Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret persahabatan wanita (unsplash.com/Thought Catalog)
potret persahabatan wanita (unsplash.com/Thought Catalog)

Keberadaan teman memiliki nilai yang sangat berharga bagi kehidupan seseorang. Bahkan, peran teman baik dapat sama berpengaruhnya terhadap kesejahteraan hidup, seperti halnya keluarga. Namun, ada beberapa jenis pertemanan, mencakup berbagai hubungan yang berbeda-beda. Kamu mungkin menyebut mereka, teman yang tak sengaja ditemui karena mengikuti acara khusus bersama, teman sekolah, teman kerja, hingga teman masa kecil.

Ada jenis sahabat yang hanya kamu temui sesekali, ada juga teman yang sering kali kamu ajak bicara. Menurut praktisi psikologi, semua tipe teman ini memiliki sebutan tersendiri berdasarkan ikatan emosionalnya. Kira-kira, jenis teman seperti apa saja yang sudah kamu punya?

1. Kenalan

tiga sahabat sedang berbaring di taman (unsplash.com/ Olivia Hibbins)

Kenalan adalah teman yang hanya kamu temui beberapa kali saja. Bisa jadi kamu bertemu mereka di suatu acara atau kenal melalui teman lainnya. Kamu bisa jadi tahu nama dan pekerjaan mereka, namun tidak benar-benar mengetahui kehidupan mereka lebih jauh. Kamu dan kenalan biasanya belum pernah melalui deep talk dan sekadar pernah berbincang kasual saja. Kenalan dapat dipahami sebagai seseorang yang kenal dirimu secara dangkal, tanpa melibatkan ikatan emosional lebih jauh.

Meskipun begitu, interaksi dengan kenalan biasanya bisa datang dengan beberapa bentuk. Pertama, interaksi bersahabat. Maksudnya, kamu mungkin mengobrol santai dengan kenalan mengenai hal-hal kecil  yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Bisa jadi, obrolan ini hanya sekadar perbincangan menyenangkan saat minum kopi bersama secara tak sengaja. Sementara di media sosial, kamu dan kenalan mungkin sesekali saling suka atau berkomentar terkait unggahan satu sama lain.

2. Casual friends

potret dua orang sahabat saling melengkapi (pexels.com/George Milton)

Casual friends, biasanya berkaitan dengan teman-teman yang kamu kenal, karena memiliki ketertarikan yang sama. Bisa jadi itu adalah teman yang kamu kenal dari tempat kerja, tempat gym, komunitas yoga, klub membaca buku, dan lainnya. Menurut psikologi, hubungan dengan casual friends ini lebih terhubung karena aktivitas bersama bukan pada ikatan pribadi yang kuat. 

Kamu mungkin berhubungan dengan teman-teman ini secara teratur, karena lingkungan dan aktivitas yang sama. Di sisi lain, seiring dengan waktu kamu dan casual friends, bisa jadi lebih saling mengenal, lalu bertemu sebelum, selama, hingga setelah aktivitas bersama. Ada beberapa hal yang ditawarkan oleh casual friends. Pertama, persahabatan, kamu dan casual friends bisa jadi lebih sering bertemu untuk makan siang bersama atau pergi ke kafe sekitar setelah aktivitas membaca buku bersama. 

Kedua, mereka juga bisa memiliki banyak hobi dan minat sama. Ketiga, kamu dan casual friends sering kali terlibat dalam obrolan ringan dan penuh canda. Keempat, bersama casual friends kamu bisa berinteraksi tanpa tekanan dan investasi emosional. Interaksi bersama yang  tercipta ini bisa kamu nikmati tanpa tertekan akan investasi untuk terlibat secara intim dalam kehidupan masing-masing.

3. Close friends

ilustrasi dua orang sahabat wanita bersama (unsplash.com/Brooke Cagle)

Close friends disebut juga sebagai sahabat karib, yakni orang-orang yang berada di dalam lingkaran terdekat kamu, Close friends adalah teman-teman yang membuat kamu langsung merasa dekat, sering mengobrol, berbagi perjuangan, dan berbagi ketakutan terdalam yang kamu hadapi. Menurut psikolog, orang-orang ini biasanya memiliki nilai-nilai yang paling selaras dengan kamu. Keberadaan close friends memiliki peran penting dalam hidup, termasuk menawarkan berbagai hal yang positif untuk kamu menjalani hidup.

Pertama, close friends biasanya menawarkan dukungan emosional. Mereka menyediakan ruang aman untuk kamu, di mana kamu bisa secara bebas mengungkapkan pikiran, perasaan, dan ketakutan tanpa khawatir akan dihakimi. Selanjutnya, close friends juga menawarkan kepercayaan, mereka dapat kamu andalkan, apa pun yang terjadi. Close friends juga menawarkan penghiburan, baik saat kamu kehilangan, patah hati, atau putus asa. Selain itu, melalui close friends kamu bisa menerima waktu berkualitas hingga saran yang sangat berguna.

4. Lifelong Friends

potret sahabat menghabiskan waktu bersama (unsplash.com/Courtney Cook)

Sahabat seumur hidup adalah mereka yang telah menjalin pertemanan denganmu sejak kecil. Sering kali, sahabat kecil ini adalah mereka yang mampu mendorong kamu menjadi individu paling autentik. Mereka tahu betul kamu apa adanya saat belum benar-benar kenal dunia. Mereka tahu kamu yang masih polos dan belum terpapar apa-apa. Bahkan, mereka tahu mimpi terpendam yang saat kecil pernah kamu ungkapkan. Ada beberapa keistimewaan yang lifelong friends biasanya tawarkan.

Apa yang ditawarkan oleh lifelong friends adalah keteguhan, yakni mereka telah menjelma seolah menjadi bagian anggota keluarga. Menemani kamu di berbagai waktu suka dan duka. Kamu dan lifelong friends juga biasanya memiliki banyak pengalaman bersama, keterikatan yang ada di antara kalian sangat kuat, karena telah melewati berbagai fase kehidupan bersama-sama. Selanjutnya, sahabat tipe ini  juga menawarkan rasa memiliki yang tinggi hingga keabadian yang tidak mudah pudar, meskipun kamu sudah lama tak bertemu dengannya.

Macam kategori teman di atas memang tidak permanen. Namun, dengan mengetahui berbagai jenis teman hingga sahabat dari sudut pandang psikologi, kamu bisa lebih memahami bentuk-bentuk hubungan. Kamu bisa lebih bijak, dalam melihat seseorang, apakah ia seorang kenalan, casual friends, atau close friends. Jadi, jika kamu merasa tak memiliki visi yang sama dengan seorang teman, tidak usah bersedih. Bisa jadi, mereka memang teman baik, namun bukan berasal dari kategori close friends.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team