“Yang sering kami dengar dari pasangan yang berhasil bukanlah, ‘dia tipe saya,’ melainkan, ‘saya merasa nyaman dengannya,’ atau ‘kami bisa ngobrol tentang apa saja.’ Kenyamanan emosional adalah fondasi kuat untuk cinta," ujarnya.
4 Alasan Kemistri dan Kenyamanan Sangat Penting dalam Mencari Cinta

- Ketika penampilan bukanlah segalanyaReality show menunjukkan bahwa kemistri dan kenyamanan emosional jauh lebih penting daripada penampilan fisik. Peserta yang tampak sempurna menghadapi kesulitan dalam membangun ikatan emosional.
- Kemistri dan kenyamanan yang membuat perbedaanKenyamanan emosional adalah fondasi kuat untuk cinta, bukan hanya dilihat dari fisik. Kerentanan saat bersama dan rasa aman secara emosional adalah kunci membangun hubungan yang dalam dan langgeng.
- Perjalanan cinta dari kisah nyataPenampilan bukan segalanya, kejujuran emosional bisa membangun koneksi lebih cepat.
Dalam budaya kencan, penampilan kerap kali menjadi fokus seseorang dalam mencari cinta. Fisik yang tinggi, atletis, modis, menjadi aspek ideal pasangan yang banyak dicari. Namun dalam sebuah reality show Netflix berjudul 'Better Late Than Single', seakan mengingatkan bahwa meskipun tampilan fisik cukup menarik perhatian, tetapi kemistri dan kenyamanan emosional adalah aspek yang benar-benar menyentuh hati.
Acara ini menghadirkan kisah para lajang yang tampak “sempurna”, sosok profesional dengan penampilan menawan, karier gemilang, serta daya tarik luar biasa. Namun ketika mereka memasuki percakapan langsung, muncul jeda, rasa canggung, hingga sulitnya membangun ikatan. Dari situ terungkap satu kenyataan: pesona fisik dan pencapaian saja tidak cukup tanpa adanya koneksi yang tulus.
1. Ketika penampilan bukanlah segalanya

Melalui reality show tersebut, ditujukan tokoh Noh Jae-yun yang secara fisik tinggi dan punya karier stabil, tetapi dirinya cukup kesulitan untuk lebih terbuka secara emosional. Sementara itu, Jang Ji-su cenderung memiliki keanggunan dan rasa percaya diri, tetapi sering mengintimidasi, paras menawan yang dimilikinya justru membuat orang enggan mendekat. Lalu, Kim Sang-ho yang meskipun fisiknya sudah bertransformasi, namun tetap secara emosional merasa tidak menarik. Ini seolah membuktikan bahwa makeover fisik tidak bisa mengubah sesuatu yang berada di dalam, yakni perasaan.
Meskipun secara tampilan fisik seluruh peserta cukup menawan, tetapi banyak di antaranya yang menghadapi tantangan khas di dunia kencan modern. Mulai dari rasa takut menjadi rentan, gak tersedia secara emosional, atau sekadar gak bisa memulai percakapan bermakna. Ini seolah menunjukan, sehebat apa pun seseorang di atas kertas, kemistri tidak bisa dibuat-buat dan rasa nyaman pun gak bisa dipalsukan.
2. Kemistri dan kenyamanan yang membuat perbedaan

Violet Lim, CEO dari agensi perjodohan Lunch Actually Group, melihat fenomena tersebut kerap terjadi di kehidupan nyata. Ia menyebut, banyak di antara para lajang yang melewatkan pasangan potensial lataran mereka terlalu terpaku pada 'tipe' tertentu. Padahal, ketertarikan sejati bukan hanya dilihat dari fisik, tetapi tentang apakah seseorang merasa dilihat, didengar, dan dipahami oleh seseorang.
Gagasan ini juga didukung oleh penelitian psikologi yang menunjukkan, bahwa kerentanan saat bersama dan rasa aman secara emosional adalah kunci membangun hubungan yang dalam dan langgeng. Seseorang mungkin akan merasakan jatuh cinta kepada orang yang mampu membuatnya tertawa, mendengarkan, dan membuatnya merasa santai menjadi diri sendiri, bukan karena mereka memenuhi semua kriteria dari daftar yang dibuat.
3. Perjalanan cinta dari kisah nyata

Reality show "Better Late Than Single" memberikan banyak pelajaran berharga dalam mencari pasangan. Pertama, soal penampilan yang bukan segalanya, untuk itu cobalah berbagi isi pikiranmu. Meskipun mungkin akan terasa canggung pada awalnya, tetapi kejujuran emosional bisa membangun koneksi lebih cepat dibandingkan sekadar pesona semata.
Kedua, saat luka batin belum bisa sembuh, maka sadari tentang bagaimana masa lalu kamu memengaruhimu di masa sekarang. Cara mengatasinya, carilah penyembuhan tepat, seperti mengikuti komunitas dan memberikan dukungan, atau lakukan refleksi diri agar kamu bisa menerima cinta dengan hati yang terbuka.
Selanjutnya, standar yang terlalu tinggi kerap kali membuat burnout saat berkencan. Tips mengatasinya adalah dengan memprioritaskan nilai-nilai yang sejalan, bukan fokus pada daftar yang sempurna. Sebab, cinta sering datang dalam bentuk yang mengejutkan dan jauh dari kata sempurna.
Terakhir, terlalu merasa percaya diri bisa disalah artikan menjadi sombong. Untuk itu, jika kamu mandiri, tunjukan juga sisi hangat yang ada dalam dirimu. Meskipun sedikit, namun hal ini bisa membawa perubahan yang cukup besar.
4. Tinjau ulang ekspektasi kencan

Violet menyampaikan, bahwa dalam dunia kencan, sebanyak apa pun daftar kriteria atau preferensi secara fisik, kemistri dan kenyamanan emosional adalah yang membuat hubungan bertahan. Jadi, kisah cinta bisa dimulai dari hanya rasa nyaman.
“Mereka bilang kencan pertama bukanlah kembang api. Tapi mereka merasa aman, didengarkan, dan penasaran untuk mengenal lebih jauh. Di situlah cinta sebenarnya dimulai,” kata Violet.
Better Late Than Single mengingatkan kita bahwa cinta tidak harus dramatis untuk menjadi nyata. Jika kamu merasa nyaman dengan seseorang, jika percakapan mengalir, jika kamu bisa tertawa lepas, itu bukan hal yang ‘biasa saja’. Itu adalah emas. Dalam dunia kencan, kenyamanan adalah kemistri dan itulah yang bertahan.