan halal-mu nanti. 

Memang terkadang sepasang kekasih harus terpisah dulu supaya perasaan cinta di antara mereka menguat. Dulunya kalian pun pernah mengalami putus nyambung. Kamu juga sempat berpindah ke lain hati setelah putus darinya. Tapi pada akhirnya kalian rujuk dan kembali bersama. Itu tandanya, mau berapa kali pun kamu melabuhkan hati tetap saja kapalmu hanya akan menepi padanya. Sebab kamu sadar ternyata dia gak bisa digantikan oleh siapa pun. 

Sebelum mantap ingin menikah, tentunya kamu sudah lebih dulu mengakrabkan diri dengan keluarganya kan? Karena nantinya kalian akan menjadi satu keluarga, seharusnya kamu sudah menganggap ayah, ibu, dan adik-adiknya sebagai orangtua dan saudaramu sendiri, dong. Karena hubungan yang harmonis dengan keluarganya juga akan mempermudah jalan kalian menuju jenjang hubungan yang lebih serius. 

Restu kedua orangtua adalah hal yang paling penting. Sebelum merencanakan pernikahan, pastikan dulu kalian sudah mengantongi restu dari orangtua masing-masing. Jangan sampai kalian menikah tapi tidak mendapat persetujuan dari salah satu dari mereka, ya. Supaya kehidupan rumah tangga kalian nantinya bisa berjalan nyaman dan harmonis. 

Memang nantinya kalian akan membangun rumah tangga berdua dan tidak lagi tinggal satu atap dengan orangtua. Tapi meski begitu, silaturahmi harus tetap dijaga. Kamu mesti siap berbagi perhatian dengan keluarganya. Jangan sampai karena pernikahan kalian, salah satu jadi merasa dijauhkan dari orangtuanya. 

Yakinkan lagi dirimu bahwa gak lagi ada kata ragu yang mengganggu hatimu, ketika sudah memutuskan untuk menikah dengannya. Sedikit saja ada ragu, itu bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga kalian nanti, lho. Misalnya kamu masih belum yakin kalau dia sudah move on dari mantannya. Ketika sudah menikah nanti, kamu bakal sulit percaya kalau dia bakal setia. Repot juga kan?

Pertanyaan terakhir ini mungkin bisa dengan mudah kamu jawab 'ya' tapi tunggu dulu. Butuh alasan kuat untuk bisa menempatkan seseorang menjadi yang paling spesial dan layak diperjuangkan hingga akhir, lho. Namun jika perjalanan cinta kalian sudah melewati aneka cobaan yang terhitung berat, tentu kamu bisa benar-benar mantap melangkah ke pelaminan bersamanya.

Karena seseorang yang mau menemanimu mendaki dari bawah, adalah yang paling pantas diajak menikmati puncak bersama-sama. Setuju kan? 

Gimana, apakah semua jawabanmu dari pertanyaan di atas adalah 'ya'?