Mengidamkan Suami Layaknya Aktor Korea itu Percuma. Yuk, Merangkai Kriteria Suami Ideal yang Realistis!

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Jika ditanya, apa kriteria pria idamanmu yang pertama? Masih adakah di antara kita yang menjawab: Tampan, Ganteng, Cool, Keren dan istilah yang merujuk pada rupa fisik lainnya? Jika masih ada, berikut adalah tips untuk para wanita agar terlepas dari kekecewaan saat tidak mendapatkan pria masa depan bak aktor korea idaman mereka, namun dapat merasa bersyukur dan bahagia mendapatkan jodoh masa depan seperti ini nantinya.
1. Pria yang akan mendampingi kita nantinya akan menjadi banyak figur yang harus lulus uji, dan bukan hanya sebagai 'aksesoris'.

Seorang pria yang akan hadir di sisi seorang wanita, nantinya mau tidak mau harus bisa merangkap menjadi banyak figur. Saat seorang wanita telah menjatuhkan pilihannya pada seorang pria, wanita tersebut akan meninggalkan adik, atau kakak laki-lakinya, juga meninggalkan ayahnya. Sehingga seorang pria masa depan, nantinya harus bisa lulus uji menjadi sosok adik, kakak, ayah, suami, dan akhirnya seorang ayah. Sehingga peran mereka sangat penting, dan bukan sebatas ‘aksesoris’.
2. Sang pria masa depan harus siap sedia laksana dokter UGD.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa sang pria masa depan harus bisa menjalankan misi laksana seorang dokter UGD. Siap sedia apapun yang ‘datang’ untuk diberi ‘penanganan’. Artinya, segala sesuatu hal yang hadir dalam hubungan, pria harus mampu mengawali penyelesaiannya. Tidak mengandalkan pemikiran orang lain. Melainkan dengan inisiatif, kesadaran, dan kepekaan akan masalah yang ada, mampu menanganinya dengan TEPAT dan PASTI.
3. Menonjolkan 'akting' dibandingkan ' tampang'.

Sebuah film atau drama, boleh saja dikategorikan menarik hanya dengan melihat pemainnya yang tampan serta rupawan. Namun tidak akan membawa kesan yang mendalam dan sukar dilupakan apabila tidak disertai dengan akting yang mumpuni.
Artinya, seorang pria boleh saja berhasil membuat kita bahagia hanya dengan memandang rupanya, namun tidak akan tergambarkan keistimewaan yang membawa kita pada semangat, energi, serta daya tahan melewati halangan dan rintangan jika si pria masa depan tidak mampu menunjukkan rasa cinta dan sayang pada wanita yang dicintainya.
4. Bukan siapa dia, tapi mengapa dia.

Saat kita menjumpai situasi dimana takdir yang ada ialah aku untuk dia, dan dia untuk aku, tak sepatutnya kita ‘menggugat’ sang pencatat takdir untuk memberikan keterangan siapa dia sehingga menjadi pria di masa depanku.
Tak seharusnya dia, dia bukan kriteriaku. Melainkan pelajari teka-teki yang berbalut misteri, di balik alasan mengapa sang pencatat takdir memberikan dia untukku, dan aku untuk dia. Serta dapatkan harta karun jika kamu berhasil memecahkan teka-teki tersebut, yang pastinya sudah dirancang oleh sang pencatat takdir, mampu membuat kita melongo dan takjub karenanya.
5. Ibarat berjalan, agar selaras, kanan dan kiri harus seimbang.

Tak dapat kita elakkan, dalam melakukan perjalanan kehidupan nantinya, kita dan pasangan kita haruslah selaras agar seimbang dan dapat berjalan dengan gesit untuk mencapai tujuan bersama. Itu artinya, jadilah pribadi yang unggul untuk si dia yang tengah dipisahkan oleh-Nya sejenak dari kita sebelum akhirnya bersatu menjalani pahit dan manis bersama.
Dari beberapa tips tersebut, bukan tampang kan yang pertama? Namun banyak hal yang patut dijadikan kriteria pertama kita untuk sang masa depan.